Harga Minyak Dunia Melonjak Jika Iran Tutup Selat Hormuz, Ekonomi RI Terancam

Harga minyak dunia melonjak jika Iran tutup Selat Hormuz. Dampaknya, Indonesia terancam lonjakan biaya BBM, pengaruh negatif pada industri, dan neraca dagang.

image cover
leaderboard

Tanggal Publikasi

26 Jun 2025

update

Sumber Berita

4 sumber

newspaper

Total Artikel

7 artikel

article

Overview

Ketegangan Iran-Israel, diperparah AS, mengancam penutupan Selat Hormuz, jalur vital energi global. Penutupan dapat memicu lonjakan harga minyak dunia hingga US$145 per barel dan berdampak serius pada ekonomi negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Kenaikan biaya logistik dan potensi gangguan neraca dagang menjadi ancaman, mendorong perlunya diplomasi aktif dan diversifikasi pasokan.

🔥 Ancaman & Potensi Dampak Global

  • Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur vital yang dilewati sekitar 20 juta barel minyak per hari atau seperlima dari produksi global, akibat ketegangan dengan Israel dan Amerika Serikat.
  • Penutupan selat ini diperkirakan akan menyebabkan kenaikan drastis harga minyak dunia, dengan Goldman Sachs memprediksi harga Brent bisa mencapai USD 110 per barel jika pasokan berkurang setengahnya.
  • Pengamat energi memperingatkan bahwa blokade jangka panjang dapat mendorong harga minyak dunia melonjak hingga US$145 per barel, mengingat sepertiga volume minyak global melewati jalur ini.
  • Negara-negara Asia seperti Tiongkok, India, Korea Selatan, dan Jepang sangat bergantung pada Selat Hormuz untuk pasokan energi mereka.
  • Parlemen Iran telah menyatakan dukungan terhadap rencana penutupan, namun keputusan akhir berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Iran.

🇮🇩 Implikasi Bagi Indonesia

  • Indonesia akan menghadapi dampak serius jika Selat Hormuz ditutup, mengingat impor minyak mentah Indonesia yang melewati selat ini mencapai 22,8 juta barel.
  • Penutupan akan memicu ketidakpastian pasokan dan kenaikan harga minyak, yang secara langsung meningkatkan biaya produksi dan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri.
  • Pemerintah Indonesia kemungkinan harus menanggung subsidi BBM yang lebih besar melalui APBN untuk menjaga stabilitas harga jual, diperparah dengan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.
  • Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa penutupan dapat berdampak negatif pada kinerja industri manufaktur karena potensi kenaikan harga minyak dan gas dunia.
  • Ketegangan ini juga berpotensi mengganggu neraca dagang Indonesia, meningkatkan biaya pengiriman dan logistik karena kapal harus mencari rute alternatif yang lebih panjang.
  • Ekspor Indonesia terancam mengalami penurunan permintaan jika pasokan energi di negara-negara mitra dagang utama seperti Tiongkok, AS, Jepang, dan India terganggu.

🌍 Reaksi Internasional & Ekonomi

  • Tiongkok telah menyerukan de-eskalasi konflik untuk mencegah dampak yang lebih besar pada ekonomi global, sementara Amerika Serikat juga meminta bantuan China untuk mencegah penutupan selat.
  • Blokade Selat Hormuz berpotensi mendisrupsi 20-30% pasokan minyak dan gas dunia, memaksa diversifikasi rute atau pencarian pasokan dari produsen di luar Timur Tengah.
  • Institut ALFI memperingatkan bahwa konflik ini berpotensi menaikkan ongkos logistik internasional secara signifikan, terutama jika terjadi perubahan jalur pengiriman dan kenaikan harga komoditas.
  • Pengusaha logistik telah mulai menghindari perairan sekitar dan menyatakan kekhawatiran akan blokade Laut Merah yang dapat mempengaruhi akses ke Eropa melalui Terusan Suez.
  • Pemerintah didorong untuk aktif dalam diplomasi meredakan ketegangan dan menghilangkan hambatan non-tarif pada impor pangan serta barang strategis.

