
Ketua Banggar DPR kritik peran lembaga internasional yang lemah terkait tarif AS. Perang dagang AS-China sebabkan ketidakberaturan global. Indonesia awalnya khawatir produk China membanjir, namun sambut baik tarif 0% dari AS yang dianggap kemenangan besar, ciptakan lapangan kerja dan investasi. Meski begitu, AMRO sebut dampaknya kecil pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, sarankan diversifikasi pasar ekspor.
🏛️ Kritik Lembaga Internasional
- Ketua Badan Anggaran DPR, Said Abdullah, mengkritik lemahnya peran lembaga internasional seperti WTO, IMF, dan Bank Dunia dalam menghadapi kebijakan tarif perdagangan AS.
- Ia menyatakan lembaga-lembaga tersebut telah kehilangan fungsi sebagai wasit ekonomi dunia yang adil.
- Said menyoroti ketidakberaturan tatanan perdagangan global sejak perang dagang AS-China pada 2018 dan kebijakan proteksionis AS.
- Ia menyerukan negara berkembang untuk bersatu memperkuat lembaga tersebut atau beralih ke pendekatan bilateral/regional.
🇮🇩 Dampak Awal & Kekhawatiran bagi Indonesia
- Awalnya, pemberlakuan tarif impor oleh AS, termasuk potensi tarif 19% untuk produk Indonesia, diperkirakan berlaku awal Agustus.
- Kebijakan ini dikhawatirkan menyebabkan produk China membanjiri Indonesia karena China mencari pasar alternatif.
- Menteri Perdagangan Budi Santoso khawatir Indonesia akan kebanjiran produk impor, mendorong peningkatan daya saing produk dalam negeri.
- Head of Corporate Banking UOB, Edwin Kadir, mendukung program pemerintah untuk meningkatkan investasi dan daya saing Indonesia.
✅ Kesepakatan Tarif 0% AS-Indonesia
- Pemerintah Indonesia menyambut baik kesepakatan tarif impor 0% dari Amerika Serikat, yang dianggap sebagai kemenangan besar.
- Kesepakatan ini diharapkan memberikan kepastian bagi dunia usaha, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung relokasi industri.
- Pesanan dari AS untuk sektor tekstil dan pakaian diharapkan dapat mencegah PHK.
- Gedung Putih menyatakan kesepakatan ini akan ditandatangani dalam beberapa minggu.
📊 Proyeksi Ekonomi & Saran AMRO
- AMRO menyatakan bahwa kebijakan tarif 0% untuk produk AS tidak akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
- Hal ini karena AS hanya menyumbang 10% dari total ekspor Indonesia.
- Ekonom AMRO, Dong He, menyarankan Indonesia untuk terus mendiversifikasi pasar ekspornya.
- AMRO memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8% pada 2025, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya.
- Penurunan proyeksi ini sejalan dengan ketidakpastian eskalasi tarif impor oleh AS di kawasan Asean+3.
Apa kritik utama Said Abdullah terhadap lembaga ekonomi internasional seperti WTO, IMF, dan Bank Dunia?
Said Abdullah, Ketua Badan Anggaran DPR, mengkritik bahwa lembaga-lembaga ekonomi internasional seperti WTO, IMF, dan Bank Dunia telah kehilangan fungsi sebagai wasit ekonomi dunia yang adil. Ia menilai peran mereka sangat lemah dalam menghadapi kebijakan tarif perdagangan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.
Mengapa Said Abdullah menganggap tatanan perdagangan global menjadi tidak beraturan?
Said Abdullah berpendapat bahwa tatanan perdagangan global menjadi tidak beraturan sejak dimulainya perang dagang antara Amerika Serikat dan China pada tahun 2018. Selain itu, kebijakan proteksionis yang diterapkan oleh Amerika Serikat juga turut memperparah ketidakberaturan ini, menyebabkan lembaga internasional gagal menjalankan perannya sebagai penengah yang adil.
Berapa potensi tarif impor yang awalnya akan diberlakukan AS terhadap produk Indonesia?
Awalnya, Amerika Serikat diperkirakan akan memberlakukan potensi tarif sebesar 19% untuk produk-produk dari Indonesia. Tarif ini direncanakan akan mulai berlaku pada awal Agustus.
Bagaimana dampak awal kebijakan tarif impor AS terhadap Indonesia sebelum adanya kesepakatan 0%?
Sebelum adanya kesepakatan tarif 0%, kebijakan tarif impor AS dikhawatirkan akan menyebabkan beberapa dampak negatif bagi Indonesia:
- Banjir produk China: Diperkirakan produk-produk dari China akan membanjiri pasar Indonesia. Hal ini karena China akan mencari pasar alternatif setelah produk mereka dikenakan tarif impor oleh AS.
- Kekhawatiran Menteri Perdagangan: Menteri Perdagangan Budi Santoso juga menyatakan kekhawatiran Indonesia akan kebanjiran produk impor, sehingga mendorong peningkatan daya saing produk dalam negeri dan ekspor.
Apa perkembangan terbaru terkait kebijakan tarif impor AS terhadap produk Indonesia?
Perkembangan terbaru yang sangat positif adalah pemerintah Indonesia telah menyambut baik kesepakatan tarif impor 0% dari Amerika Serikat. Kesepakatan ini dianggap sebagai kemenangan besar bagi Indonesia dan Gedung Putih menyatakan bahwa kesepakatan tersebut akan ditandatangani dalam beberapa minggu.
Apa saja manfaat yang diharapkan Indonesia dari kesepakatan tarif 0% dengan Amerika Serikat?
Kesepakatan tarif 0% dengan Amerika Serikat diharapkan membawa berbagai manfaat bagi Indonesia, antara lain:
- Memberikan kepastian bagi dunia usaha.
- Menciptakan lapangan kerja baru.
- Mendukung relokasi industri ke Indonesia.
- Meningkatkan investasi di dalam negeri.
- Mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), terutama dengan adanya pesanan dari AS untuk sektor tekstil dan pakaian.
Bagaimana pandangan AMRO mengenai dampak kesepakatan tarif 0% AS terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia?
Menurut AMRO (ASEAN+3 Macroeconomic Research Office), kebijakan tarif 0% untuk produk AS tidak akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Hal ini karena Amerika Serikat hanya menyumbang sekitar 10% dari total ekspor Indonesia. Meskipun demikian, kesepakatan ini tetap memberikan kepastian bagi sektor-sektor tertentu yang mengekspor ke AS.
Apa saran AMRO kepada Indonesia terkait strategi ekspornya?
Ekonom AMRO, Dong He, menyarankan Indonesia untuk terus mendiversifikasi pasar ekspornya. Hal ini penting agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada satu pasar saja dan dapat mengurangi risiko dari ketidakpastian kebijakan perdagangan global.
Berapa proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025 menurut AMRO?
AMRO memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8% pada tahun 2025. Proyeksi ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya dan sejalan dengan penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kawasan Asean+3, yang masih dibayangi oleh ketidakpastian eskalasi tarif impor oleh AS.
Masih Seputar ekonomi
APPSI Tolak Tuduhan Mafia Beras Mentan Amran, Soroti Pasokan Bulog ke Cipinang
sekitar 13 jam yang lalu

Tarif AS 19% untuk Produk RI Final, Berlaku Tunggu Kesepakatan Bersama
sekitar 13 jam yang lalu

Indonesia Hapus Tarif Impor AS, Harga Produk Pertanian dan Otomotif Diprediksi Turun
sekitar 13 jam yang lalu

Demo Ojol Nasional Tuntut Bagi Hasil 90:10, Klaim Komisi Tertinggi Asia
sekitar 16 jam yang lalu

Pemerintah dan DPR Sepakati RAPBN 2026: Belanja Naik, Program Prioritas Prabowo Digenjot
sekitar 16 jam yang lalu

RI-AS Sepakati Perjanjian Dagang Rp368 Triliun, Hambatan Non-Tarif Dihapus
sekitar 16 jam yang lalu

Harga Pangan 23 Juli: Bapanas Laporkan Cabai dan Bawang Turun, Beras dan Daging Ayam Naik
sekitar 16 jam yang lalu

Garuda Rencanakan Beli 50 Boeing: Status DP dan Negosiasi Tarif RI-AS Berlanjut
sekitar 20 jam yang lalu

Prabowo Ancam Sita Aset Pengoplos Beras, Negara Rugi Rp 100 Triliun per Tahun
sekitar 20 jam yang lalu

Harga Beras Naik 4,17%, APPSI Desak Bulog Segera Salurkan SPHP
sekitar 20 jam yang lalu

Berita Terbaru

Komite Olimpiade AS Larang Atlet Transgender Putri, Ikuti Perintah Trump

Masa Depan IKN Dipertanyakan: Golkar Tolak Moratorium, NasDem Desak Keppres

KPK Dalami Korupsi Jalan Sumut: Polisi, Jaksa, dan Temuan Rp2,8 Miliar Diselidiki

Presiden Perintahkan Usut Tuntas Dugaan Beras Oplosan Food Station, Kejagung Dalami Korupsi

Menkeu AS Scott Bessent Akan Bertemu China Bahas Perpanjangan Gencatan Senjata Dagang
Trending

Prabowo Resmikan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih, Pangkas Rantai Pasok dan Perkuat Ekonomi Rakyat

Indonesia vs Thailand di Semifinal Piala AFF U-23: Jadwal dan Tiket Tersedia

Ozzy Osbourne, Vokalis Black Sabbath, Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun Usai Konser Reuni

Angga Sasongko Garap Film "Perang Jawa", Gandeng Sejarawan Peter Carey

Huawei Luncurkan Pura 80 Series dan Matepad 11.5 di Asia Tenggara, Siap ke Indonesia
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.