Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Israel-Hamas Dilaporkan Tercapai, Abraham Accords Meluas

Pengumuman gencatan senjata dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump dan dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Iran Masoud Pezeshkian. Amerika Serikat juga berperan sebagai mediator, bahkan meminta Prancis untuk menyampaikan ketentuan gencatan senjata yang diusulkan AS kepada Iran.

Menurut Presiden AS Donald Trump, Israel mengalami kerusakan parah akibat konflik tersebut. Serangan rudal balistik Iran menyebabkan:

• 28 orang tewas
• Lebih dari 3.000 orang luka-luka
• Puluhan rudal menghantam daerah berpenduduk dan infrastruktur penting
• Lebih dari 9.000 warga Israel mengungsi

Meskipun demikian, Israel menyatakan telah mencapai semua tujuannya dalam perang 12 hari tersebut.

Setelah gencatan senjata antara Israel dan Iran, fokus perhatian kini beralih ke Jalur Gaza. Presiden AS Donald Trump menyatakan keyakinannya akan adanya kemajuan besar dalam upaya mengakhiri perang antara Israel dan Hamas di Gaza. Kepala Staf Militer Israel juga mengumumkan bahwa fokus militer Israel kembali ke Gaza dengan tujuan memulangkan sandera dan membubarkan rezim Hamas.

Surat kabar Israel Hayom melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang akan diterapkan dalam dua pekan mendatang. Poin-poin utama yang dilaporkan meliputi:

• Pengakhiran perang dalam dua pekan.
• Masuknya empat negara Arab (termasuk Mesir dan Uni Emirat Arab) untuk memerintah Jalur Gaza menggantikan Hamas.
• Penerimaan warga Gaza yang ingin beremigrasi oleh beberapa negara.
• Perluasan Abraham Accords dengan pengakuan Israel oleh Suriah, Arab Saudi, dan negara-negara Arab dan Muslim lainnya.
• Kesiapan Israel atas solusi 'dua negara' dengan reformasi dalam Otoritas Palestina.
• Pengakuan AS atas kedaulatan Israel di Tepi Barat.

Seorang pejabat senior Hamas, Taher Al-Nunu, menyatakan bahwa diskusi mengenai gencatan senjata di Gaza dengan mediator seperti Mesir dan Qatar semakin intensif. Namun, Hamas belum menerima proposal baru untuk mengakhiri konflik. Ini menunjukkan adanya perbedaan antara laporan kesepakatan yang sudah tercapai oleh Israel Hayom dan pernyataan Hamas yang masih menunggu proposal konkret.

Tujuan utama dari kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang diusulkan adalah untuk mempercepat normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab melalui perluasan Abraham Accords. Ini mencakup pengakuan Israel oleh Suriah, Arab Saudi, dan negara-negara Arab dan Muslim lainnya, serta kesiapan Israel atas solusi 'dua negara' dengan reformasi dalam Otoritas Palestina.

Komunitas internasional menyambut baik gencatan senjata tersebut:

• Para menteri luar negeri ASEAN menyambut baik gencatan senjata, mendesak semua pihak untuk menghormati gencatan senjata serta menghindari eskalasi konflik lebih lanjut, dan menekankan pentingnya melindungi warga sipil serta mendukung upaya yang dipimpin PBB.
• Kremlin berharap gencatan senjata akan berlangsung lama dan menghentikan eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah.
• Amerika Serikat menyetujui tambahan dana 30 juta dolar AS untuk Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) sebagai bagian dari upaya kemanusiaan.