JTA Investree Doha Tunjuk Tersangka Penipuan Investree sebagai CEO

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

25 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

1 artikel

Adrian Gunadi, tersangka kasus dugaan penipuan Investree di Indonesia dan masuk DPO, ditunjuk sebagai CEO JTA Investree Doha. OJK menyatakan proses hukum terhadap Gunadi masih berjalan. JTA Investree Doha fokus pada pengembangan perangkat lunak berbasis AI untuk pinjaman digital di Timur Tengah, Asia, dan Afrika. Investree adalah perusahaan fintech asal Singapura yang juga memiliki saham minoritas di Bank Amar Tbk.

๐Ÿšจ Fakta Utama Kasus

  • JTA Investree Doha menunjuk Adrian Gunadi sebagai CEO, meskipun ia adalah tersangka kasus dugaan penipuan Investree di Indonesia dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
  • Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa proses hukum terhadap Adrian Gunadi masih terus berjalan di Indonesia.
  • Adrian Gunadi sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Investree Radhika Jaya, entitas Investree di Indonesia.
  • Adrian Gunadi diyakini telah berada di Doha sejak tahun 2024, setelah kasus dugaan penipuan mencuat.

๐Ÿข Profil JTA Investree Doha

  • JTA Investree Doha adalah perusahaan patungan yang didirikan pada tahun 2023 antara JTA International Holding dan Investree.
  • Fokus utama perusahaan ini adalah pengembangan perangkat lunak berbasis AI untuk solusi pinjaman digital.
  • Perusahaan menargetkan ekspansi pasar di wilayah Timur Tengah, Asia, dan Afrika.
  • JTA Investree Doha bertujuan untuk menyediakan solusi keuangan terintegrasi bagi pasar yang dituju.

๐ŸŒ Latar Belakang Mitra

  • Investree adalah perusahaan fintech asal Singapura yang juga memiliki saham minoritas di Bank Amar Tbk.
  • JTA International Holding, didirikan sejak tahun 2010, merupakan penyedia investasi dan pembiayaan proyek.
  • JTA International Holding memiliki jaringan luas di negara-negara berkembang, mendukung berbagai inisiatif proyek.

Apa itu JTA Investree Doha?

keyboard_arrow_down

JTA Investree Doha adalah sebuah perusahaan patungan (joint venture) yang didirikan pada tahun 2023. Perusahaan ini merupakan hasil kolaborasi antara JTA International Holding dan Investree. Fokus utamanya adalah mengembangkan perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk pinjaman digital, serta menyediakan solusi keuangan terintegrasi.

Kapan JTA Investree Doha didirikan?

keyboard_arrow_down

JTA Investree Doha didirikan pada tahun 2023. Pendirian ini menandai langkah strategis kedua perusahaan induk untuk memperluas jangkauan layanan keuangan digital, khususnya di pasar-pasar berkembang.

Siapa saja pihak yang terlibat dalam pembentukan JTA Investree Doha?

keyboard_arrow_down

Pihak-pihak yang terlibat dalam pembentukan JTA Investree Doha adalah:

  • JTA International Holding: Sebuah perusahaan penyedia investasi dan pembiayaan proyek yang telah berdiri sejak tahun 2010 dan memiliki jaringan luas di negara-negara berkembang.
  • Investree: Perusahaan fintech asal Singapura yang juga dikenal di Indonesia dan memiliki saham minoritas di Bank Amar Tbk.

Kemitraan ini bertujuan untuk menggabungkan keahlian investasi dan pembiayaan proyek dengan inovasi teknologi keuangan digital.

Apa fokus bisnis utama JTA Investree Doha?

keyboard_arrow_down

Fokus bisnis utama JTA Investree Doha adalah pada pengembangan perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk pinjaman digital. Selain itu, perusahaan ini juga bertujuan untuk menawarkan solusi keuangan terintegrasi. Inisiatif ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan digital yang terus berkembang di berbagai wilayah.

Pasar mana saja yang menjadi target JTA Investree Doha?

keyboard_arrow_down

JTA Investree Doha menargetkan pasar di tiga wilayah utama, yaitu:

  • Timur Tengah
  • Asia
  • Afrika

Pemilihan pasar ini menunjukkan ambisi perusahaan untuk menjangkau populasi yang luas dengan kebutuhan akses keuangan digital yang tinggi.

Siapa Adrian Gunadi dan apa perannya di JTA Investree Doha?

keyboard_arrow_down

Adrian Gunadi adalah CEO yang ditunjuk untuk JTA Investree Doha. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Investree Radhika Jaya di Indonesia. Namun, penunjukannya menjadi sorotan karena ia merupakan tersangka kasus dugaan penipuan Investree di Indonesia dan telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Adrian Gunadi diyakini telah berada di Doha sejak tahun 2024.

Mengapa penunjukan Adrian Gunadi sebagai CEO JTA Investree Doha menjadi sorotan?

keyboard_arrow_down

Penunjukan Adrian Gunadi sebagai CEO JTA Investree Doha menjadi sorotan utama karena statusnya sebagai tersangka kasus dugaan penipuan Investree di Indonesia dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Situasi ini menimbulkan pertanyaan mengenai implikasi hukum dan etika, mengingat ia memegang posisi penting di perusahaan patungan internasional sementara proses hukum di negara asalnya masih berjalan. Keberadaannya di Doha sejak 2024 juga menambah kompleksitas kasus ini.

Bagaimana status hukum kasus Adrian Gunadi menurut OJK?

keyboard_arrow_down

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), proses hukum terhadap Adrian Gunadi masih terus berjalan. Pernyataan ini menegaskan bahwa meskipun Adrian Gunadi telah menjabat sebagai CEO di JTA Investree Doha, kasus dugaan penipuan yang melibatkannya di Indonesia belum selesai dan tetap menjadi perhatian otoritas hukum.

Apa hubungan Investree dengan Bank Amar Tbk?

keyboard_arrow_down

Investree, sebagai salah satu pihak dalam JTA Investree Doha, adalah perusahaan fintech asal Singapura. Investree juga memiliki saham minoritas di Bank Amar Tbk. Keterlibatan ini menunjukkan diversifikasi Investree dalam ekosistem keuangan, tidak hanya terbatas pada layanan fintech langsung tetapi juga memiliki koneksi dengan lembaga perbankan tradisional.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang