
Kementan menemukan beras PT Food Station Tjipinang Jaya tak penuhi standar premium dan dijual di atas HET. Gubernur DKI merespons dengan janji transparansi. DPRD DKI akan gelar rapat dengar pendapat. Presiden Prabowo instruksikan pengusutan tuntas kasus pengoplosan beras yang merugikan negara. Kejagung mendalami dugaan korupsi. DPR mendesak pengungkapan perusahaan terlibat. Polri telah memeriksa 25 distributor.
🚨 Fakta Utama Kasus Beras
- Kementerian Pertanian (Kementan) menemukan sejumlah merek beras yang didistribusikan oleh PT Food Station Tjipinang Jaya tidak memenuhi standar mutu beras premium dan dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
- Temuan ini dinilai sebagai "sinyal bahaya" terhadap hak dasar warga atas pangan yang layak.
- Kasus ini juga terkait dengan dugaan pengoplosan beras yang diperkirakan merugikan negara sekitar Rp 100 triliun per tahun.
🏛️ Tanggapan Pemerintah Daerah
- Gubernur Jakarta, Pramono Anung, memastikan penanganan isu ini tidak akan ditutup-tutupi dan meminta Food Station memberikan penjelasan jika temuan tidak benar.
- Pramono Anung telah berkomunikasi dengan Menteri Pertanian dan menekankan transparansi serta akuntabilitas semua pihak terlibat.
- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyatakan Pemprov DKI akan mengevaluasi dan menindak jika ada kesalahan.
- DPRD Provinsi Jakarta akan menggelar rapat dengar pendapat untuk memastikan penertiban tegas dan evaluasi integritas pemasok, terutama untuk program PKH.
⚖️ Penyelidikan Hukum
- Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Kapolri dan Jaksa Agung untuk mengusut tuntas kasus pengoplosan beras.
- Presiden menegaskan praktik ini adalah tindak pidana dan mengancam akan menyita aset penggilingan padi jika kerugian tidak dikembalikan.
- Kejaksaan Agung (Kejagung) sedang mendalami dugaan tindak pidana korupsi dalam kasus beras oplosan, menganalisis unsur korupsi dalam tata kelola dan distribusi.
- Polri telah memeriksa 25 distributor dan produsen beras terkait, namun belum ada penindakan lebih lanjut.
Apa masalah utama terkait beras yang ditemukan oleh Kementerian Pertanian?
Kementerian Pertanian (Kementan) menemukan bahwa sejumlah merek beras yang didistribusikan oleh PT Food Station Tjipinang Jaya, sebuah BUMD DKI Jakarta, tidak memenuhi standar mutu beras premium. Selain itu, beras tersebut juga dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Temuan ini dinilai sebagai "sinyal bahaya" terhadap hak dasar warga atas pangan yang layak.
Siapa pihak yang pertama kali teridentifikasi mendistribusikan beras bermasalah ini?
Pihak yang pertama kali teridentifikasi mendistribusikan beras bermasalah ini adalah PT Food Station Tjipinang Jaya. Perusahaan ini merupakan sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang bergerak di bidang pangan.
Bagaimana tanggapan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, terhadap temuan ini?
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menanggapi temuan ini dengan serius. Ia memastikan bahwa penanganan kasus ini tidak akan ditutup-tutupi dan meminta PT Food Station Tjipinang Jaya untuk memberikan penjelasan jika temuan tersebut tidak benar. Pramono Anung juga telah berkomunikasi dengan Menteri Pertanian dan menekankan pentingnya transparansi serta akuntabilitas dari semua pihak yang terlibat dalam kasus ini.
Kapan audiensi antara Gubernur DKI Jakarta dan petinggi Food Station Tjipinang Jaya dilaksanakan?
Audiensi antara Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dan petinggi PT Food Station Tjipinang Jaya dilaksanakan pada Selasa, 22 Juli 2025. Pertemuan tersebut berlangsung di Balai Kota, namun Gubernur enggan memberikan keterangan lebih lanjut setelah audiensi selesai.
Apa instruksi Presiden Prabowo Subianto terkait kasus pengoplosan beras?
Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi tegas kepada Kapolri dan Jaksa Agung untuk mengusut tuntas kasus pengoplosan beras. Presiden menegaskan bahwa praktik ini merupakan tindak pidana dan mengancam akan menyita aset penggilingan padi jika kerugian negara tidak dikembalikan. Instruksi ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberantas praktik ilegal dalam tata niaga pangan.
Berapa perkiraan kerugian negara akibat praktik pengoplosan beras ini?
Praktik pengoplosan beras ini diperkirakan dapat merugikan negara sekitar Rp 100 triliun per tahun. Angka kerugian yang sangat besar ini menunjukkan dampak serius dari tindak pidana tersebut terhadap perekonomian negara dan ketersediaan pangan yang layak bagi masyarakat.
Langkah-langkah apa yang diambil oleh Kejaksaan Agung dalam menindaklanjuti kasus ini?
Kejaksaan Agung (Kejagung) sedang mendalami dugaan tindak pidana korupsi dalam kasus beras oplosan. Langkah-langkah yang diambil Kejagung meliputi:
- Menganalisis unsur korupsi dalam tata kelola dan distribusi beras.
- Berkoordinasi dengan kepolisian, Kementerian Pertanian, dan pihak terkait lainnya untuk pengusutan kasus.
- Menyatakan tidak mempermasalahkan jika Bareskrim Polri lebih dulu mengusut kasus ini, menunjukkan sinergi antarlembaga penegak hukum.
Apa peran dan tindakan yang akan dilakukan oleh DPRD Provinsi Jakarta terkait isu ini?
DPRD Provinsi Jakarta, melalui Anggota Komisi B Dwi Rio Sambodo, akan mengambil tindakan serius terkait isu ini. Rencana tindakan DPRD meliputi:
- Menggelar rapat dengar pendapat dengan Dinas Perdagangan, BPOM DKI, dan PD Pasar Jaya.
- Memastikan penertiban tegas terhadap praktik distribusi beras yang tidak sesuai standar.
- Mengevaluasi integritas pemasok, terutama yang terlibat dalam program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), untuk memastikan kualitas pangan yang diterima masyarakat miskin.
Apa implikasi jangka panjang dari kasus beras oplosan ini terhadap masyarakat dan tata niaga pangan?
Kasus beras oplosan ini memiliki implikasi jangka panjang yang signifikan. Pertama, ini merupakan "sinyal bahaya" terhadap hak dasar warga atas pangan yang layak, karena masyarakat berhak mendapatkan beras dengan mutu sesuai standar dan harga yang wajar. Kedua, kasus ini menyoroti perlunya reformasi sistem tata niaga pangan secara menyeluruh untuk mencegah praktik serupa di masa depan. Jika tidak ditangani dengan tegas, praktik ini dapat merusak kepercayaan publik terhadap ketersediaan pangan yang aman dan berkualitas, serta menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara dan masyarakat.
Masih Seputar nasional
Masa Depan IKN Dipertanyakan: Golkar Tolak Moratorium, NasDem Desak Keppres
sekitar 12 jam yang lalu

KPK Dalami Korupsi Jalan Sumut: Polisi, Jaksa, dan Temuan Rp2,8 Miliar Diselidiki
sekitar 12 jam yang lalu

SMAN 10 Depok Terapkan Maksimal 46 Siswa Per Kelas, Orang Tua Mundur
sekitar 16 jam yang lalu

BNPB Tambah Helikopter, Desak Status Darurat Karhutla Riau
sekitar 16 jam yang lalu

Pemerintah Luncurkan BSU 2025 untuk Pekerja, Cek Status Online
sekitar 16 jam yang lalu

Gunung Marapi Erupsi Lagi, Abu 1.600 Meter dan Dentuman Guncang Padang Panjang
sekitar 19 jam yang lalu

Gunung Semeru Erupsi Lima Kali Rabu Pagi, Waspada Level II Ditetapkan
sekitar 19 jam yang lalu

Kebakaran Tambora Diduga Ledakan LPG, Kerugian Rp 10 Miliar, Ratusan Jiwa Terdampak
sekitar 19 jam yang lalu

Pekerja Pariwisata Jabar Desak Gubernur Cabut Larangan Studi Tur, Ancam Aksi Lebih Besar
sekitar 23 jam yang lalu

BPOM Tarik 15 Obat Herbal Berbahaya, DPR Soroti Pengawasan Ketat
sekitar 23 jam yang lalu

Berita Terbaru

Komite Olimpiade AS Larang Atlet Transgender Putri, Ikuti Perintah Trump

Menkeu AS Scott Bessent Akan Bertemu China Bahas Perpanjangan Gencatan Senjata Dagang

Banjir Lumpuhkan Manila, Puluhan Ribu Mengungsi dan Dua Orang Hilang

Badai Wipha Hantam Vietnam, Militer Siaga Hadapi Banjir dan Ancaman Industri

Kelaparan di Gaza Memburuk, Anak-anak Meninggal; Ulama Dunia Fatwakan Kewajiban Bantuan Mendesak
Trending

Prabowo Resmikan 80.081 Kopdes Merah Putih, Targetkan Penguatan Ekonomi Desa dan Pangkas Rantai Pasok

RI-AS Sepakati Perjanjian Dagang Rp368 Triliun, Hambatan Non-Tarif Dihapus

Tarif Resiprokal RI-AS: Optimisme Kemenkeu Kontra Kekhawatiran Indef

Indonesia vs Thailand di Semifinal Piala AFF U-23: Jadwal dan Tiket Tersedia

Harga Emas Antam dan Dunia Melonjak Tajam, Dipicu Gejolak Ekonomi Global
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.