
Indonesia berhasil menurunkan tarif timbal balik AS menjadi 19%, terendah di ASEAN. Kesepakatan ini meningkatkan daya saing ekspor Indonesia, terutama CPO. Meski final, pemberlakuan tarif menunggu "Joint Statement" dengan AS, yang juga mencakup investasi dan komitmen pembelian. Indonesia juga mengupayakan tarif 0% untuk komoditas ekspor utama. Namun, pengenaan tarif 19% diprediksi dapat menurunkan daya beli masyarakat.
๐ Pencapaian Tarif Baru
- Pemerintah Indonesia berhasil menurunkan tarif timbal balik Amerika Serikat (AS) untuk produk Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen.
- Tarif 19 persen ini bersifat final dan merupakan yang terendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.
- Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menyebut pencapaian ini sebagai "kemenangan" yang meningkatkan daya saing Indonesia di pasar AS.
- Kesepakatan baru ini dicapai pada 16 Juli 2025, namun waktu berlakunya masih menunggu pengumuman lebih lanjut.
๐ Perbandingan & Daya Saing
- Tarif 19 persen untuk Indonesia lebih rendah dari Vietnam (20 persen), Malaysia (25 persen), dan Thailand (35-36 persen).
- Pencapaian ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia, khususnya komoditas seperti CPO, di pasar AS.
- Semakin lama penundaan "Joint Statement", semakin menguntungkan Indonesia karena tarif dasar 10 persen masih berlaku.
๐ค Langkah Selanjutnya & Komitmen
- Pemerintah Indonesia dan AS sedang menyusun "Joint Statement" yang mencakup kesepakatan tarif, rencana investasi, dan komitmen pembelian produk.
- Indonesia berupaya mendapatkan bea masuk 0 persen untuk komoditas ekspor penting seperti CPO, kopi, kakao, nikel, dan suku cadang pesawat.
- Sebagai timbal balik, 99 persen produk AS yang masuk ke Indonesia tidak akan dikenakan tarif.
- Kementerian Keuangan menyatakan kebijakan tarif 0 persen untuk produk AS tidak akan berdampak signifikan pada pendapatan Indonesia.
- PCO menjamin tidak akan ada gangguan ekonomi domestik karena Indonesia hanya mengimpor barang yang tidak diproduksi di dalam negeri.
๐ Dampak Ekonomi & Prediksi
- Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef, M. Rizal Taufikurahman, memprediksi tarif 19 persen dapat menyebabkan penurunan daya beli masyarakat Indonesia sebesar 0,091 persen.
- Penurunan daya beli ini diakibatkan oleh melemahnya pendapatan dan kenaikan harga konsumsi.
- Rizal menambahkan bahwa kebijakan ini merugikan kesejahteraan rumah tangga dan memerlukan respons kebijakan kompensasi dari pemerintah.
Apa pencapaian utama terkait tarif antara Indonesia dan AS?
Pencapaian utama terkait tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) adalah keberhasilan Indonesia dalam negosiasi untuk menurunkan tarif timbal balik AS untuk produk Indonesia. Tarif ini berhasil diturunkan secara signifikan dari sebelumnya 32 persen menjadi 19 persen.
Siapa yang memimpin negosiasi untuk Indonesia?
Negosiasi yang berhasil menurunkan tarif timbal balik AS untuk produk Indonesia dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Berapa tarif timbal balik baru untuk produk Indonesia di pasar AS?
Tarif timbal balik baru untuk produk Indonesia di pasar AS adalah 19 persen. Tarif ini telah dinyatakan final dan merupakan yang terendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Bagaimana perbandingan tarif baru ini dengan negara-negara ASEAN lainnya?
Tarif 19 persen untuk produk Indonesia di pasar AS merupakan yang terendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Sebagai perbandingan:
- Vietnam: 20 persen
- Malaysia: 25 persen
- Thailand: 35-36 persen
Selain itu, tarif ini juga lebih rendah dibandingkan dengan pesaing ekspor tekstil ke AS, yang meningkatkan daya saing produk Indonesia.
