PHRI Bali: Konflik Thailand-Kamboja Berpotensi Alihkan Wisatawan ke Bali

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

27 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

1 artikel

PHRI Bali menyatakan konflik Thailand-Kamboja berpotensi mengalihkan wisatawan ke Bali karena faktor keamanan. Sekretaris PHRI Bali, Perry Markus, menekankan pentingnya peningkatan promosi dan kualitas layanan. Okupansi hotel di Bali mencapai di atas 58 persen dengan rata-rata lama tinggal 2,61 malam. Bandara Ngurah Rai mencatat 11,4 juta pergerakan penumpang pada semester pertama 2025. Konflik tersebut menyebabkan puluhan korban jiwa dan evakuasi massal.

๐ŸŒ Dampak Konflik Regional

  • Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja yang terjadi pada 24 Juli 2025 berpotensi mengalihkan wisatawan mancanegara ke Bali.
  • Wisatawan cenderung mencari destinasi yang aman dan nyaman, menjadikan Bali pilihan alternatif di tengah konflik regional.
  • Konflik tersebut dilaporkan telah menyebabkan puluhan korban tewas dan lebih dari 100.000 orang dievakuasi.

๐Ÿ“ˆ Peluang Pariwisata Bali

  • Sekretaris PHRI Bali, Perry Markus, menekankan pentingnya peningkatan promosi untuk menarik wisatawan yang beralih.
  • Pemerintah dan pelaku pariwisata Bali didorong untuk meningkatkan layanan dan atraksi wisata guna memanfaatkan peluang ini.
  • Langkah proaktif diperlukan untuk memastikan Bali siap menyambut potensi lonjakan kunjungan wisatawan.

๐Ÿ“Š Data Pariwisata Bali Terkini

  • Tingkat okupansi hotel di Bali per Mei 2025 mencapai di atas 58 persen, menunjukkan performa yang baik.
  • Rata-rata lama tinggal wisatawan di Bali tercatat selama 2,61 malam.
  • Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencatat 11,4 juta pergerakan penumpang pada semester pertama 2025.
  • Dari total pergerakan penumpang, 7,2 juta di antaranya adalah penumpang internasional, menunjukkan daya tarik global Bali.

Apa yang terjadi antara Thailand dan Kamboja?

keyboard_arrow_down

Pada tanggal 24 Juli 2025, telah terjadi konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja. Konflik ini merupakan insiden serius yang berdampak pada stabilitas regional dan keamanan.

Kapan konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja terjadi?

keyboard_arrow_down

Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja dilaporkan terjadi pada 24 Juli 2025. Tanggal ini menjadi titik awal insiden yang kemudian menimbulkan berbagai dampak, termasuk potensi pergeseran pola perjalanan wisatawan.

Bagaimana konflik ini berpotensi memengaruhi pariwisata Bali?

keyboard_arrow_down

Menurut PHRI Bali, konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja berpotensi mengalihkan wisatawan mancanegara ke Bali. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan wisatawan untuk mencari destinasi yang dianggap aman dan nyaman di tengah ketidakpastian atau konflik di wilayah lain. Bali, dengan reputasinya sebagai destinasi wisata yang stabil, dapat menjadi pilihan alternatif bagi para pelancong yang sebelumnya mungkin berencana mengunjungi Thailand atau Kamboja.

Mengapa wisatawan mancanegara mungkin beralih ke Bali akibat konflik ini?

keyboard_arrow_down

Wisatawan mancanegara cenderung mencari destinasi yang menawarkan keamanan dan kenyamanan. Ketika terjadi konflik bersenjata di suatu wilayah seperti Thailand dan Kamboja, persepsi keamanan di destinasi tersebut menurun drastis. Akibatnya, wisatawan akan mencari alternatif yang lebih stabil dan damai, dan Bali dianggap memenuhi kriteria tersebut sebagai destinasi yang aman dan menarik.

Apa yang perlu dilakukan pemerintah dan pelaku pariwisata Bali untuk memanfaatkan peluang ini?

keyboard_arrow_down

Untuk memanfaatkan potensi pengalihan wisatawan ini, Sekretaris PHRI Bali, Perry Markus, menekankan pentingnya beberapa langkah strategis:

  • Meningkatkan promosi: Memperkenalkan Bali secara lebih gencar sebagai destinasi yang aman dan menarik.
  • Meningkatkan layanan: Memastikan kualitas layanan pariwisata tetap prima untuk memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan.
  • Meningkatkan atraksi wisata: Mengembangkan dan memperbarui daya tarik wisata agar Bali tetap kompetitif dan menarik bagi berbagai segmen wisatawan.

Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan Bali siap menyambut dan mempertahankan wisatawan yang beralih.

Bagaimana kondisi pariwisata Bali saat ini berdasarkan data terbaru?

keyboard_arrow_down

Data terbaru menunjukkan bahwa pariwisata Bali memiliki fondasi yang cukup kuat:

  • Tingkat Okupansi Hotel: Per Mei 2025, tingkat okupansi hotel di Bali mencapai di atas 58 persen.
  • Rata-rata Lama Tinggal: Wisatawan memiliki rata-rata lama tinggal sekitar 2,61 malam.
  • Pergerakan Penumpang Bandara: Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencatat total 11,4 juta pergerakan penumpang pada semester pertama 2025, di mana 7,2 juta di antaranya adalah penumpang internasional.

Angka-angka ini menunjukkan bahwa Bali sudah menjadi destinasi populer dengan aktivitas pariwisata yang signifikan sebelum adanya potensi pengalihan wisatawan akibat konflik.

Siapa Perry Markus dan apa perannya dalam konteks ini?

keyboard_arrow_down

Perry Markus adalah Sekretaris PHRI Bali (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Bali). Dalam konteks konflik Thailand-Kamboja, perannya sangat penting karena ia yang menekankan perlunya pemerintah dan pelaku pariwisata Bali untuk proaktif dalam memanfaatkan peluang ini. Ia menyerukan peningkatan promosi, layanan, dan atraksi wisata sebagai strategi untuk menarik wisatawan yang mencari destinasi alternatif yang aman.

Apa dampak kemanusiaan dari konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja?

keyboard_arrow_down

Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja memiliki dampak kemanusiaan yang serius. Laporan menyebutkan bahwa insiden tersebut telah menyebabkan puluhan korban tewas. Selain itu, lebih dari 100.000 orang terpaksa dievakuasi dari daerah konflik, menunjukkan skala dampak yang signifikan terhadap populasi sipil di kedua negara.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang