Israel Ungkap Operasi Rahasia Komando dan Mossad di Iran Selama Perang 12 Hari

Israel melancarkan agresi udara terhadap Iran dengan tujuan utama untuk mencegah pengembangan senjata nuklir oleh Iran. Klaim ini dibantah oleh Iran. Serangan Israel menargetkan berbagai fasilitas, termasuk:

• Fasilitas rudal
• Fasilitas nuklir
• Tokoh militer senior Iran
• Ilmuwan nuklir Iran

Panglima Militer Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, mengungkapkan bahwa pasukan komando Israel telah melakukan operasi rahasia di wilayah Iran. Operasi ini melibatkan koordinasi taktis oleh Angkatan Udara dan unit komando darat Israel. Menurut Zamir, operasi tersebut berhasil mengendalikan wilayah udara Iran dan menciptakan kebebasan bertindak operasional. Zamir juga menegaskan bahwa operasi tersebut belum selesai dan menuntut kewaspadaan.

Amerika Serikat memainkan peran penting dalam konflik ini. Kepala intelijen Israel Mossad, David Barnea, secara khusus berterima kasih kepada CIA atas bantuan dalam operasi gabungan selama perang 12 hari, memuji CIA sebagai mitra utama. Letnan Jenderal Eyal Zamir juga berterima kasih kepada AS atas tindakan "tepat, kuat, dan mengesankan" dalam perang, termasuk pengeboman fasilitas nuklir Iran, dan menyatakan adanya komunikasi erat dengan militer AS selama operasi.

Sebagai respons terhadap operasi Israel, Iran melakukan upaya kontra-intelijen besar-besaran. Iran telah menangkap 700 orang yang dituduh terkait dengan Israel selama konflik 12 hari, yang disebut sebagai operasi kontra intelijen terbesar yang pernah dilakukan. Beberapa orang telah dieksekusi karena dituduh bekerja untuk Mossad, termasuk tiga orang yang dieksekusi di Urmia karena berupaya mengimpor peralatan untuk pembunuhan dan bekerja sama dengan Israel. Selain itu, pemerintah Iran juga memerintahkan pejabat senior untuk tidak menggunakan telepon pintar yang terhubung ke internet dan meminta masyarakat untuk melaporkan penyewaan bangunan kepada perusahaan atau individu dalam beberapa tahun terakhir sebagai bagian dari upaya kontra-intelijen.

Beberapa tokoh penting yang disebut-sebut terlibat atau menjadi target dalam konflik ini antara lain:

• Dari pihak Israel:
  • Letnan Jenderal Eyal Zamir: Panglima Militer Israel yang mengungkapkan operasi rahasia.
  • David Barnea: Kepala intelijen Israel Mossad yang berterima kasih kepada CIA.
• Dari pihak Iran:
  • Mayor Jenderal Hossein Salami: Tokoh penting IRGC yang diklaim Mossad telah dibunuh.
  • Letnan Jenderal Mohammad Bagheri: Tokoh penting IRGC yang juga diklaim Mossad telah dibunuh.
  • Ali Shamkhani: Diklaim oleh media pemerintah Iran selamat dari serangan.

Sebuah rekaman audio yang diperoleh The Washington Post juga mengungkap ancaman agen Mossad kepada para jenderal Iran untuk melarikan diri dalam waktu 12 jam sebelum agresi udara Israel pada 13 Juni.

Serangan Israel ini disebut sebagai puncak dari kerja keras Mossad selama bertahun-tahun untuk menargetkan program nuklir Iran. Mossad menggunakan kombinasi kecerdasan manusia dan kecerdasan buatan (AI) dalam upaya ini, menunjukkan strategi jangka panjang dan canggih dalam operasi intelijen mereka.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Iran atas pernyataan Letnan Jenderal Eyal Zamir mengenai operasi rahasia pasukan komando Israel di wilayah Iran.