IHSG Terkapar Melemah ke 6.832, 401 Saham Alami Penurunan Tajam

IHSG terkapar di level 6.832, melemah 0,54%. Sejumlah 401 saham mengalami penurunan tajam, sementara sektor energi dan basic materials menjadi yang terdalam. Dapatkan analisis lengkap dan rekomendasi saham!

image cover
leaderboard

Tanggal Publikasi

25 Jun 2025

update

Sumber Berita

4 sumber

newspaper

Total Artikel

8 artikel

article

Overview

Pada 25 Juni 2025, IHSG ditutup melemah 0,54% di level 6.832 dengan nilai transaksi Rp12,98 triliun. Pelemahan dipicu sektor basic materials dan energi. Analis memberikan proyeksi beragam, dipengaruhi meredanya konflik Iran-Israel dan kebijakan The Fed. Rupiah juga melemah menjadi Rp16.300 per dolar AS.

📈 Fakta Utama IHSG

  • Pada perdagangan Rabu, 25 Juni 2025, IHSG dibuka menguat ke 6.908 namun kemudian ditutup melemah signifikan.
  • IHSG berakhir di level 6.832, turun 37,02 poin atau 0,54 persen dari penutupan sebelumnya.
  • Total nilai transaksi perdagangan mencapai Rp12,98 triliun.
  • Sebanyak 401 saham terkoreksi, 212 menguat, dan 186 stagnan pada penutupan.

📊 Prediksi Analis

  • William Hartanto dari WH-Project memproyeksikan IHSG berpotensi melemah dalam rentang 6.827-6.900.
  • Ivan Rosanova dari Binaartha Sekuritas melihat potensi koreksi ke 6.640 jika turun di bawah 6.748, namun ada peluang naik menuju 7.018.
  • Ratna Lim dari Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi rebound ke level 6.880-6.900, didorong meredanya konflik Iran-Israel.

🌍 Faktor Pendorong Pasar

  • Meredanya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel disebut mendorong normalisasi harga minyak mentah global dan meredakan kekhawatiran inflasi.
  • Pasar juga mencermati kebijakan moneter The Fed, di mana Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan tidak terburu-buru menurunkan suku bunga.
  • Nilai tukar Rupiah tercatat melemah 0,33 persen menjadi Rp16.300 per dolar AS.

📉 Kinerja Sektoral & Saham

  • Sektor basic materials dan energi menjadi pemimpin pelemahan, dengan sektor basic mengalami penurunan terdalam sebesar 2,29 persen pada penutupan.
  • Sektor transportasi, teknologi, consumer non primer, dan infrastruktur mencatat penguatan pada sesi pertama.
  • Beberapa saham top gainers pada sesi pertama termasuk PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).
  • Analis Ivan Rosanova merekomendasikan beberapa saham potensial seperti AKRA, AMRT, BBCA, BBNI, dan EXCL.

Sahamology TV

Elliot Wave dan Proyeksi Pergerakan IHSG

KompasTV Bengkulu

IHSG Sempat Cetak Rekor Tertinggi Sejarah, Bagaimana Proyeksi Pergerakan Hari Ini

Bagaimana kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 25 Juni 2025?

add

Pada perdagangan 25 Juni 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kinerja yang fluktuatif dan akhirnya ditutup melemah signifikan. IHSG ditutup pada level 6.832, yang berarti melemah sebesar 37,02 poin atau 0,54 persen dari posisi sebelumnya.

Bagaimana pergerakan IHSG sepanjang hari perdagangan 25 Juni 2025?

add

IHSG memulai perdagangan dengan menguat, dibuka pada level 6.908. Pada pukul 09.05 WIB, IHSG masih berada di zona hijau dengan kenaikan 0,08% atau 5,82 poin, mencapai level 6.874. Namun, pada sesi pertama, IHSG berbalik melemah sebesar 0,44% atau 30,45 poin, turun ke level 6.838,72. Akhirnya, IHSG ditutup pada level 6.832.

Berapa total nilai transaksi IHSG pada penutupan perdagangan 25 Juni 2025?

add

Total nilai transaksi IHSG pada penutupan perdagangan 25 Juni 2025 mencapai Rp12,98 triliun. Sementara itu, pada sesi pertama perdagangan, nilai transaksi tercatat sebesar Rp7,24 triliun.

Berapa jumlah saham yang menguat, melemah, dan stagnan pada penutupan?

add

Pada penutupan perdagangan 25 Juni 2025, sebanyak 401 saham mengalami koreksi (melemah), 212 saham menguat, dan 186 saham stagnan atau tidak mengalami perubahan harga.

Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi pergerakan IHSG pada hari tersebut?

add

Beberapa faktor utama yang memengaruhi pergerakan IHSG pada hari tersebut meliputi:

  • Meredanya Konflik Iran-Israel: Meredanya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel disebut mendorong normalisasi harga minyak mentah global dan meredakan kekhawatiran inflasi, yang berpotensi memberikan sentimen positif bagi pasar.
  • Kebijakan Moneter The Fed: Pasar mencermati pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang menyatakan tidak terburu-buru menurunkan suku bunga. Kebijakan ini dapat memengaruhi aliran modal dan sentimen investor global.

Sektor-sektor apa saja yang mengalami pelemahan paling signifikan?

add

Pada penutupan perdagangan, sektor basic materials mengalami penurunan terdalam sebesar 2,29 persen. Sektor energi juga mencatat pelemahan signifikan, turun sebesar 1,07 persen. Kedua sektor ini juga menjadi pemimpin pelemahan pada sesi pertama perdagangan.

Saham-saham apa saja yang menjadi top gainers pada hari itu?

add

Beberapa saham yang menjadi top gainers pada hari itu adalah:

  • Pada pembukaan perdagangan: PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT), PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS), dan PT Master Print Tbk (PTMR).
  • Pada sesi pertama perdagangan: PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

Apakah ada rekomendasi saham dari analis untuk investor?

add

Analis Ivan Rosanova dari Binaartha Sekuritas merekomendasikan beberapa saham potensial untuk dicermati, yaitu AKRA, AMRT, BBCA, BBNI, dan EXCL.

Bagaimana kinerja nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS pada 25 Juni 2025?

add

Pada 25 Juni 2025, nilai tukar Rupiah tercatat melemah sebesar 0,33 persen terhadap Dolar AS, mencapai level Rp16.300 per dolar AS.

Bagaimana prediksi analis mengenai potensi pergerakan IHSG selanjutnya?

add

Prediksi analis mengenai potensi pergerakan IHSG selanjutnya bervariasi:

  • William Hartanto dari WH-Project: Memproyeksikan IHSG berpotensi melemah dalam rentang 6.827-6.900.
  • Ivan Rosanova dari Binaartha Sekuritas: Melihat potensi koreksi ke 6.640 jika IHSG turun di bawah level 6.748, meskipun ada juga peluang kenaikan menuju 7.018.
  • Ratna Lim dari Phintraco Sekuritas: Memperkirakan IHSG berpotensi rebound ke level 6.880-6.900, didorong oleh meredanya konflik Iran-Israel.

Perbedaan pandangan ini menunjukkan adanya ketidakpastian di pasar mengenai arah pergerakan IHSG ke depan.

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang