Neraca perdagangan Indonesia dengan AS surplus 8,57 miliar dollar AS pada Januari-Juni 2025. Surplus non-migas mencapai 9,92 miliar dollar AS dengan AS sebagai tujuan ekspor terbesar kedua. BPS mengkaji dampak tarif resiprokal AS, sementara Kadin melihat peluang dari kebijakan tarif 0 persen untuk impor konsentrat tembaga, yang diharapkan dapat memperkuat industri nasional dan menarik investasi.
๐ Fakta Utama Perdagangan
- Neraca perdagangan Indonesia dengan AS mencatat surplus 8,57 miliar dollar AS dari Januari hingga Juni 2025, meningkat dari 6,45 miliar dollar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya.
- Surplus dari komoditas non-migas mencapai 9,92 miliar dollar AS, dengan ekspor Indonesia ke AS sebesar 14,79 miliar dollar AS dan impor dari AS sebesar 4,87 miliar dollar AS.
- AS merupakan tujuan ekspor non-migas terbesar kedua Indonesia, menyumbang 11,52 persen dari total ekspor non-migas Indonesia.
- Komoditas utama ekspor Indonesia ke AS meliputi mesin dan perlengkapan elektronik, alas kaki, serta pakaian dan aksesoris rajutan.
๐๏ธ Kebijakan Perdagangan AS
- Badan Pusat Statistik (BPS) masih mengkaji dampak penerapan tarif resiprokal AS yang mulai berlaku pada 1 Agustus 2025.
- AS menerapkan kebijakan pembebasan tarif impor konsentrat tembaga asal Indonesia, berlaku mulai 7 Agustus 2025.
- Kebijakan tarif 0 persen untuk tembaga ini merupakan bagian dari strategi AS untuk mengamankan pasokan mineral penting bagi sektor energi dan teknologi tinggi mereka.
๐ Peluang dan Pandangan Kadin
- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melihat kebijakan AS yang membebaskan tarif impor konsentrat tembaga sebagai peluang besar bagi Indonesia.
- Ketua Umum Kadin, Anindya Bakrie, menekankan pentingnya pengolahan tembaga di dalam negeri untuk memaksimalkan peluang ini.
- Pemanfaatan peluang ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, menarik investasi, dan memperkuat industri nasional.
Apa itu neraca perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat?
Neraca perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) adalah selisih antara total nilai ekspor Indonesia ke AS dan total nilai impor Indonesia dari AS. Jika ekspor lebih besar dari impor, maka terjadi surplus. Pada periode Januari hingga Juni 2025, Indonesia mencatat surplus yang signifikan dalam neraca perdagangannya dengan AS.
Berapa nilai surplus neraca perdagangan Indonesia dengan AS pada periode Januari-Juni 2025?
Pada periode Januari hingga Juni 2025, neraca perdagangan Indonesia dengan AS mencatat surplus sebesar 8,57 miliar dollar AS. Angka ini menunjukkan peningkatan dari 6,45 miliar dollar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya. Khusus untuk komoditas non-migas, surplusnya mencapai 9,92 miliar dollar AS, dengan rincian ekspor Indonesia ke AS sebesar 14,79 miliar dollar AS dan impor dari AS sebesar 4,87 miliar dollar AS.
Komoditas non-migas apa saja yang menjadi penyumbang utama ekspor Indonesia ke AS?
Amerika Serikat merupakan tujuan ekspor non-migas terbesar kedua bagi Indonesia, menyumbang 11,52 persen dari total ekspor non-migas Indonesia. Komoditas utama yang diekspor Indonesia ke AS meliputi:
- Mesin dan perlengkapan elektronik
- Alas kaki
- Pakaian dan aksesoris rajutan
Kapan kebijakan tarif resiprokal AS mulai berlaku dan siapa yang sedang mengkaji dampaknya?
Kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Amerika Serikat akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025. Saat ini, Badan Pusat Statistik (BPS) masih dalam proses mengkaji dampak yang mungkin timbul dari penerapan tarif resiprokal ini terhadap perdagangan Indonesia.
Kebijakan AS apa yang memberikan peluang besar bagi Indonesia terkait komoditas tembaga?
Amerika Serikat telah mengeluarkan kebijakan yang membebaskan tarif impor untuk konsentrat tembaga yang berasal dari Indonesia. Kebijakan ini dilihat sebagai peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tembaga di dalam negeri.
Kapan kebijakan pembebasan tarif impor konsentrat tembaga dari Indonesia mulai berlaku?
Kebijakan pembebasan tarif impor konsentrat tembaga asal Indonesia oleh Amerika Serikat mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Mengapa kebijakan pembebasan tarif impor konsentrat tembaga ini penting bagi Amerika Serikat?
Bagi Amerika Serikat, kebijakan tarif 0 persen untuk konsentrat tembaga dari Indonesia ini merupakan bagian dari strategi mereka untuk mengamankan pasokan mineral penting. Mineral-mineral ini krusial untuk mendukung sektor energi dan teknologi tinggi di AS, memastikan ketersediaan bahan baku untuk industri strategis mereka.
Bagaimana Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyikapi peluang dari pembebasan tarif konsentrat tembaga ini?
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, melalui Ketua Umumnya Anindya Bakrie, melihat pembebasan tarif ini sebagai peluang besar yang harus dimanfaatkan secara optimal. Kadin menekankan pentingnya:
- Pengolahan tembaga di dalam negeri: Untuk meningkatkan nilai tambah.
- Penciptaan lapangan kerja: Melalui pengembangan industri hilir tembaga.
- Menarik investasi: Dengan adanya kepastian pasar dan nilai tambah.
- Memperkuat industri nasional: Dengan membangun ekosistem industri tembaga yang terintegrasi.
Apa dampak jangka panjang yang diharapkan dari pengolahan tembaga di dalam negeri?
Pengolahan tembaga di dalam negeri sebagai respons terhadap pembebasan tarif impor oleh AS diharapkan membawa dampak jangka panjang yang positif, yaitu:
- Penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak bagi masyarakat Indonesia.
- Peningkatan investasi di sektor pertambangan dan pengolahan mineral.
- Penguatan industri nasional, khususnya di sektor hilirisasi mineral, yang akan memberikan nilai tambah ekonomi yang lebih besar bagi negara.
Masih Seputar ekonomi
OJK Terbitkan Pedoman AI Perbankan, Dorong Tata Kelola Bertanggung Jawab
43 menit yang lalu

Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang Picu Pembatalan Puluhan Perjalanan Kereta
44 menit yang lalu

PPATK Cabut Blokir 28 Juta Rekening Dormant Pasca Sorotan Publik dan Presiden
sekitar 2 jam yang lalu

Inflasi Indonesia Dipicu Kenaikan Harga Beras dan Biaya Pendidikan
sekitar 2 jam yang lalu

Pemerintah Alokasikan Triliunan Rupiah Untuk Kesehatan, Selesaikan Honorer, Dan Perkuat UMKM
sekitar 3 jam yang lalu

Kenaikan Harga Beras dan Biaya Pendidikan Tekan Daya Beli Masyarakat
sekitar 3 jam yang lalu

AS Tetapkan Tarif Impor 19% untuk Indonesia, Jakarta Upayakan Keringanan Produk Unggulan
sekitar 15 jam yang lalu

Inflasi Juli 2025 Sentuh 2,37%, Tertinggi dalam 13 Bulan, Ekonom Ragukan Pemulihan Daya Beli
sekitar 16 jam yang lalu

Kadin Ajak Pengusaha Manfaatkan Tarif Impor 0 Persen AS untuk Nilai Tambah
sekitar 17 jam yang lalu

Danantara Larang Komisaris BUMN Terima Tantiem dan Insentif
sekitar 17 jam yang lalu

Berita Terbaru

Raksasa Teknologi Gelontorkan $344 Miliar untuk Infrastruktur AI
Pengguna Dapat Bisukan Meta AI di Aplikasi Meta, Tidak Bisa Dihapus Sepenuhnya

Pemerintah Prabowo-Gibran Tetapkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Usai HUT RI ke-80

Amnesti Prabowo untuk Hasto Sinyal PDI-P Merapat ke Pemerintah

Israel Perintahkan Evakuasi Warga Gaza Tengah untuk Perluas Operasi Militer ke Area Baru
Trending

Negara Arab Kecam Hamas untuk Pertama Kalinya, Desak Pelucutan Senjata dan Solusi Dua Negara

Gempa M 8,7 Guncang Rusia, Picu Peringatan dan Evakuasi Tsunami Lintas Pasifik

Gempa M 8,8 Rusia Picu Tsunami Lintas Negara, Penjara Chile Dievakuasi

Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong dari Prabowo Picu Kritik Keras Akademisi

Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto dalam Kasus Korupsi Tuai Sorotan Hukum
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.