
Gunung Semeru mengalami lima kali erupsi pada Rabu pagi, dengan tinggi kolom letusan mencapai 1.000 meter. Status gunung saat ini Waspada (Level II). Masyarakat diimbau tidak beraktivitas di wilayah tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak, serta dalam radius 3 km dari kawah dan mewaspadai potensi awan panas dan lahar hujan.
🌋 Fakta Utama Erupsi
- Gunung Semeru mengalami lima kali erupsi pada Rabu (23/7) pagi.
- Erupsi pertama tercatat pukul 00.47 WIB, dengan erupsi berikutnya hingga pukul 06.11 WIB.
- Tinggi kolom letusan bervariasi antara 600 hingga 1.000 meter di atas puncak.
- Gunung Semeru terletak di perbatasan Lumajang dan Malang, Jawa Timur.
- Status Gunung Semeru saat ini berada pada Level II (Waspada).
⚠️ Imbauan Keselamatan
- Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak.
- Dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
- Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak gunung.
- Diperlukan kewaspadaan terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru.
Apa yang terjadi dengan Gunung Semeru?
Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami serangkaian erupsi. Total ada lima kali erupsi yang tercatat pada pagi hari Rabu, 23 Juli.
Di mana lokasi Gunung Semeru?
Gunung Semeru berlokasi di Pulau Jawa, tepatnya di perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, di Provinsi Jawa Timur.
Kapan erupsi Gunung Semeru terjadi?
Erupsi Gunung Semeru terjadi pada hari Rabu, 23 Juli, di pagi hari. Erupsi pertama tercatat pada pukul 00.47 WIB, diikuti oleh erupsi pada pukul 00.53 WIB, 05.30 WIB, 05.39 WIB, dan terakhir pada pukul 06.11 WIB.
Berapa kali Gunung Semeru erupsi pada tanggal 23 Juli?
Pada hari Rabu, 23 Juli, Gunung Semeru mengalami erupsi sebanyak lima kali. Erupsi ini terjadi secara berurutan dalam rentang waktu pagi hari.
Berapa tinggi kolom letusan saat erupsi?
Tinggi kolom letusan saat erupsi Gunung Semeru bervariasi. Erupsi pertama tercatat setinggi 800 meter di atas puncak. Sementara itu, erupsi-erupsi berikutnya memiliki tinggi letusan yang berkisar antara 600 hingga 1.000 meter di atas puncak.
Bagaimana status terkini Gunung Semeru?
Saat ini, status Gunung Semeru berada pada Level II (Waspada). Penetapan status ini menunjukkan bahwa ada peningkatan aktivitas vulkanik yang memerlukan kewaspadaan dari masyarakat dan pihak berwenang.
Area mana saja yang dilarang untuk aktivitas masyarakat di sekitar Gunung Semeru?
Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di beberapa area demi keselamatan, yaitu:
- Di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak.
- Dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena potensi perluasan awan panas dan lahar.
- Dalam radius 3 km dari kawah/puncak gunung, mengingat bahaya langsung dari letusan.
Pembatasan ini bertujuan untuk meminimalkan risiko terhadap keselamatan jiwa akibat aktivitas vulkanik.
Bahaya apa saja yang perlu diwaspadai masyarakat di sekitar Gunung Semeru?
Masyarakat di sekitar Gunung Semeru perlu mewaspadai beberapa potensi bahaya yang terkait dengan aktivitas vulkanik, antara lain:
- Awan panas: Aliran material vulkanik panas yang sangat berbahaya.
- Guguran lava: Material pijar yang meluncur dari puncak gunung.
- Lahar hujan: Aliran material vulkanik bercampur air hujan yang dapat terjadi di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru, terutama saat musim hujan.
Kewaspadaan ini penting untuk menghindari dampak negatif dari fenomena-fenomena tersebut.
Masih Seputar nasional
Prabowo Targetkan 82,9 Juta Penerima MBG Akhir 2025, Akui Jangkauan Masih Terbatas
sekitar 13 jam yang lalu

Keracunan MBG Berulang di NTT, Ratusan Siswa Terdampak, Pengawasan Kualitas Disorot
sekitar 13 jam yang lalu

Pemprov Jakarta Luncurkan Rute Transjakarta Blok M-Ancol 26 Juli 2025
sekitar 13 jam yang lalu

Gubernur DKI Naikkan Dana RT/RW 25% Mulai Oktober 2025, Belum Penuhi Janji Kampanye
sekitar 16 jam yang lalu

Presiden Prabowo Luncurkan 80.000 Kopdes, Perkuat Ekonomi Desa dan Atasi Kemiskinan
sekitar 16 jam yang lalu

Pemerintah Tegaskan Transfer Data Indonesia-AS Bukan Penyerahan Bebas, DPR Minta Transparansi
sekitar 16 jam yang lalu

Ariel Noah Cs Uji UU Hak Cipta di MK: Soroti Royalti dan Izin Pencipta
sekitar 19 jam yang lalu

Gunung Semeru Erupsi 1 Km, Status Waspada Level II Berlanjut
sekitar 19 jam yang lalu

BTNGR Tutup Jalur Pendakian Rinjani 1-10 Agustus 2025 Pasca Kecelakaan
sekitar 19 jam yang lalu

Pemerintah Klarifikasi Transfer Data RI-AS: Hanya Komersial, Terkait Tarif Impor
sekitar 22 jam yang lalu

Festival Sound Horeg di Malang: Pemdes Imbau Bayi dan Lansia Mengungsi
sekitar 22 jam yang lalu

Berita Terbaru

Fantastic Four: First Steps Raih Ulasan Beragam Kritikus, Dipuji Penonton Awal

Danantara dan INA Genjot Investasi, Fokus Optimalisasi BUMN dan Tarik FDI

Tarif Dagang RI-AS 19% Disepakati, AS Ajukan Akses Data dan Komoditas

Antrean 30 Km Ketapang: Gapasdap Desak Kesepakatan Antarinstansi Pasca KMP Tunu Tenggelam

iPhone Terhubung Langsung ke Starlink, Kirim Pesan Tanpa Jaringan Seluler
Trending

Prabowo Resmikan 80.081 Kopdes Merah Putih, Targetkan Penguatan Ekonomi Desa dan Pangkas Rantai Pasok

RI-AS Sepakati Perjanjian Dagang Rp368 Triliun, Hambatan Non-Tarif Dihapus

Indonesia-AS Sepakati Tarif 19%, RI Siapkan Strategi Hadapi Impor dan Aturan Dagang Baru

Tarif Resiprokal RI-AS: Optimisme Kemenkeu Kontra Kekhawatiran Indef

Indonesia vs Thailand di Semifinal Piala AFF U-23: Jadwal dan Tiket Tersedia
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.