Israel Jeda Taktis di Gaza, Bantuan Mulai Masuk di Tengah Ancaman Kelaparan Massal
Pertanyaan
Cara jawab
Singkat & Padat

Gaza menghadapi krisis kemanusiaan serius dengan lebih dari 100.000 anak balita terancam kelaparan akibat kekurangan susu formula. Lebih dari 127 warga Palestina, termasuk 85 anak-anak, meninggal karena kelaparan sejak blokade Israel. Israel mengumumkan jeda taktis 10 jam setiap hari untuk memungkinkan bantuan masuk, namun efektivitas bantuan udara diragukan. Truk bantuan mulai memasuki Gaza dari Mesir, tetapi harus memutar karena perbatasan Rafah dikuasai Israel. Organisasi bantuan menekankan perlunya gencatan senjata permanen dan akses bantuan yang stabil.
🚨 Krisis Kemanusiaan di Gaza
- Lebih dari 100.000 anak balita, termasuk 40.000 bayi, terancam meninggal dunia akibat kelaparan karena kekurangan susu formula.
- Sejak blokade Israel dilanjutkan pada awal Maret, lebih dari 100 organisasi kemanusiaan memperingatkan kelaparan massal telah menyebar di Gaza.
- Setidaknya 127 warga Palestina, termasuk 85 anak-anak, telah meninggal dunia karena kelaparan sejak blokade Israel.
- Kasus tragis bayi Zainab Abu Halib yang meninggal karena kekurangan gizi menyoroti kebutuhan susu formula khusus yang tidak tersedia.
🏛️ Respons Israel
- Israel mengumumkan jeda taktis pertempuran 10 jam setiap hari (pukul 10.00-20.00) di Al-Mawasi, Deir el-Balah, dan Kota Gaza.
- Jeda ini bertujuan untuk memungkinkan PBB dan badan bantuan membuka rute darat yang aman guna mengatasi krisis kelaparan.
- Militer Israel mengklaim telah mengirimkan makanan melalui udara dan membuka rute aman di seluruh Gaza untuk konvoi bantuan.
- Setelah pengumuman jeda, truk-truk bantuan mulai memasuki Gaza dari Mesir, meskipun harus memutar ke perbatasan Kerem Shalom karena Rafah dikuasai Israel.
⚠️ Tantangan Bantuan Kemanusiaan
- Pejabat kemanusiaan skeptis terhadap efektivitas pengiriman bantuan udara yang diklaim Israel.
- Organisasi bantuan menuduh militer Israel membatasi akses dan menciptakan kondisi berbahaya di dekat pusat distribusi.
- Oxfam menyambut baik jeda taktis namun menekankan perlunya gencatan senjata permanen dan aliran bantuan yang stabil serta berskala besar.
- Warga Gaza sangat berharap bantuan segera tiba karena kelaparan semakin parah di tengah tekanan internasional.
Apa krisis utama yang sedang terjadi di Gaza?
Krisis utama yang sedang terjadi di Gaza adalah kelaparan massal yang mengancam nyawa, terutama anak-anak. Kantor media pemerintah Gaza melaporkan bahwa lebih dari 100.000 anak balita, termasuk 40.000 bayi, terancam meninggal dunia akibat kekurangan susu formula. Selain itu, lebih dari 100 organisasi kemanusiaan memperingatkan bahwa setidaknya 127 warga Palestina, termasuk 85 anak-anak, telah meninggal karena kelaparan.
Siapa yang paling terdampak oleh krisis kelaparan di Gaza?
Kelompok yang paling terdampak oleh krisis kelaparan di Gaza adalah anak-anak, khususnya bayi dan balita. Data menunjukkan bahwa lebih dari 100.000 anak balita, termasuk 40.000 bayi, berisiko tinggi meninggal dunia. Kasus tragis seperti bayi Zainab Abu Halib yang meninggal karena kekurangan gizi dan membutuhkan susu formula khusus yang tidak tersedia, menyoroti kerentanan kelompok usia ini.
Apa penyebab utama meluasnya kelaparan di Gaza?
Penyebab utama meluasnya kelaparan di Gaza adalah blokade bantuan kemanusiaan yang dilakukan Israel sejak awal Maret. Blokade ini menyebabkan terhambatnya aliran bantuan yang sangat dibutuhkan. Organisasi bantuan juga menuduh militer Israel membatasi akses dan menciptakan kondisi berbahaya di dekat pusat distribusi, yang semakin memperburuk situasi.
Langkah apa yang diambil Israel untuk mengatasi krisis kelaparan di Gaza?
Untuk mengatasi krisis ini, Israel mengumumkan jeda taktis pertempuran selama 10 jam setiap hari. Selain itu, militer Israel menyatakan telah mengirimkan makanan melalui udara dan membuka rute aman di seluruh Gaza untuk konvoi bantuan. Israel juga bersikeras bahwa mereka tidak membatasi bantuan kemanusiaan.
Kapan dan di mana jeda taktis pertempuran ini berlaku?
Jeda taktis pertempuran ini berlaku setiap hari dari pukul 10.00 pagi hingga 20.00 malam waktu setempat. Wilayah yang dicakup meliputi tiga area di Gaza, yaitu Al-Mawasi, Deir el-Balah, dan Kota Gaza.
Apa tujuan dari jeda taktis pertempuran yang diumumkan Israel?
Tujuan utama dari jeda taktis pertempuran yang diumumkan Israel adalah untuk memungkinkan PBB dan badan bantuan membuka rute darat yang aman. Hal ini diharapkan dapat memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan yang lebih efektif dan mengatasi krisis kelaparan yang semakin parah di Gaza.
Bagaimana bantuan kemanusiaan saat ini masuk ke Gaza?
Setelah pengumuman jeda taktis, truk-truk bantuan mulai memasuki Gaza dari Mesir. Namun, karena perbatasan Rafah dikuasai Israel, truk-truk tersebut harus memutar ke perbatasan Kerem Shalom untuk dapat masuk ke Gaza.
Apa saja kekhawatiran atau kritik terkait upaya pengiriman bantuan?
Ada beberapa kekhawatiran dan kritik terkait upaya pengiriman bantuan:
- Efektivitas bantuan udara: Pejabat kemanusiaan skeptis terhadap klaim Israel mengenai pengiriman bantuan melalui udara, meragukan efektivitasnya dalam skala besar.
- Pembatasan akses: Organisasi bantuan menuduh militer Israel membatasi akses dan menciptakan kondisi berbahaya di dekat pusat distribusi, menghambat penyaluran bantuan.
- Kebutuhan jangka panjang: Meskipun jeda taktis disambut baik, organisasi seperti Oxfam menekankan bahwa ini belum cukup dan menyerukan gencatan senjata permanen serta aliran bantuan yang stabil dan berskala besar.
Apa harapan organisasi kemanusiaan seperti Oxfam terkait situasi di Gaza?
Organisasi kemanusiaan seperti Oxfam menyambut baik langkah jeda taktis ini, namun mereka menekankan bahwa ini hanyalah langkah awal. Harapan mereka adalah adanya:
- Gencatan senjata permanen
- Akses penuh bagi bantuan kemanusiaan
- Aliran bantuan yang stabil dan berskala besar untuk memenuhi kebutuhan mendesak warga Gaza secara berkelanjutan.
Masih Seputar internasional
Serangan AS ke Situs Nuklir Iran, Risiko Bencana Chernobyl Kecil
sekitar 2 jam yang lalu

Israel Umumkan Jeda Militer Harian di Gaza untuk Salurkan Bantuan Kemanusiaan
sekitar 5 jam yang lalu

ICJ Wajibkan Negara Lindungi Iklim, Ancam Pelanggaran Hukum Internasional
sekitar 5 jam yang lalu

Israel Kirim Bantuan Udara ke Gaza di Tengah Kecaman Internasional Krisis Kelaparan
sekitar 7 jam yang lalu

Pasukan Israel Serbu Kapal Aktivis Menuju Gaza di Perairan Internasional
sekitar 7 jam yang lalu

PBB: Sepertiga Warga Gaza Kelaparan, Serangan Israel Tewaskan Pencari Bantuan
sekitar 9 jam yang lalu

Bumi Capai Hari Kelebihan Sumber Daya 24 Juli 2025, Lebih Cepat dari Tahun Lalu
sekitar 9 jam yang lalu

PM Inggris Keir Starmer: Anak Gaza Dievakuasi untuk Perawatan Medis
sekitar 11 jam yang lalu

PM Inggris Keir Starmer Dukung Pengakuan Palestina, Prancis Targetkan 2025
sekitar 13 jam yang lalu

PBB Kritik Bantuan Gaza Tak Efektif, Menteri Israel Tolak Pasokan Makanan
sekitar 13 jam yang lalu

Berita Terbaru

PHRI Bali: Konflik Thailand-Kamboja Berpotensi Alihkan Wisatawan ke Bali

Warga Malaysia Protes Biaya Hidup Tinggi, PM Anwar Hadapi Tekanan Ekonomi

Emil Audero Resmi Gabung Cremonese, Kembali Berlaga di Serie A

Irak Jadwalkan Tiga Uji Coba Jelang Hadapi Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia

Pemprov Jakarta Dukung Penyelidikan Beras Oplosan PT Food Station, Pastikan Pasokan Aman
Trending

Airlangga Tegaskan RI Tak Ekspor Mineral Mentah ke AS dalam Kesepakatan Dagang

Pemerintah Jelaskan Transfer Data RI-AS, FKBI Soroti Risiko Perlindungan

Timnas U-23 Indonesia ke Final Piala AFF, Siap Ukir Sejarah di GBK Lawan Vietnam

DPR Soroti Rencana Pembelian 50 Boeing, Pemerintah: Syarat Diskon Tarif AS
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.