APPSI Tolak Tuduhan Mafia Beras Mentan Amran, Soroti Pasokan Bulog ke Cipinang

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

23 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

4 artikel

APPSI tersinggung atas tuduhan mafia beras oleh Mentan Amran di PIBC, membantah tuduhan tersebut dan mempertanyakan penghentian pasokan beras SPHP Bulog ke PIBC. Amran mencurigai mafia karena harga beras naik meski pasokan melimpah. Data BPS menunjukkan penurunan harga beras di penggilingan bulanan, namun naik tahunan, sementara Amran mengklaim harga di tingkat petani dan penggilingan turun.

🍚 Fakta Utama

  • Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) merasa tersinggung dengan tuduhan Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengenai adanya mafia beras di Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC).
  • Ketua Umum APPSI, Hasan Basri, menyatakan bahwa pedagang berjualan dengan modal terbatas dan mempertanyakan kebijakan penghentian pasokan beras SPHP Bulog ke PIBC.
  • Mentan Amran mencurigai adanya mafia beras karena kenaikan harga di pasaran meskipun pasokan beras melimpah, membantah adanya kelangkaan beras.
  • Mentan menyatakan bahwa harga di tingkat eceran seharusnya turun jika harga di petani dan penggilingan menurun.
  • Data BPS menunjukkan harga beras di tingkat penggilingan turun tipis bulanan namun naik tahunan pada Mei 2025.
  • Amran menekankan bahwa harga di penggilingan dan petani sebenarnya turun dari Maret ke April 2025.

🕵️‍♂️ Kecurigaan Pemerintah

  • Menteri Pertanian Amran Sulaiman mencurigai adanya mafia beras sebagai penyebab harga tinggi di pasar, khususnya di PIBC.
  • Amran menegaskan bahwa pasokan beras melimpah dan tidak ada kelangkaan di tingkat nasional.
  • Menurut Mentan, harga beras di tingkat eceran seharusnya turun jika harga di petani dan penggilingan sudah menurun.
  • Mentan mengklaim bahwa harga di penggilingan dan petani sebenarnya telah turun dari Maret ke April 2025.

🗣️ Pembelaan Pedagang

  • Ketua Umum APPSI, Hasan Basri, menolak tuduhan mafia beras yang dialamatkan kepada pedagang di PIBC.
  • Pedagang menegaskan bahwa mereka beroperasi dengan modal yang sangat terbatas dan tidak memiliki kekuatan untuk memanipulasi harga.
  • APPSI mempertanyakan diskriminasi pasokan beras SPHP Bulog yang dihentikan hanya untuk PIBC, sementara pasar lain tetap menerima.
  • Tuduhan mafia dianggap menghina dan merugikan reputasi pedagang pasar yang mencari nafkah secara jujur.

Apa inti permasalahan antara APPSI dan Menteri Pertanian?

keyboard_arrow_down

Inti permasalahan yang dibahas adalah tuduhan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengenai adanya "mafia beras" di Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC). Tuduhan ini muncul karena harga beras di pasaran tetap tinggi meskipun pasokan disebut melimpah. Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) merasa tersinggung dengan tuduhan tersebut dan mempertanyakan kebijakan penghentian pasokan beras SPHP Bulog ke PIBC.

Siapa itu APPSI dan apa perannya?

keyboard_arrow_down

APPSI adalah singkatan dari Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia. Peran APPSI adalah mewakili dan menyuarakan kepentingan para pedagang pasar di seluruh Indonesia. Dalam konteks ini, APPSI bertindak sebagai pembela pedagang dari tuduhan yang dianggap tidak berdasar dan mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan pedagang.

Apa tuduhan Menteri Pertanian Amran Sulaiman terkait harga beras?

keyboard_arrow_down

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menuduh adanya "mafia beras" di Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC). Tuduhan ini didasarkan pada pengamatannya bahwa harga beras di pasaran tetap tinggi atau bahkan naik, padahal menurutnya pasokan beras melimpah dan tidak ada kelangkaan. Ia berpendapat bahwa jika harga di tingkat petani dan penggilingan sudah menurun, seharusnya harga di tingkat eceran juga ikut turun.

Bagaimana tanggapan APPSI terhadap tuduhan mafia beras?

keyboard_arrow_down

Ketua Umum APPSI, Hasan Basri, menyatakan bahwa pedagang merasa sangat tersinggung dengan tuduhan adanya mafia beras. Ia menegaskan bahwa pedagang berjualan dengan modal yang terbatas dan bukan merupakan bagian dari mafia. APPSI juga mempertanyakan kebijakan pemerintah yang menghentikan pasokan beras SPHP Bulog ke PIBC, sementara pasar lain tetap mendapatkan pasokan.

Mengapa pasokan beras SPHP Bulog ke PIBC dihentikan?

keyboard_arrow_down

Pasokan beras SPHP Bulog ke PIBC dihentikan, namun alasan spesifik penghentian ini tidak dijelaskan secara rinci dalam informasi yang diberikan. APPSI sendiri mempertanyakan kebijakan ini karena merasa dirugikan. Penghentian ini terjadi di tengah kecurigaan Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengenai adanya "mafia beras" di PIBC, yang mungkin menjadi salah satu faktor di balik keputusan tersebut.

Apa dasar Menteri Pertanian menyatakan tidak ada kelangkaan beras?

keyboard_arrow_down

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan tidak ada kelangkaan beras karena menurutnya pasokan beras di pasar melimpah. Ia juga mendasarkan pernyataannya pada data bahwa harga beras di tingkat penggilingan dan petani sebenarnya sudah mengalami penurunan dari bulan Maret ke April 2025. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa harga di tingkat eceran seharusnya juga ikut turun.

Bagaimana data BPS menunjukkan pergerakan harga beras?

keyboard_arrow_down

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pergerakan harga beras sebagai berikut:

  • Pada Mei 2025, harga beras di tingkat penggilingan mengalami penurunan tipis secara bulanan.
  • Namun, jika dilihat secara tahunan, harga beras di tingkat penggilingan pada Mei 2025 justru menunjukkan kenaikan.

Apa dampak penghentian pasokan beras SPHP Bulog ke PIBC bagi pedagang?

keyboard_arrow_down

Menurut Ketua Umum APPSI, Hasan Basri, penghentian pasokan beras SPHP Bulog ke PIBC sangat berdampak negatif bagi pedagang. Dampaknya antara lain:

  • Pedagang yang berjualan dengan modal terbatas menjadi kesulitan mendapatkan stok beras.
  • Hal ini menimbulkan ketidakadilan karena pasar lain tetap mendapatkan pasokan, sementara PIBC yang merupakan pasar induk justru dihentikan pasokannya.

Situasi ini mempersulit pedagang dalam menjalankan usahanya dan berpotensi mengganggu stabilitas pasokan di pasar.

Apa tujuan pemerintah dalam menangani isu harga beras ini?

keyboard_arrow_down

Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit, tujuan pemerintah melalui Menteri Pertanian dalam menangani isu harga beras ini adalah untuk:

  • Menstabilkan harga beras di pasaran agar terjangkau oleh masyarakat.
  • Memastikan ketersediaan pasokan beras yang cukup.
  • Memberantas praktik-praktik yang merugikan, seperti dugaan "mafia beras", yang dapat menyebabkan distorsi harga dan pasokan.
  • Melindungi kepentingan konsumen dan petani dengan menciptakan harga yang adil di seluruh rantai pasok.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang