
SMAN 10 Depok menerapkan maksimal 46 siswa per kelas, di bawah target PAPS Jawa Barat (50 siswa). Beberapa orang tua menarik anaknya karena diterima di sekolah lain atau khawatir perhatian guru berkurang. Sekolah menyesuaikan kondisi kelas dengan membeli mebel baru untuk memperlonggar jarak antar bangku.
๐ซ Fakta Utama
- SMAN 10 Depok menerapkan batas maksimal 46 siswa per kelas, menyimpang dari target 50 siswa yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
- Penyimpangan jumlah siswa ini terjadi karena beberapa orang tua menarik anak mereka saat daftar ulang.
- Kebijakan Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS) dari Pemprov Jawa Barat menargetkan 50 siswa per kelas.
๐จโ๐ฉโ๐งโ๐ฆ Alasan Penarikan Siswa
- Beberapa orang tua menarik anak mereka karena diterima di sekolah lain.
- Ada kekhawatiran orang tua mengenai kurangnya perhatian guru akibat jumlah siswa yang banyak.
- Wakil Kepala Sekolah SMAN 10 Depok, Erwan, menjelaskan bahwa beberapa orang tua memilih mundur dari 120 siswa baru yang terdata awal.
๐ ๏ธ Penyesuaian Sekolah
- Sekolah melakukan penyesuaian kondisi ruang kelas dengan membeli mebel baru untuk memperlonggar jarak antar bangku.
- Jumlah siswa yang banyak menjadi tantangan dalam proses belajar mengajar bagi SMAN 10 Depok.
- SMAN 10 Depok hanya menerima siswa kategori Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) dan domisili terdekat melalui program PAPS.
Berapa batas maksimal jumlah siswa per kelas di SMAN 10 Depok?
SMAN 10 Depok menerapkan batas maksimal 46 siswa per kelas. Angka ini lebih rendah dari target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Berapa target jumlah siswa per kelas yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat?
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan target 50 siswa per kelas. Target ini merupakan bagian dari kebijakan Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS).
Apa itu kebijakan Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat?
PAPS adalah singkatan dari Pencegahan Anak Putus Sekolah, sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan anak-anak tetap melanjutkan pendidikan dan tidak putus sekolah. Program PAPS memiliki empat kategori, namun SMAN 10 Depok hanya menerima kategori tertentu.
Mengapa SMAN 10 Depok menerapkan batas maksimal siswa per kelas yang lebih rendah dari target provinsi?
SMAN 10 Depok menerapkan batas maksimal siswa per kelas yang lebih rendah dari target provinsi karena beberapa alasan:
- Beberapa orang tua menarik anak mereka karena diterima di sekolah lain.
- Adanya kekhawatiran orang tua akan kurangnya perhatian guru akibat jumlah siswa yang terlalu banyak di kelas.
Wakil Kepala Sekolah SMAN 10 Depok, Erwan, menjelaskan bahwa dari 120 siswa baru yang terdata awal, beberapa orang tua memilih mundur saat daftar ulang.
Kategori PAPS apa saja yang diterima oleh SMAN 10 Depok?
Meskipun program PAPS memiliki empat kategori, SMAN 10 Depok hanya menerima siswa dari kategori Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) dan domisili terdekat.
Apa saja tantangan yang dihadapi SMAN 10 Depok dengan jumlah siswa yang banyak?
Jumlah siswa yang banyak menjadi tantangan signifikan dalam proses belajar mengajar di SMAN 10 Depok. Tantangan tersebut meliputi:
- Potensi kurangnya perhatian individual dari guru kepada setiap siswa.
- Kondisi ruang kelas yang menjadi terlalu padat, yang dapat mengurangi kenyamanan belajar.
Kekhawatiran orang tua tentang kurangnya perhatian guru juga menjadi indikasi utama dari tantangan ini.
Bagaimana SMAN 10 Depok mengatasi tantangan terkait jumlah siswa yang banyak di kelas?
Untuk mengatasi tantangan terkait jumlah siswa yang banyak di kelas, SMAN 10 Depok melakukan penyesuaian kondisi ruang kelas. Salah satu langkah yang diambil adalah membeli mebel baru. Pembelian mebel baru ini bertujuan untuk memperlonggar jarak antar bangku, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman meskipun dengan jumlah siswa yang relatif banyak.
Siapa Erwan yang disebutkan dalam konteks ini?
Erwan adalah Wakil Kepala Sekolah SMAN 10 Depok. Beliau memberikan penjelasan mengenai alasan di balik penerapan batas maksimal 46 siswa per kelas dan proses penerimaan siswa baru di sekolah tersebut, termasuk informasi tentang orang tua yang menarik anak mereka.
Masih Seputar nasional
Masa Depan IKN Dipertanyakan: Golkar Tolak Moratorium, NasDem Desak Keppres
sekitar 5 jam yang lalu

KPK Dalami Korupsi Jalan Sumut: Polisi, Jaksa, dan Temuan Rp2,8 Miliar Diselidiki
sekitar 5 jam yang lalu

Presiden Perintahkan Usut Tuntas Dugaan Beras Oplosan Food Station, Kejagung Dalami Korupsi
sekitar 5 jam yang lalu

BNPB Tambah Helikopter, Desak Status Darurat Karhutla Riau
sekitar 9 jam yang lalu

Pemerintah Luncurkan BSU 2025 untuk Pekerja, Cek Status Online
sekitar 9 jam yang lalu

Gunung Marapi Erupsi Lagi, Abu 1.600 Meter dan Dentuman Guncang Padang Panjang
sekitar 12 jam yang lalu

Gunung Semeru Erupsi Lima Kali Rabu Pagi, Waspada Level II Ditetapkan
sekitar 12 jam yang lalu

Kebakaran Tambora Diduga Ledakan LPG, Kerugian Rp 10 Miliar, Ratusan Jiwa Terdampak
sekitar 12 jam yang lalu

Pekerja Pariwisata Jabar Desak Gubernur Cabut Larangan Studi Tur, Ancam Aksi Lebih Besar
sekitar 16 jam yang lalu

BPOM Tarik 15 Obat Herbal Berbahaya, DPR Soroti Pengawasan Ketat
sekitar 16 jam yang lalu

Berita Terbaru

Komite Olimpiade AS Larang Atlet Transgender Putri, Ikuti Perintah Trump

Menkeu AS Scott Bessent Akan Bertemu China Bahas Perpanjangan Gencatan Senjata Dagang

Banjir Lumpuhkan Manila, Puluhan Ribu Mengungsi dan Dua Orang Hilang

Badai Wipha Hantam Vietnam, Militer Siaga Hadapi Banjir dan Ancaman Industri

Kelaparan di Gaza Memburuk, Anak-anak Meninggal; Ulama Dunia Fatwakan Kewajiban Bantuan Mendesak
Trending

Prabowo Resmikan 80.081 Kopdes Merah Putih, Targetkan Penguatan Ekonomi Desa dan Pangkas Rantai Pasok

RI-AS Sepakati Perjanjian Dagang Rp368 Triliun, Hambatan Non-Tarif Dihapus

Tarif Resiprokal RI-AS: Optimisme Kemenkeu Kontra Kekhawatiran Indef

Indonesia vs Thailand di Semifinal Piala AFF U-23: Jadwal dan Tiket Tersedia

Harga Emas Antam dan Dunia Melonjak Tajam, Dipicu Gejolak Ekonomi Global
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.