
Tanggal Publikasi
25 Jun 2025
Sumber Berita
5 sumber
Total Artikel
8 artikel
Overview
Rupiah menguat signifikan terhadap dolar AS didorong meredanya ketegangan Iran-Israel dan harapan penurunan suku bunga The Fed. Meskipun ada bantahan terkait gencatan senjata dan potensi serangan balasan, sentimen pasar membaik. Pejabat The Fed mengisyaratkan penurunan suku bunga, namun Gubernur Powell memberikan pernyataan yang lebih hati-hati. Rupiah diprediksi masih akan menguat terbatas.
📈 Kinerja Rupiah
- Pada 25 Juni 2025, rupiah menguat 0,60% menjadi Rp16.256 per dolar AS.
- Sehari sebelumnya, 24 Juni, rupiah juga menguat 0,84% mencapai Rp16.354 per dolar AS.
- Meskipun ada penguatan, terdapat laporan kontras mengenai pelemahannya ke Rp16.492 di pasar spot pada 24 Juni.
- Mata uang Asia lainnya seperti yen Jepang, dolar Singapura, dan won Korea Selatan turut menguat.
- Analis memprediksi rupiah masih akan menguat, namun terbatas karena potensi aksi ambil untung.
- Kurs rupiah pada 25 Juni 2025 diprediksi berada di kisaran Rp16.250-Rp16.350 per dolar AS.
🕊️ Pengaruh Geopolitik
- Penguatan rupiah sebagian besar didorong oleh meredanya ketegangan antara Iran dan Israel.
- Presiden AS Donald Trump sempat mengumumkan gencatan senjata yang dimulai 24 Juni.
- Klaim gencatan senjata tersebut dibantah oleh Menteri Luar Negeri Iran dan Menteri Pertahanan Israel.
- Meskipun ada bantahan, situasi di Timur Tengah dinilai lebih baik dari kekhawatiran sebelumnya, memicu sentimen risk-on.
- Laporan mengenai peluncuran rudal Iran ke pangkalan AS setelah serangan terhadap situs nuklir Iran juga muncul.
🏛️ Kebijakan The Fed
- Isyarat dari pejabat Federal Reserve (The Fed) mengenai potensi penurunan suku bunga menjadi faktor pendukung rupiah.
- Michelle Bowman mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga pada Juli 2025 karena tekanan inflasi mereda.
- Namun, Gubernur The Fed, Jerome Powell, memberikan pernyataan lebih hawkish, menyebut inflasi belum mencapai target.
- Powell juga menyatakan inflasi berpotensi naik karena tarif, yang kontras dengan pandangan Bowman.
- Pasar kini menantikan petunjuk lebih lanjut dari Powell di hadapan Kongres untuk arah kebijakan suku bunga.
Apa yang dimaksud dengan penguatan nilai tukar rupiah?
Penguatan nilai tukar rupiah berarti bahwa satu unit rupiah dapat membeli lebih banyak unit mata uang asing, dalam hal ini dolar AS. Ini menunjukkan bahwa nilai rupiah meningkat dibandingkan dengan dolar AS. Dalam konteks berita ini, rupiah menunjukkan penguatan signifikan terhadap dolar AS dalam beberapa hari terakhir.
Kapan penguatan nilai tukar rupiah ini terjadi?
Penguatan nilai tukar rupiah ini terjadi dalam beberapa hari terakhir, dengan data spesifik yang disebutkan pada:
- Selasa, 24 Juni 2025: Rupiah menguat 139 poin atau 0,84% menjadi Rp16.354 per dolar AS. Pada pagi hari, rupiah bahkan dibuka menguat 111 poin atau 0,67% menjadi Rp16.381 per dolar AS, dan sempat mencapai Rp16.377 per dolar AS (naik 115 poin atau 0,7%).
- Rabu, 25 Juni 2025: Rupiah melanjutkan penguatan sebesar 98 poin atau 0,60% menjadi Rp16.256 per dolar AS.
Meskipun demikian, ada laporan yang kontras pada 24 Juni 2025 yang menyebutkan rupiah sempat melemah ke Rp16.492 di pasar spot dan Rp16.484 menurut kurs tengah Bank Indonesia.
Berapa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selama periode penguatan ini?
Selama periode penguatan ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan pergerakan sebagai berikut:
- Pada Rabu, 25 Juni 2025, rupiah menguat menjadi Rp16.256 per dolar AS.
- Pada Selasa, 24 Juni 2025, rupiah menguat menjadi Rp16.354 per dolar AS. Pada hari yang sama, rupiah sempat mencapai Rp16.377 per dolar AS dan dibuka pada Rp16.381 per dolar AS.
Penting untuk dicatat bahwa ada laporan yang menyebutkan rupiah sempat melemah pada 24 Juni 2025 ke Rp16.492 di pasar spot dan Rp16.484 menurut kurs tengah Bank Indonesia, yang menunjukkan adanya fluktuasi dan perbedaan data dari berbagai sumber pada hari yang sama.
Faktor apa saja yang menjadi pendorong utama penguatan rupiah?
Penguatan nilai tukar rupiah didorong oleh dua faktor utama:
- Meredanya Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah: Harapan akan gencatan senjata dan kesepakatan damai antara Iran dan Israel memicu sentimen "risk-on" di pasar global, membuat investor lebih berani menempatkan modalnya pada aset-aset berisiko seperti mata uang negara berkembang.
- Isyarat Potensi Penurunan Suku Bunga oleh Federal Reserve (The Fed): Pernyataan dari pejabat The Fed mengenai kemungkinan penurunan suku bunga di masa depan, khususnya pada Juli 2025, karena meredanya tekanan inflasi, juga memberikan sentimen positif bagi rupiah. Penurunan suku bunga AS dapat membuat dolar kurang menarik dan mendorong aliran modal ke pasar negara berkembang.
Kedua faktor ini secara kolektif menciptakan lingkungan yang mendukung apresiasi nilai tukar rupiah.
Bagaimana situasi di Timur Tengah memengaruhi penguatan rupiah?
Situasi di Timur Tengah memiliki dampak signifikan terhadap penguatan rupiah melalui sentimen pasar.
Awalnya, penguatan rupiah sebagian besar didorong oleh harapan meredanya ketegangan antara Iran dan Israel, serta potensi gencatan senjata dan kesepakatan damai. Presiden AS Donald Trump bahkan sempat mengumumkan gencatan senjata yang dimulai pada 24 Juni pukul 11:00 WIB. Pengumuman ini menciptakan sentimen positif di pasar, mendorong investor untuk mengambil risiko (risk-on sentiment) dan berinvestasi pada aset-aset yang lebih berisiko seperti rupiah.
Namun, klaim gencatan senjata ini dibantah oleh Menteri Luar Negeri Iran. Selain itu, Menteri Pertahanan Israel dilaporkan memerintahkan serangan besar-besaran ke Iran dengan dalih pelanggaran kesepakatan, yang juga dibantah oleh Iran. Ada juga laporan Iran meluncurkan rudal ke pangkalan udara AS di Qatar setelah serangan AS terhadap situs nuklir Iran. Meskipun ada kontradiksi dan ketidakpastian ini, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyatakan bahwa situasi di Timur Tengah, meskipun masih tidak pasti, dinilai lebih baik dari kekhawatiran sebelumnya. Persepsi "lebih baik dari yang ditakutkan" ini cukup untuk memicu sentimen risk-on yang mendukung penguatan rupiah.
Bagaimana pernyataan pejabat Federal Reserve (The Fed) memengaruhi nilai tukar rupiah?
Pernyataan dari pejabat Federal Reserve (The Fed) memiliki pengaruh besar terhadap nilai tukar mata uang global, termasuk rupiah, karena memengaruhi ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter AS.
Penguatan rupiah sebagian didukung oleh isyarat dari pejabat The Fed, Michelle Bowman, yang mengindikasikan potensi penurunan suku bunga pada Juli 2025. Indikasi ini muncul karena adanya tanda-tanda meredanya tekanan inflasi di AS. Prospek penurunan suku bunga AS cenderung melemahkan dolar AS, karena imbal hasil investasi di AS menjadi kurang menarik, sehingga mendorong aliran modal keluar dari dolar dan masuk ke mata uang lain, termasuk rupiah.
Namun, Gubernur The Fed, Jerome Powell, memberikan pernyataan yang lebih "hawkish" (cenderung mendukung suku bunga tinggi), dengan menyebutkan bahwa inflasi belum mencapai target dan berpotensi naik karena tarif. Pernyataan Powell ini menciptakan ketidakpastian di pasar, karena mengindikasikan bahwa penurunan suku bunga mungkin tidak secepat yang diharapkan. Pasar kini menantikan petunjuk lebih lanjut dari Powell di hadapan Kongres untuk mendapatkan kejelasan mengenai arah kebijakan suku bunga The Fed, yang akan sangat memengaruhi pergerakan dolar AS dan, pada gilirannya, rupiah.
Apakah mata uang Asia lainnya juga mengalami penguatan serupa?
Ya, penguatan nilai tukar tidak hanya terjadi pada rupiah. Sejumlah mata uang Asia lainnya juga turut menunjukkan penguatan terhadap dolar AS. Mata uang yang disebutkan mengalami penguatan serupa antara lain yen Jepang, dolar Singapura, dan won Korea Selatan. Ini menunjukkan bahwa sentimen positif yang mendorong penguatan rupiah, seperti meredanya ketegangan geopolitik dan ekspektasi kebijakan The Fed, juga memengaruhi pasar mata uang di kawasan Asia secara lebih luas.
Bagaimana proyeksi atau prediksi pergerakan nilai tukar rupiah ke depan?
Proyeksi pergerakan nilai tukar rupiah ke depan menunjukkan potensi penguatan yang terbatas dan fluktuasi.
Menurut Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, rupiah masih diprediksi akan menguat, namun penguatan tersebut kemungkinan akan terbatas. Hal ini disebabkan oleh potensi adanya aksi ambil untung (profit-taking) oleh investor setelah rupiah mengalami penguatan tajam dalam beberapa hari terakhir. Aksi ambil untung dapat menyebabkan sebagian investor menjual rupiah yang telah menguat untuk merealisasikan keuntungan, sehingga menahan laju penguatan lebih lanjut.
Untuk perdagangan pada Rabu, 25 Juni 2025, kurs rupiah diprediksi akan berada di kisaran Rp16.250-Rp16.350 per dolar AS. Selain itu, rupiah juga berpotensi fluktuatif dalam kisaran yang lebih lebar, yaitu Rp16.300-Rp16.450. Ini mengindikasikan bahwa meskipun ada sentimen positif, pasar tetap mewaspadai volatilitas dan potensi pergerakan dua arah.
Masih Seputar ekonomi
Pajak Pedagang Online: Marketplace Wajib Pungut PPh 0,5% dari Omzet Rp500 Juta
sekitar 2 jam yang lalu

