BPS mencatat bahwa biaya pendidikan SD, SMP, dan SMA yang tinggi menjadi salah satu penyebab inflasi Juli 2025 yang mencapai 0,30 persen (mtm). Inflasi kelompok pendidikan sebesar 0,82 persen berkontribusi 0,05 persen terhadap inflasi. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menilai inflasi ini sebagai indikasi kuatnya permintaan konsumen, terutama untuk pendidikan di awal tahun ajaran.
๐ Fakta Utama Inflasi
- Badan Pusat Statistik (BPS) menyoroti biaya pendidikan SD, SMP, dan SMA yang tinggi sebagai salah satu penyebab inflasi Juli 2025.
- Inflasi bulanan Juli 2025 tercatat 0,30 persen, inflasi tahunan 2,37 persen (yoy), dan inflasi tahun berjalan 1,69 persen (ytd).
- Kelompok pendidikan mengalami inflasi sebesar 0,82 persen dengan andil 0,05 persen terhadap inflasi keseluruhan.
๐ Rincian Kontribusi Biaya
- Biaya pendidikan SD menyumbang andil inflasi sebesar 0,02 persen.
- Biaya SMP, SMA, dan bimbingan belajar masing-masing menyumbang andil inflasi sebesar 0,01 persen.
- Kontribusi ini menunjukkan dampak signifikan dari pengeluaran awal tahun ajaran pada sektor pendidikan.
๐ฎ Proyeksi & Analisis Ekonomi
- BPS memprediksi inflasi di sektor pendidikan akan berlanjut hingga Agustus-September.
- Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menilai inflasi ini sebagai indikasi kuatnya permintaan konsumen.
- Peningkatan pengeluaran untuk pendidikan di awal tahun ajaran sekolah menjadi faktor utama pendorong inflasi ini.
Apa penyebab utama inflasi pada Juli 2025?
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), penyebab utama inflasi pada Juli 2025 adalah tingginya biaya pendidikan, khususnya untuk jenjang SD, SMP, dan SMA. Kenaikan biaya ini memberikan kontribusi signifikan terhadap angka inflasi bulanan.
Berapa tingkat inflasi yang tercatat pada Juli 2025?
Pada Juli 2025, BPS mencatat beberapa tingkat inflasi:
- Inflasi bulanan: 0,30 persen
- Inflasi tahunan (year-on-year/yoy): 2,37 persen
- Inflasi tahun berjalan (year-to-date/ytd): 1,69 persen
Angka-angka ini menunjukkan pergerakan harga secara keseluruhan dalam periode tersebut.
Bagaimana kontribusi kelompok pendidikan terhadap inflasi Juli 2025?
Kelompok pendidikan memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap inflasi Juli 2025. Kelompok ini mengalami inflasi sebesar 0,82 persen dan memiliki andil sebesar 0,05 persen terhadap total inflasi bulanan. Ini menunjukkan bahwa kenaikan harga di sektor pendidikan memiliki dampak yang terukur pada indeks harga konsumen secara keseluruhan.
Jenjang pendidikan apa saja yang paling berkontribusi terhadap inflasi pendidikan?
Beberapa jenjang pendidikan dan jenis layanan yang paling berkontribusi terhadap inflasi pendidikan adalah:
- Biaya SD: menyumbang 0,02 persen terhadap inflasi.
- Biaya SMP: menyumbang 0,01 persen terhadap inflasi.
- Biaya SMA: menyumbang 0,01 persen terhadap inflasi.
- Biaya bimbingan belajar: menyumbang 0,01 persen terhadap inflasi.
Data ini menunjukkan bahwa kenaikan biaya di berbagai tingkatan pendidikan dasar dan menengah, serta layanan pendukungnya, secara kolektif mendorong inflasi di sektor pendidikan.
Mengapa biaya pendidikan menjadi pemicu inflasi, terutama pada awal tahun ajaran?
Biaya pendidikan menjadi pemicu inflasi, terutama pada awal tahun ajaran, karena adanya peningkatan pengeluaran yang signifikan dari konsumen. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menilai inflasi ini sebagai indikasi kuatnya permintaan konsumen. Pada periode awal tahun ajaran, banyak keluarga mengeluarkan biaya besar untuk pendaftaran, seragam, buku, dan kebutuhan sekolah lainnya, yang secara agregat meningkatkan permintaan dan mendorong kenaikan harga di sektor pendidikan.
Kapan inflasi yang disebabkan oleh biaya pendidikan diprediksi akan berlanjut?
Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi bahwa inflasi yang disebabkan oleh biaya pendidikan akan berlanjut hingga periode Agustus dan September. Prediksi ini kemungkinan didasarkan pada pola pengeluaran masyarakat yang masih tinggi di awal tahun ajaran baru, yang biasanya berlangsung selama beberapa bulan pertama.
Bagaimana pandangan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengenai inflasi biaya pendidikan ini?
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memandang inflasi yang disebabkan oleh biaya pendidikan ini sebagai indikasi positif dari kuatnya permintaan konsumen. Menurutnya, peningkatan pengeluaran untuk pendidikan di awal tahun ajaran sekolah mencerminkan daya beli masyarakat yang masih baik dan kesediaan untuk berinvestasi pada pendidikan, meskipun hal tersebut berkontribusi pada kenaikan harga.
Apa implikasi dari inflasi biaya pendidikan yang terus berlanjut bagi masyarakat?
Inflasi biaya pendidikan yang terus berlanjut memiliki beberapa implikasi bagi masyarakat:
- Beban Ekonomi Keluarga: Kenaikan biaya pendidikan dapat meningkatkan beban finansial bagi keluarga, terutama yang memiliki beberapa anak usia sekolah, sehingga mengurangi alokasi dana untuk kebutuhan pokok lainnya.
- Akses Pendidikan: Dalam jangka panjang, kenaikan biaya yang signifikan dapat membatasi akses masyarakat berpenghasilan rendah terhadap pendidikan berkualitas, memperlebar kesenjangan sosial.
- Dampak pada Daya Beli: Meskipun dianggap sebagai indikasi permintaan yang kuat, kenaikan harga yang terus-menerus, termasuk di sektor pendidikan, dapat mengikis daya beli masyarakat secara keseluruhan jika tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan.
Pemerintah perlu memantau tren ini untuk memastikan bahwa pendidikan tetap terjangkau dan tidak menjadi penghalang bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Masih Seputar ekonomi
OJK Terbitkan Pedoman AI Perbankan, Dorong Tata Kelola Bertanggung Jawab
39 menit yang lalu

Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang Picu Pembatalan Puluhan Perjalanan Kereta
39 menit yang lalu

PPATK Cabut Blokir 28 Juta Rekening Dormant Pasca Sorotan Publik dan Presiden
sekitar 2 jam yang lalu

Inflasi Indonesia Dipicu Kenaikan Harga Beras dan Biaya Pendidikan
sekitar 2 jam yang lalu

Pemerintah Alokasikan Triliunan Rupiah Untuk Kesehatan, Selesaikan Honorer, Dan Perkuat UMKM
sekitar 3 jam yang lalu

Kenaikan Harga Beras dan Biaya Pendidikan Tekan Daya Beli Masyarakat
sekitar 3 jam yang lalu

AS Tetapkan Tarif Impor 19% untuk Indonesia, Jakarta Upayakan Keringanan Produk Unggulan
sekitar 15 jam yang lalu

Inflasi Juli 2025 Sentuh 2,37%, Tertinggi dalam 13 Bulan, Ekonom Ragukan Pemulihan Daya Beli
sekitar 16 jam yang lalu

AS Terapkan Tarif Baru, Indonesia Pertahankan Surplus Dagang dan Raih Peluang Tembaga
sekitar 16 jam yang lalu

Kadin Ajak Pengusaha Manfaatkan Tarif Impor 0 Persen AS untuk Nilai Tambah
sekitar 17 jam yang lalu

Danantara Larang Komisaris BUMN Terima Tantiem dan Insentif
sekitar 17 jam yang lalu

Berita Terbaru

Raksasa Teknologi Gelontorkan $344 Miliar untuk Infrastruktur AI
Pengguna Dapat Bisukan Meta AI di Aplikasi Meta, Tidak Bisa Dihapus Sepenuhnya

Pemerintah Prabowo-Gibran Tetapkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Usai HUT RI ke-80

Amnesti Prabowo untuk Hasto Sinyal PDI-P Merapat ke Pemerintah

Israel Perintahkan Evakuasi Warga Gaza Tengah untuk Perluas Operasi Militer ke Area Baru
Trending

Negara Arab Kecam Hamas untuk Pertama Kalinya, Desak Pelucutan Senjata dan Solusi Dua Negara

Gempa M 8,7 Guncang Rusia, Picu Peringatan dan Evakuasi Tsunami Lintas Pasifik

Gempa M 8,8 Rusia Picu Tsunami Lintas Negara, Penjara Chile Dievakuasi

Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong dari Prabowo Picu Kritik Keras Akademisi

Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto dalam Kasus Korupsi Tuai Sorotan Hukum
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.