
Indonesia kini menerapkan tarif 0% untuk impor barang tertentu dari AS, berpotensi menurunkan harga produk pertanian, kesehatan, dan lainnya. Barang seperti suku cadang pesawat dan gandum diperkirakan lebih murah. Namun, iPhone tidak terpengaruh. Harga tahu tempe tetap stabil karena tarif kedelai AS sudah 0%. Sebagai imbalan, AS menurunkan tarif untuk Indonesia dari 32% menjadi 19%.
⚖️ Kebijakan Tarif Baru
- Indonesia telah menerapkan tarif 0 persen untuk sejumlah barang impor dari Amerika Serikat.
- Kesepakatan ini juga mencakup penurunan tarif AS untuk Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen.
- Indonesia menghapus beberapa syarat impor, termasuk sertifikasi dan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
- Kebijakan ini diperkirakan akan menyebabkan penurunan harga produk di Indonesia.
📉 Dampak Harga Produk
- Produk yang berpotensi turun harga meliputi sektor pertanian, kesehatan, boga bahari, teknologi informasi dan komunikasi, otomotif, dan bahan kimia.
- Barang spesifik yang disebut berpotensi turun harga adalah suku cadang pesawat, gandum, kedelai, jagung, susu, keju, dan mesin industri.
- Gawai seperti iPhone tidak akan terpengaruh karena diproduksi di negara lain seperti China dan Vietnam.
- Harga tahu dan tempe tidak akan terdampak karena kedelai impor AS sudah dikenakan tarif 0 persen selama sekitar 20 tahun.
🗣️ Pernyataan Ahli
- Direktur Celios, Bhima Yudistira, menyebutkan daftar barang yang berpotensi turun harga akibat kebijakan tarif 0 persen.
- Bhima Yudistira juga menjelaskan mengapa gawai tidak terpengaruh karena lokasi produksinya di luar AS.
- Ketua Gakoptindo, Aip Syarifuddin, menyatakan bahwa harga tahu dan tempe tidak akan berubah karena kedelai impor AS sudah lama bertarif 0 persen.
Apa kebijakan tarif baru yang diterapkan Indonesia terhadap barang impor dari Amerika Serikat?
Indonesia telah menerapkan kebijakan tarif 0 persen untuk sejumlah barang impor yang berasal dari Amerika Serikat. Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan harga produk-produk tersebut di pasar domestik Indonesia.
Barang-barang apa saja yang diperkirakan akan mengalami penurunan harga di Indonesia akibat kebijakan tarif 0 persen ini?
Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudistira, barang-barang yang berpotensi mengalami penurunan harga di Indonesia akibat kebijakan tarif 0 persen ini meliputi:
- Produk pertanian, seperti gandum, kedelai, jagung, susu, dan keju.
- Produk kesehatan.
- Produk boga bahari.
- Produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
- Produk otomotif.
- Bahan kimia.
- Suku cadang pesawat.
- Mesin industri.
Mengapa harga gawai seperti iPhone tidak akan terpengaruh oleh kebijakan tarif 0 persen ini?
Gawai seperti iPhone tidak akan terpengaruh oleh kebijakan tarif 0 persen ini meskipun berasal dari merek Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan produk-produk tersebut tidak diproduksi di AS, melainkan di negara lain seperti China dan Vietnam. Oleh karena itu, penurunan tarif impor dari AS tidak berdampak pada harga gawai tersebut di Indonesia.
Apakah harga tahu dan tempe akan terdampak oleh kebijakan tarif baru ini?
Harga tahu dan tempe tidak akan terdampak oleh kebijakan tarif baru ini. Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin, menjelaskan bahwa kedelai impor dari Amerika Serikat sudah dikenakan tarif 0 persen selama sekitar 20 tahun terakhir. Oleh karena itu, tidak ada perubahan tarif yang akan memengaruhi harga tahu dan tempe.
Selain penurunan tarif oleh Indonesia, apa saja poin kesepakatan lain antara Indonesia dan Amerika Serikat?
Kesepakatan antara Indonesia dan Amerika Serikat tidak hanya mencakup penurunan tarif impor oleh Indonesia. Poin-poin kesepakatan lainnya meliputi:
- Penurunan tarif AS untuk Indonesia: Amerika Serikat juga menurunkan tarif impor untuk produk-produk dari Indonesia, dari sebelumnya 32 persen menjadi 19 persen.
- Penghapusan beberapa syarat impor oleh Indonesia: Indonesia menghapus beberapa persyaratan impor yang sebelumnya berlaku, termasuk sertifikasi dan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk produk-produk tertentu.
Bagaimana dampak penurunan tarif ini terhadap barang ekspor Indonesia ke Amerika Serikat?
Penurunan tarif oleh Amerika Serikat dari 32 persen menjadi 19 persen untuk barang-barang dari Indonesia akan memberikan dampak positif. Hal ini berarti produk-produk ekspor Indonesia akan menjadi lebih kompetitif dan memiliki harga yang lebih menarik di pasar AS, yang berpotensi meningkatkan volume ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.
Siapa saja pihak yang memberikan pandangan terkait kebijakan tarif ini?
Ada dua pihak yang memberikan pandangan dan informasi terkait kebijakan tarif ini:
- Bhima Yudistira: Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), yang menyebutkan daftar barang-barang yang berpotensi turun harga.
- Aip Syarifuddin: Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), yang menjelaskan mengapa harga tahu dan tempe tidak akan terdampak.
Apa tujuan utama dari kesepakatan penurunan tarif antara Indonesia dan AS ini?
Tujuan utama dari kesepakatan penurunan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat adalah untuk meningkatkan hubungan perdagangan bilateral antara kedua negara. Dengan menurunkan tarif dan menghapus beberapa hambatan impor, diharapkan terjadi peningkatan volume perdagangan, penurunan harga barang-barang tertentu di Indonesia, dan peningkatan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar AS.
Masih Seputar ekonomi
APPSI Tolak Tuduhan Mafia Beras Mentan Amran, Soroti Pasokan Bulog ke Cipinang
sekitar 13 jam yang lalu

