Indonesia Beli 48 Jet Tempur KAAN dari Turki, Perkuat Pertahanan Udara

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

27 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

1 artikel

Indonesia sepakat impor 48 jet tempur KAAN dari Turkish Aerospace Industry (TAI). Nota kesepahaman ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI dan Sekretaris Industri Pertahanan Turki, meliputi produksi, rekayasa, dan transfer teknologi. Pengiriman akan selesai dalam 120 bulan dan dilengkapi mesin produksi dalam negeri. Perjanjian termasuk transfer teknologi penerbangan ke Indonesia.

✈️ Fakta Utama

  • Indonesia telah mencapai kesepakatan untuk mengimpor 48 unit jet tempur KAAN dari Turki.
  • Nota kesepahaman (MoU) ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Sekretaris Industri Pertahanan Turki, Prof Haluk Gorgun.
  • Kontrak pembelian ditandatangani oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan, Marsdya Yusuf Jauhari, dan CEO TAI, Mehmet Demiroglu.

🤝 Detail Perjanjian

  • MoU ini mencakup aspek produksi, rekayasa, dan transfer teknologi jet tempur KAAN.
  • Pengiriman 48 jet tempur KAAN akan diselesaikan dalam jangka waktu 120 bulan.
  • Jet-jet tempur yang diimpor akan dilengkapi dengan mesin produksi dalam negeri Indonesia.
  • Perjanjian ini memungkinkan pemanfaatan kompetensi dalam negeri Indonesia dalam proses produksi KAAN melalui transfer teknologi penerbangan.

Apa kesepakatan utama antara Indonesia dan Turki terkait jet tempur?

keyboard_arrow_down

Kesepakatan utama antara Indonesia dan Turki adalah impor sebanyak 48 unit jet tempur KAAN dari Turkish Aerospace Industry (TAI). Perjanjian ini tidak hanya sebatas pembelian, tetapi juga mencakup aspek produksi, rekayasa, dan transfer teknologi.

Pihak mana saja yang terlibat dalam kesepakatan pembelian jet tempur KAAN ini?

keyboard_arrow_down

Pihak-pihak yang terlibat dalam kesepakatan ini adalah:

  • Pemerintah Indonesia, diwakili oleh Kementerian Pertahanan RI.
  • Turkish Aerospace Industry (TAI) dari Turki.

Apa saja cakupan dari Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani?

keyboard_arrow_down

Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani mencakup cakupan yang luas, yaitu:

  • Produksi jet tempur KAAN.
  • Rekayasa terkait pengembangan dan pembuatan jet tempur.
  • Transfer teknologi penerbangan dari Turki ke Indonesia.

Cakupan ini menunjukkan komitmen untuk kolaborasi jangka panjang dan peningkatan kapabilitas industri pertahanan Indonesia.

Berapa unit jet tempur KAAN yang akan diimpor Indonesia?

keyboard_arrow_down

Indonesia akan mengimpor sebanyak 48 unit jet tempur KAAN dari Turki.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman seluruh jet tempur KAAN?

keyboard_arrow_down

Pengiriman seluruh 48 unit jet tempur KAAN akan diselesaikan dalam jangka waktu 120 bulan sejak penandatanganan kontrak pembelian.

Apakah ada komponen lokal yang akan digunakan pada jet tempur KAAN ini?

keyboard_arrow_down

Ya, jet tempur KAAN yang akan diimpor oleh Indonesia akan dilengkapi dengan mesin produksi dalam negeri. Selain itu, perjanjian ini juga secara spesifik memungkinkan pemanfaatan kompetensi dalam negeri Indonesia dalam proses produksi KAAN melalui mekanisme transfer teknologi.

Manfaat apa yang akan didapatkan Indonesia dari aspek transfer teknologi?

keyboard_arrow_down

Indonesia akan mendapatkan manfaat signifikan dari transfer teknologi penerbangan. Manfaat ini mencakup:

  • Peningkatan kemampuan dan keahlian dalam industri dirgantara nasional.
  • Pemanfaatan kompetensi dalam negeri dalam proses produksi jet tempur KAAN.
  • Potensi pengembangan lebih lanjut teknologi pertahanan di masa depan.

Hal ini diharapkan dapat memperkuat kemandirian industri pertahanan Indonesia.

Siapa saja pejabat yang menandatangani MoU dan kontrak pembelian?

keyboard_arrow_down

Pejabat yang menandatangani kesepakatan ini adalah:

  • Nota Kesepahaman (MoU) ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Sekretaris Industri Pertahanan Turki, Prof Haluk Gorgun.
  • Kontrak pembelian ditandatangani oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemenhan, Marsdya Yusuf Jauhari, dan CEO TAI, Mehmet Demiroglu.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang