PBB Laporkan Ribuan Tewas Saat Tunggu Bantuan di Gaza, Swedia Pertimbangkan Sanksi Israel

Beberapa pihak yang terlibat dalam penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza antara lain:

• Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF): Sebuah organisasi yang didukung oleh AS dan Israel, yang memulai penyaluran bantuan tanpa kerja sama PBB.
• PBB: Meskipun GHF beroperasi tanpa kerja sama PBB, PBB secara umum merupakan aktor kunci dalam upaya kemanusiaan global.
• Militer Israel: Pihak yang dituduh melakukan penembakan di titik distribusi bantuan, meskipun mereka membantah tanpa koordinat spesifik.
• Utusan Khusus Presiden AS Steve Witkoff dan Duta Besar AS untuk Israel Mike Huckabee: Mereka akan mengunjungi Gaza untuk meninjau distribusi makanan dan bertemu warga setempat.

Militer Israel menyatakan bahwa mereka tidak dapat mengonfirmasi serangan tanpa koordinat spesifik. Sementara itu, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang didukung AS dan Israel, juga membantah adanya penembakan fatal di sekitar titik distribusinya. Namun, badan pertahanan sipil Gaza melaporkan adanya korban tewas akibat tembakan dan serangan udara Israel, termasuk dua orang yang sedang menunggu bantuan.

Pembatasan yang diberlakukan Israel terhadap masuknya barang dan bantuan telah menyebabkan kekurangan parah di Jalur Gaza. Kekurangan ini mencakup:

• Makanan
• Obat-obatan
• Bahan bakar

Kondisi ini memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah ada di wilayah tersebut.

Swedia menunjukkan sikap tegas terhadap krisis bantuan kemanusiaan di Gaza. Mereka sedang mempertimbangkan sanksi terhadap menteri-menteri Kabinet Israel garis keras yang terkait dengan blokade bantuan kemanusiaan. Menteri Kerja Sama Pembangunan Internasional dan Perdagangan Luar Negeri Swedia, Benjamin Dousa, secara terbuka mengkritik blokade Israel dan mendesak Uni Eropa untuk bertindak lebih tegas, menuduh Israel menyebabkan kelaparan. Swedia juga telah menggandakan bantuan kemanusiaan ke Gaza menjadi 80 juta dolar AS, menjadikannya yang tertinggi di antara negara-negara Uni Eropa.

Presiden AS Donald Trump menyatakan ketidaksenangannya terhadap rencana sejumlah negara, termasuk Portugal, Inggris, Prancis, dan Kanada, untuk mengakui negara Palestina. Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyampaikan bahwa Trump merasa pengakuan tersebut menguntungkan Hamas, yang dianggap sebagai penghambat gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Sidang Majelis Umum PBB yang akan membahas rencana pengakuan negara Palestina oleh sejumlah negara direncanakan pada September 2025.

Utusan Khusus Presiden AS, Steve Witkoff, didampingi Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, akan mengunjungi Gaza. Tujuan kunjungan mereka adalah untuk meninjau distribusi makanan dan bertemu dengan warga setempat. Sebelumnya, mereka juga telah bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas rencana pengiriman bantuan.