Indonesia Hadapi Dinamika Tarif AS: Kekhawatiran Impor dan Kesepakatan 0%
sekitar 13 jam yang lalu

Tarif AS 19% untuk Produk RI Final, Berlaku Tunggu Kesepakatan Bersama
sekitar 13 jam yang lalu

Demo Ojol Nasional Tuntut Bagi Hasil 90:10, Klaim Komisi Tertinggi Asia
sekitar 16 jam yang lalu

Pemerintah dan DPR Sepakati RAPBN 2026: Belanja Naik, Program Prioritas Prabowo Digenjot
sekitar 16 jam yang lalu

RI-AS Sepakati Perjanjian Dagang Rp368 Triliun, Hambatan Non-Tarif Dihapus
sekitar 16 jam yang lalu

Harga Pangan 23 Juli: Bapanas Laporkan Cabai dan Bawang Turun, Beras dan Daging Ayam Naik
sekitar 16 jam yang lalu

Garuda Rencanakan Beli 50 Boeing: Status DP dan Negosiasi Tarif RI-AS Berlanjut
sekitar 20 jam yang lalu

Prabowo Ancam Sita Aset Pengoplos Beras, Negara Rugi Rp 100 Triliun per Tahun
sekitar 20 jam yang lalu

Harga Beras Naik 4,17%, APPSI Desak Bulog Segera Salurkan SPHP
sekitar 20 jam yang lalu

Berita Terbaru

Komite Olimpiade AS Larang Atlet Transgender Putri, Ikuti Perintah Trump

Masa Depan IKN Dipertanyakan: Golkar Tolak Moratorium, NasDem Desak Keppres

KPK Dalami Korupsi Jalan Sumut: Polisi, Jaksa, dan Temuan Rp2,8 Miliar Diselidiki

Presiden Perintahkan Usut Tuntas Dugaan Beras Oplosan Food Station, Kejagung Dalami Korupsi

Menkeu AS Scott Bessent Akan Bertemu China Bahas Perpanjangan Gencatan Senjata Dagang
Trending

Prabowo Resmikan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih, Pangkas Rantai Pasok dan Perkuat Ekonomi Rakyat

Indonesia vs Thailand di Semifinal Piala AFF U-23: Jadwal dan Tiket Tersedia

Ozzy Osbourne, Vokalis Black Sabbath, Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun Usai Konser Reuni

Angga Sasongko Garap Film "Perang Jawa", Gandeng Sejarawan Peter Carey

Huawei Luncurkan Pura 80 Series dan Matepad 11.5 di Asia Tenggara, Siap ke Indonesia
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.