Apa itu Selat Hormuz dan mengapa penting bagi perdagangan global?

add

Selat Hormuz adalah jalur perairan sempit yang sangat strategis, menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab dan Samudra Hindia. Selat ini memiliki peran krusial dalam perdagangan energi global karena menjadi satu-satunya jalur laut bagi sebagian besar ekspor minyak mentah dari negara-negara produsen utama di Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Pentingnya selat ini terletak pada volume besar minyak dan gas alam cair (LNG) yang melewatinya setiap hari, menjadikannya titik choke point vital bagi pasokan energi dunia.

Negara mana saja yang terlibat dalam ketegangan yang mengancam penutupan Selat Hormuz?

add

Ketegangan yang mengancam penutupan Selat Hormuz terutama melibatkan Iran dan Israel, dengan Amerika Serikat turut memperparah situasi. Konflik ini dipicu oleh berbagai insiden, termasuk serangan AS terhadap situs nuklir Iran, yang kemudian memicu ancaman balasan dari Iran. Eskalasi ini menciptakan ketidakpastian geopolitik yang berdampak luas pada stabilitas pasokan energi global.

Berapa banyak volume minyak yang melewati Selat Hormuz setiap harinya?

add

Menurut data dari Administrasi Informasi Energi (EIA) pada tahun 2024, rata-rata sekitar 20 juta barel minyak per hari melewati Selat Hormuz. Angka ini setara dengan sekitar seperlima dari total produksi minyak global harian. Volume yang sangat besar ini menunjukkan betapa vitalnya selat tersebut sebagai arteri utama dalam sistem pasokan energi dunia.

Apa dampak utama penutupan Selat Hormuz terhadap harga minyak dunia?

add

Penutupan Selat Hormuz akan memiliki dampak signifikan dan drastis terhadap harga minyak dunia. Beberapa perkiraan menunjukkan:

  • Kenaikan Drastis: Pengamat energi Komaidi Notonegoro menyatakan bahwa penutupan ini akan menaikkan harga minyak dunia karena sepertiga volume minyak dunia melewati jalur ini.
  • Proyeksi Goldman Sachs: Goldman Sachs memperkirakan harga minyak Brent bisa mencapai USD 110 per barel jika pasokan minyak melalui Selat Hormuz berkurang setengahnya selama sebulan.
  • Lonjakan Ekstrem: Jika blokade berlangsung lama, harga minyak dunia bahkan bisa melonjak hingga US$145 per barel.

Dampak ini akan menciptakan ketidakpastian pasokan dan memicu lonjakan biaya energi secara global, yang pada gilirannya dapat memicu inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Negara-negara mana saja yang paling bergantung pada Selat Hormuz untuk pasokan energi mereka?

add

Negara-negara di Asia sangat bergantung pada Selat Hormuz untuk pasokan energi mereka. Negara-negara tersebut meliputi:

  • Tiongkok
  • India
  • Korea Selatan
  • Jepang

Ketergantungan ini membuat negara-negara tersebut sangat rentan terhadap gangguan pasokan melalui selat ini. Tiongkok, sebagai salah satu konsumen energi terbesar di dunia, bahkan telah menyerukan de-eskalasi konflik untuk mencegah dampak yang lebih besar pada ekonomi global, dan Pemerintah AS juga telah meminta bantuan Tiongkok untuk mencegah penutupan tersebut.

Bagaimana potensi penutupan Selat Hormuz akan memengaruhi perekonomian Indonesia?

add

Indonesia akan terdampak serius jika Iran menutup Selat Hormuz. Dampak utamanya meliputi:

  • Ketergantungan Impor: Impor minyak mentah Indonesia yang melewati selat ini mencapai 22,8 juta barel, menjadikannya sangat rentan terhadap gangguan pasokan.
  • Kenaikan Harga BBM: Penutupan akan menyebabkan ketidakpastian pasokan dan kenaikan harga minyak dunia, yang secara langsung meningkatkan biaya produksi dan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia.
  • Beban APBN: Pemerintah harus menanggung subsidi BBM yang lebih besar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menjaga stabilitas harga jual BBM di dalam negeri, yang dapat menguras kas negara.
  • Pelemahan Rupiah: Situasi ini akan diperparah oleh pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS, yang membuat impor menjadi lebih mahal.

