
Kasus keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di NTT, dengan 111 siswa SMPN 8 Kupang dilarikan ke rumah sakit. Puluhan siswa di Sumba Barat Daya juga mengalami keracunan. Kepala BGN menyatakan sedang menyelidiki penyebab kejadian dan berjanji akan melakukan perbaikan. Sebelumnya, BPOM mencatat 17 kasus keracunan terkait MBG di 10 provinsi pada Mei lalu. Anggota Komisi IX DPR RI mendesak BGN untuk memperketat pengendalian mutu, sementara pengamat menyoroti lemahnya tata kelola dan pengawasan di tingkat daerah.
🚨 Fakta Utama Insiden
- Sebanyak 111 siswa SMPN 8 Kupang dilarikan ke rumah sakit pada 21 Juli 2025 setelah mengonsumsi program Makan Bergizi Gratis (MBG).
- Puluhan siswa di Sumba Barat Daya, termasuk 65 siswa SMAN 1 Tambolaka, juga mengalami keracunan dan harus dirawat.
- Insiden di Sumba Barat Daya merupakan kejadian kedua di NTT dalam dua hari terakhir terkait program MBG.
- Kasus keracunan makanan dari program MBG terus berulang sejak diluncurkan pada Januari/Februari 2025.
- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelumnya mencatat 17 kasus keracunan dan 8 kasus non-keracunan MBG di 10 provinsi pada Mei.
🏛️ Tanggapan Pemerintah & Lembaga
- Kepala Badan Bergizi Nasional (BGN), Dadan Hindayanan, menyatakan sedang menyelidiki penyebab keracunan di SMPN 8 Kupang.
- BGN berjanji akan terus melakukan perbaikan dan pelatihan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mencapai "zero accident".
- Anggota Komisi IX DPR RI, Zainul Munasichin, mendesak BGN untuk memperketat pengendalian mutu MBG.
- DPR menyarankan pemeriksaan sampel makanan menggunakan metode rapid test di setiap SPPG.
- Bupati Sumba Barat Daya, Ratu Ngadu Bonu Wulla, membenarkan insiden keracunan di wilayahnya.
💡 Sorotan & Rekomendasi
- Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah, menyoroti lemahnya tata kelola dan pengawasan di tingkat daerah.
- Trubus menekankan perlunya peraturan teknis dan sanksi yang jelas untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
- Kasus berulang ini mengindikasikan adanya masalah sistemik dalam implementasi dan pengawasan program MBG.
Kapan program Makan Bergizi Gratis (MBG) diluncurkan?
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diluncurkan pada sekitar Januari atau Februari 2025. Sejak peluncuran tersebut, telah terjadi beberapa insiden keracunan makanan yang menambah daftar panjang kasus serupa.
Di mana saja insiden keracunan makanan terkait program MBG terjadi baru-baru ini di Nusa Tenggara Timur (NTT)?
Insiden keracunan makanan terkait program MBG baru-baru ini terjadi di dua lokasi di Nusa Tenggara Timur (NTT):
- SMPN 8 Kupang: Sebanyak 111 siswa dilarikan ke rumah sakit setelah mengonsumsi MBG.
- Sumba Barat Daya: Puluhan siswa, termasuk 65 siswa dari SMAN 1 Tambolaka, juga mengalami keracunan dan harus dirawat. Insiden di Sumba Barat Daya ini merupakan kejadian kedua di NTT dalam dua hari terakhir.
Berapa banyak siswa yang terdampak dalam insiden keracunan makanan di NTT?
Dalam insiden keracunan makanan di NTT, total siswa yang terdampak cukup signifikan:
- Di SMPN 8 Kupang, sebanyak 111 siswa dilarikan ke rumah sakit.
- Di Sumba Barat Daya, puluhan siswa terdampak, dengan 65 siswa dari SMAN 1 Tambolaka dilaporkan mengalami keracunan dan harus dirawat.
Secara keseluruhan, lebih dari 170 siswa di dua lokasi tersebut membutuhkan penanganan medis akibat keracunan makanan dari program MBG.
Kapan insiden keracunan makanan di SMPN 8 Kupang dan Sumba Barat Daya terjadi?
Insiden keracunan makanan di SMPN 8 Kupang terjadi pada tanggal 21 Juli 2025. Sementara itu, insiden di Sumba Barat Daya terjadi dalam dua hari terakhir sebelum laporan tersebut, menjadikannya kejadian kedua di NTT dalam waktu singkat.
Siapa pihak yang bertanggung jawab menyelidiki kasus keracunan makanan ini?
Pihak yang bertanggung jawab menyelidiki kasus keracunan makanan ini adalah Badan Bergizi Nasional (BGN). Kepala BGN, Dadan Hindayanan, menyatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki penyebab kejadian di SMPN 8 Kupang. BGN juga berjanji akan terus melakukan perbaikan dan pelatihan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mencapai target "zero accident" atau nol kecelakaan.
Apa saja temuan atau catatan sebelumnya terkait kasus keracunan makanan MBG?
Sebelum insiden di NTT, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mencatat adanya kasus-kasus terkait MBG. Pada bulan Mei lalu, BPOM melaporkan 17 kasus keracunan dan 8 kasus non-keracunan yang berhubungan dengan program MBG di 10 provinsi. Data ini menunjukkan bahwa insiden keracunan makanan dari program MBG bukan kali pertama terjadi dan telah menjadi perhatian di berbagai wilayah.
Langkah-langkah apa yang akan diambil untuk mencegah terulangnya insiden keracunan makanan?
Beberapa langkah telah diusulkan atau akan diambil untuk mencegah terulangnya insiden keracunan makanan:
- Penyelidikan dan Perbaikan BGN: Kepala BGN, Dadan Hindayanan, menyatakan akan terus melakukan perbaikan dan pelatihan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mencapai "zero accident".
- Pengetatan Pengendalian Mutu: Anggota Komisi IX DPR RI, Zainul Munasichin, mendesak BGN untuk memperketat pengendalian mutu MBG, termasuk pemeriksaan sampel makanan menggunakan metode rapid test di setiap SPPG.
- Perbaikan Tata Kelola dan Pengawasan: Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah, menyoroti perlunya perbaikan tata kelola dan pengawasan di tingkat daerah. Ia juga menekankan pentingnya peraturan teknis dan sanksi yang jelas untuk mencegah kejadian serupa.
Langkah-langkah ini menunjukkan upaya kolaboratif dari berbagai pihak untuk meningkatkan keamanan pangan dalam program MBG.
Apa saja kritik atau sorotan terhadap tata kelola program MBG?
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah, menyoroti beberapa kelemahan dalam tata kelola program MBG. Kritik utamanya adalah lemahnya tata kelola dan pengawasan di tingkat daerah. Menurutnya, hal ini menjadi faktor kunci terulangnya insiden keracunan. Ia juga menekankan perlunya peraturan teknis dan sanksi yang jelas untuk memastikan akuntabilitas dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Kritik ini mengindikasikan bahwa masalah tidak hanya pada pelaksanaan di lapangan, tetapi juga pada kerangka regulasi dan pengawasan yang belum memadai.
Masih Seputar nasional
Mendagri: Tata Kelola Distribusi Kunci Kendalikan Harga Beras dan Inflasi
sekitar 10 jam yang lalu

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Divonis 3,5 Tahun Penjara dalam Kasus Suap Harun Masiku
sekitar 10 jam yang lalu

KPK Selidiki Dugaan Korupsi Pengadaan Kuota Internet Gratis Kemendikbudristek
sekitar 11 jam yang lalu

4.000 Ijazah SD-SMP di Medan Tertahan Tunggakan, Pemko Luncurkan Program Tebus
sekitar 11 jam yang lalu

Jokowi Duga Tokoh Besar Dalangi Isu Ijazah Palsu dan Pemakzulan Gibran
sekitar 12 jam yang lalu

Kanit Reskrim Asahan Dipecat Usai Aniaya Pelajar Hingga Tewas
sekitar 12 jam yang lalu

Pemprov Jakarta Pangkas Pajak BBM Kendaraan Hingga 80% Mulai Juli 2025
sekitar 13 jam yang lalu

KPK Selidiki Dugaan Korupsi Google Cloud Kemendikbud Era Nadiem, Dalami Dana Bank BJB Terkait Ridwan Kamil
sekitar 13 jam yang lalu
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5159011/original/049529000_1741681057-250311_INFOGRAFIS_HL_KPK_GELEDAH_KEDIAMAN_RIDWAN_KAMIL_TERKAIT_KASUS_KORUPSI_BANK_BJB_p_01.jpg&output=webp&q=30&default=https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/TbSb9ywEAOrh73ySCyp0gM1gX00=/500x667/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5159011/original/049529000_1741681057-250311_INFOGRAFIS_HL_KPK_GELEDAH_KEDIAMAN_RIDWAN_KAMIL_TERKAIT_KASUS_KORUPSI_BANK_BJB_p_01.jpg)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Divonis 3,5 Tahun Penjara Kasus Suap Harun Masiku
sekitar 14 jam yang lalu

Sekolah Swasta Masih Pungut Biaya, Program Sekolah Gratis Bertahap Mulai 2026
sekitar 16 jam yang lalu

Kemiskinan Jateng Turun Jadi 9,48% pada Maret 2025 Berkat Intervensi Menyeluruh
sekitar 16 jam yang lalu

Berita Terbaru

WBA Gelar Tiga Perebutan Gelar Dunia di Libya 8 Agustus dalam Program KO Drugs

Udinese Pantau Jay Idzes, Bek Timnas Indonesia Pengganti Sempurna Bijol

Istana Jamin Data Pribadi Aman, Luruskan Isu Transfer ke AS

Pemerintah Tegaskan Harga Beras Sesuai Kualitas, Klasifikasi Beras Dirombak

BPS dan APPBI: Fenomena 'Rojali' Indikasi Konsumsi Masyarakat Tertahan
Trending

RI-AS Sepakati Perjanjian Dagang Rp368 Triliun, Hambatan Non-Tarif Dihapus

Indonesia-AS Sepakati Tarif 19%, RI Siapkan Strategi Hadapi Impor dan Aturan Dagang Baru

Tarif Resiprokal RI-AS: Optimisme Kemenkeu Kontra Kekhawatiran Indef

Indonesia vs Thailand di Semifinal Piala AFF U-23: Jadwal dan Tiket Tersedia

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja Memanas: 14 Tewas, 100 Ribu Mengungsi
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.