Harga Emas Antam dan UBS Turun di Domestik, Global Justru Menguat 26 Juni
sekitar 2 jam yang lalu

BSU Rp600 Ribu Tahap I Cair ke Jutaan Pekerja, Tahap II Segera Menyusul
sekitar 20 jam yang lalu

Pajak Pedagang E-commerce 0,5% Segera Berlaku, DJP Finalisasi Aturan Baru
sekitar 20 jam yang lalu

Bank Dunia Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 4,8 Persen, Dorong Reformasi Struktural
sekitar 23 jam yang lalu

Pemerintah Serius Tangani Truk ODOL, Target Zero ODOL 2026 Hadapi Banyak Kendala
sekitar 23 jam yang lalu

BSU Rp600.000 Segera Cair, Kemnaker Ungkap Alasan Keterlambatan Pencairan
1 hari yang lalu

Harga Minyak Dunia Melonjak Jika Iran Tutup Selat Hormuz, Ekonomi RI Terancam
1 hari yang lalu

Presiden Prabowo Akan Resmikan Koperasi Merah Putih 19 Juli, Target Serap 2 Juta Pekerja
1 hari yang lalu

IHSG Terkapar Melemah ke 6.832, 401 Saham Alami Penurunan Tajam
1 hari yang lalu

Sumber Artikel
Berita Terbaru

Kevin Diks Timnas Indonesia Terjebak di Qatar, Dengar Ledakan Serangan Iran

PBSI Tarik Wakil dari Japan Open, Perombakan Atlet Ganda Bulutangkis Mendesak

Israel Ungkap Operasi Rahasia Komando dan Mossad di Iran Selama Perang 12 Hari

Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Israel-Hamas Dilaporkan Tercapai, Abraham Accords Meluas

Squid Game Season 3 Tayang 27 Juni 2025: Gi-hun Hadapi Dalang Permainan Mematikan
Trending

Trump Umumkan Gencatan Senjata Iran-Israel, Teheran Tegaskan Belum Ada Kesepakatan

Gencatan Senjata Iran-Israel Kacau: Rudal Masih Meluncur, Trump Kecewa Berat

Iran Balas Serangan AS, Rudal Hujani Pangkalan di Qatar Tanpa Korban

Israel Tuduh Iran Langgar Gencatan Senjata, Rudal Meluncur Usai Kesepakatan Trump

Gencatan Senjata Iran-Israel Resmi Berlaku, Israel Kini Fokus Gempur Jalur Gaza
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.