Secara keseluruhan, penutupan Selat Hormuz akan menciptakan tekanan ekonomi yang signifikan bagi Indonesia, mulai dari sektor energi hingga fiskal.

Apa saja dampak spesifik penutupan Selat Hormuz terhadap sektor industri dan logistik di Indonesia?

add

Penutupan Selat Hormuz akan membawa dampak negatif yang luas pada sektor industri dan logistik di Indonesia:

  • Industri Manufaktur: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan bahwa kenaikan harga minyak dan gas dunia akan berdampak negatif pada kinerja industri manufaktur Indonesia. Kenaikan harga energi, terutama gas, memiliki korelasi negatif dengan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) dan Purchasing Managers Index (PMI), yang mengindikasikan penurunan aktivitas dan kepercayaan di sektor tersebut.
  • Sektor Logistik: Institut ALFI menilai konflik ini berpotensi menaikkan ongkos logistik internasional. Pengusaha logistik akan menghindari perairan sekitar dan khawatir akan blokade Laut Merah yang berdampak pada akses ke Eropa melalui Terusan Suez. Blokade Selat Hormuz dapat mendisrupsi 20-30% pasokan minyak dan gas dunia, memaksa diversifikasi rute atau mencari pasokan dari produsen lain di luar Timur Tengah. Perubahan jalur logistik yang lebih panjang dan kenaikan harga komoditas akan memberikan efek ganda terhadap kenaikan ongkos logistik.
  • Neraca Dagang: Ketegangan ini juga berpotensi mengganggu neraca dagang Indonesia. Biaya pengiriman dan logistik akan meningkat karena kapal harus mencari rute alternatif yang lebih panjang. Lonjakan harga minyak dunia akan menaikkan biaya operasional ekspor-impor Indonesia, mempengaruhi hubungan dagang dengan mitra utama seperti Tiongkok, AS, Jepang, dan India. Selain itu, ekspor Indonesia juga terancam penurunan permintaan jika pasokan energi di negara-negara tujuan terganggu.

Langkah-langkah apa yang dapat diambil pemerintah Indonesia untuk menghadapi potensi dampak penutupan Selat Hormuz?

add

Untuk menghadapi potensi dampak penutupan Selat Hormuz, pemerintah Indonesia didorong untuk mengambil beberapa langkah strategis:

  • Diplomasi Aktif: Pemerintah harus aktif dalam upaya diplomasi untuk meredakan ketegangan antara Iran dan Israel, serta pihak-pihak terkait lainnya. Keterlibatan aktif dalam forum internasional dapat membantu mendorong solusi damai dan mencegah eskalasi konflik.
  • Penghapusan Hambatan Non-Tarif: Pemerintah perlu menghilangkan hambatan non-tarif pada impor pangan dan barang strategis lainnya. Langkah ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pasokan dan menekan potensi kenaikan harga barang-barang esensial di tengah gejolak ekonomi global.
  • Diversifikasi Sumber Energi: Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit dalam teks, implikasi jangka panjangnya adalah perlunya diversifikasi sumber pasokan minyak dan gas serta pengembangan energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada jalur tunggal seperti Selat Hormuz.

Siapa yang memiliki wewenang untuk memutuskan penutupan Selat Hormuz di Iran?

add

Meskipun Parlemen Iran telah menyatakan dukungan terhadap rencana penutupan Selat Hormuz, keputusan akhir mengenai penutupan tersebut berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Iran. Ini menunjukkan bahwa keputusan tersebut merupakan kebijakan strategis tingkat tinggi yang melibatkan pertimbangan keamanan nasional yang komprehensif.

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang