Pemerintah telah mengambil keputusan terkait rencana diskon tarif listrik untuk periode Juni-Juli 2025. Keputusan ini melibatkan pembatalan diskon dan pengalihan anggaran ke program lain. Berikut adalah rangkuman berita terkait isu tersebut:
Pembatalan Program Diskon Tarif Listrik
Pemerintah telah resmi membatalkan rencana pemberian diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk periode Juni-Juli 2025. Berikut poin-poin penting terkait pembatalan ini:
-
Periode Pembatalan
- Diskon tarif listrik yang dibatalkan adalah untuk periode Juni dan Juli 2025.
-
Pengumuman Awal dan Pembatalan
- Rencana diskon awalnya diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, untuk pelanggan rumah tangga berdaya 1.300 VA ke bawah.
- Pembatalan kemudian diumumkan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
Alasan di Balik Pembatalan Diskon
Beberapa faktor menjadi pertimbangan pemerintah dalam mengambil keputusan untuk membatalkan diskon tarif listrik:
-
Kendala Anggaran dan Pelaksanaan
- Masalah anggaran dan efektivitas pelaksanaan menjadi alasan utama.
- Proses penganggaran dinilai lambat dan tidak memungkinkan untuk dilakukan dalam waktu singkat.
- Lamanya proses pendistribusian insentif juga menjadi faktor.
- Mekanisme penganggaran yang ada dinilai tidak cukup cepat untuk mendukung program diskon ini.
- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa tidak adanya alokasi dana menjadi penyebab utama pembatalan.
- Menurut Direktur CELIOS, Bhima Yudhistira, pembatalan juga disebabkan oleh prioritas pemerintah untuk membayar utang jatuh tempo sebesar Rp178,9 triliun pada bulan Juni.
Pengalihan Anggaran ke Bantuan Subsidi Upah (BSU)
Sebagai pengganti diskon tarif listrik, pemerintah memutuskan untuk mengalihkan anggaran ke program Bantuan Subsidi Upah (BSU) dengan rincian sebagai berikut:
-
Target Penerima BSU
- Menargetkan sekitar 17 juta pekerja (beberapa sumber menyebut 17,3 juta pekerja formal yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan).
- Pekerja dengan gaji maksimal Rp3,5 juta per bulan atau setara dengan upah minimum provinsi/kabupaten/kota (UMP/UMK).
- Mencakup 288.000 guru honorer.
-
Besaran dan Anggaran BSU
- Bantuan dana sebesar Rp300.000 per bulan per orang selama Juni dan Juli 2025 (total Rp600.000).
- Total anggaran yang dialokasikan untuk BSU adalah Rp10,72 triliun.
-
Alasan Pemilihan BSU
- BSU dinilai lebih cepat diterapkan dan proses pendistribusiannya lebih singkat.
- Dianggap lebih tepat sasaran dibandingkan diskon listrik.
- Menyasar kelompok masyarakat yang membutuhkan bantuan langsung tunai.
- Data penerima dari BPJS Ketenagakerjaan dianggap lebih akurat, memungkinkan penyaluran yang efisien dan tepat sasaran.
- Merupakan bagian dari upaya pemerintah menjaga daya beli masyarakat.
Tanggapan Kementerian ESDM
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan klarifikasi terkait keterlibatan mereka dalam kebijakan diskon tarif listrik:
-
Tidak Terlibat dalam Pengambilan Keputusan
- Kementerian ESDM menegaskan bahwa kebijakan dan pembatalan diskon tarif listrik 50% untuk Juni-Juli 2025 bukan berasal dari mereka.
- Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, menyatakan bahwa ESDM tidak terlibat dalam perumusan, pembahasan, maupun pengambilan keputusan terkait kebijakan tersebut.
- Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, juga menyatakan tidak pernah diberi tahu mengenai kebijakan tersebut sejak awal dan mengaku tidak tahu alasan di balik pembatalan diskon tersebut.
- Bahlil Lahadalia menolak berkomentar lebih lanjut mengenai pembatalan, menyarankan untuk menanyakan kepada pihak yang mengumumkan kebijakan.
-
Sikap Kementerian ESDM
- Kementerian ESDM menghormati kewenangan pihak atau kementerian/lembaga lain yang mengumumkan dan membatalkan kebijakan tersebut.
- ESDM selalu siap memberikan masukan jika diminta secara resmi, terutama terkait kebijakan yang berdampak pada masyarakat luas.
Dampak Ekonomi dan Kritik terhadap Pembatalan
Pembatalan diskon tarif listrik dan pengalihannya ke BSU menimbulkan berbagai tanggapan, terutama terkait dampak ekonomi dan efektivitas stimulus yang diberikan. Berikut beberapa poinnya:
-
Efektivitas Paket Stimulus Dipertanyakan
- Pemerintah mengumumkan lima insentif ekonomi baru untuk periode Juni-Juli 2025, namun tanpa diskon tarif listrik 50% yang sebelumnya direncanakan.
- Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, menilai paket stimulus ini akan berdampak terbatas pada konsumsi rumah tangga karena nominalnya kecil dan hilangnya diskon listrik yang sangat dinantikan masyarakat.
-
Kritik Distribusi Bantuan dan Kondisi Fiskal
- Bhima Yudhistira menyoroti potensi ketimpangan distribusi bantuan yang tidak menjangkau pekerja informal.
- Menurut Bhima Yudhistira, pembatalan diskon listrik menjadi sinyal peringatan atas memburuknya kondisi fiskal nasional, terutama dengan adanya kebutuhan pembayaran utang jatuh tempo.




Masih Seputar ekonomi
AS Tetapkan Tarif Impor 19% untuk Indonesia, Jakarta Upayakan Keringanan Produk Unggulan
sekitar 8 jam yang lalu

Inflasi Juli 2025 Sentuh 2,37%, Tertinggi dalam 13 Bulan, Ekonom Ragukan Pemulihan Daya Beli
sekitar 9 jam yang lalu

AS Terapkan Tarif Baru, Indonesia Pertahankan Surplus Dagang dan Raih Peluang Tembaga
sekitar 9 jam yang lalu

Kadin Ajak Pengusaha Manfaatkan Tarif Impor 0 Persen AS untuk Nilai Tambah
sekitar 10 jam yang lalu

Danantara Larang Komisaris BUMN Terima Tantiem dan Insentif
sekitar 10 jam yang lalu

Dirut Food Station DKI Jakarta Mundur Usai Jadi Tersangka Kasus Beras Oplosan
sekitar 11 jam yang lalu

Produksi Jagung Indonesia Melonjak 45,7 Persen pada Juni 2025
sekitar 11 jam yang lalu

Harga Beras Kompak Naik di Juli 2025, Beras Medium Alami Kenaikan Terbesar
sekitar 12 jam yang lalu
BPS Soroti Biaya Pendidikan Mahal Picu Inflasi Juli 2025
sekitar 13 jam yang lalu

Tabungan Kelas Menengah Lenyap Dihantam Gaji Stagnan dan Kenaikan Harga
sekitar 13 jam yang lalu

Tarif Impor AS 19 Persen Berlaku 7 Agustus, Indonesia Tetap Kompetitif di Tengah Surplus Dagang
sekitar 15 jam yang lalu

Berita Terbaru

Menkumham: Presiden Prabowo Beri Amnesti Dan Abolisi Tanpa Tunggu Inkrah Untuk Rekonsiliasi

Artis Pro-Palestina Desak PM Starmer Bertindak Lebih Konkret untuk Gaza

Palestina dan Indonesia Setujui Deklarasi New York, Kecam Hamas dan Agresi Israel

Rusia Mulai Produksi Rudal Hipersonik Oreshnik, Siap Ditempatkan di Belarus

Apple Jual 3 Miliar iPhone Sejak 2007, Catat Rekor Penjualan Global
Trending

Negara Arab Kecam Hamas untuk Pertama Kalinya, Desak Pelucutan Senjata dan Solusi Dua Negara

Gempa M 8,7 Guncang Rusia, Picu Peringatan dan Evakuasi Tsunami Lintas Pasifik

Gempa M 8,8 Rusia Picu Tsunami Lintas Negara, Penjara Chile Dievakuasi

Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong dari Prabowo Picu Kritik Keras Akademisi

Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto dalam Kasus Korupsi Tuai Sorotan Hukum
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.