Kapan tarif baru ini akan resmi berlaku?
Tarif 19 persen ini belum serta merta berlaku pada 1 Agustus 2025, meskipun Indonesia telah mencapai kesepakatan baru pada 16 Juli 2025. Penerapan tarif ini masih menunggu pengumuman lebih lanjut dan penandatanganan "Joint Statement" dengan AS. Semakin lama penundaan "Joint Statement", semakin menguntungkan Indonesia karena tarif dasar 10 persen masih berlaku.
Apa saja yang tercakup dalam "Joint Statement" yang sedang disusun oleh Indonesia dan AS?
Pemerintah Indonesia dan AS sedang menyusun "Joint Statement" yang akan mencakup beberapa poin penting, yaitu:
- Kesepakatan tarif yang telah dicapai.
- Rencana investasi dari AS ke Indonesia.
- Komitmen pembelian produk-produk Indonesia oleh AS.
Apa tujuan tambahan Indonesia terkait bea masuk untuk komoditas ekspor utamanya ke AS?
Selain penurunan tarif menjadi 19 persen, Pemerintah Indonesia juga berupaya untuk mendapatkan bea masuk 0 persen untuk beberapa komoditas ekspor penting ke AS. Komoditas-komoditas tersebut antara lain:
- CPO (minyak kelapa sawit)
- Kopi
- Kakao
- Nikel
- Suku cadang pesawat
Komoditas ini dianggap sangat dibutuhkan oleh AS dan sebagian besar hanya tersedia dari Indonesia.
Bagaimana kebijakan tarif timbal balik untuk produk AS yang masuk ke Indonesia?
Sebagai timbal balik atas penurunan tarif untuk produk Indonesia, 99 persen produk AS yang masuk ke Indonesia tidak akan dikenakan tarif atau bea masuk.
Bagaimana pandangan pemerintah Indonesia mengenai dampak kebijakan tarif 0% untuk produk AS terhadap pendapatan dan ekonomi domestik?
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bahwa kebijakan tarif 0 persen untuk produk AS tidak akan berdampak signifikan pada pendapatan Indonesia. Hal ini karena tarif yang ada saat ini untuk produk AS biasanya sudah di bawah 3 persen. Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) juga menjamin bahwa tidak akan ada gangguan ekonomi domestik karena Indonesia hanya akan mengimpor barang-barang yang memang tidak diproduksi di dalam negeri.
Apakah ada potensi dampak negatif yang diprediksi bagi ekonomi Indonesia akibat kebijakan tarif ini?
Meskipun pemerintah optimis, Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef, M. Rizal Taufikurahman, memprediksi adanya potensi dampak negatif. Menurutnya, pengenaan tarif 19 persen ini dapat menyebabkan penurunan daya beli masyarakat Indonesia sebesar 0,091 persen. Penurunan ini diakibatkan oleh melemahnya pendapatan dan kenaikan harga konsumsi. Rizal menambahkan bahwa kebijakan ini berpotensi merugikan kesejahteraan rumah tangga dan memerlukan respons kebijakan kompensasi dari pemerintah untuk mengatasi dampak tersebut.
Masih Seputar ekonomi
APPSI Tolak Tuduhan Mafia Beras Mentan Amran, Soroti Pasokan Bulog ke Cipinang
sekitar 13 jam yang lalu

Indonesia Hadapi Dinamika Tarif AS: Kekhawatiran Impor dan Kesepakatan 0%
sekitar 13 jam yang lalu

Indonesia Hapus Tarif Impor AS, Harga Produk Pertanian dan Otomotif Diprediksi Turun
sekitar 13 jam yang lalu

Demo Ojol Nasional Tuntut Bagi Hasil 90:10, Klaim Komisi Tertinggi Asia
sekitar 16 jam yang lalu

Pemerintah dan DPR Sepakati RAPBN 2026: Belanja Naik, Program Prioritas Prabowo Digenjot
sekitar 16 jam yang lalu

RI-AS Sepakati Perjanjian Dagang Rp368 Triliun, Hambatan Non-Tarif Dihapus
sekitar 16 jam yang lalu

Harga Pangan 23 Juli: Bapanas Laporkan Cabai dan Bawang Turun, Beras dan Daging Ayam Naik
sekitar 16 jam yang lalu

Garuda Rencanakan Beli 50 Boeing: Status DP dan Negosiasi Tarif RI-AS Berlanjut
sekitar 20 jam yang lalu

Prabowo Ancam Sita Aset Pengoplos Beras, Negara Rugi Rp 100 Triliun per Tahun
sekitar 20 jam yang lalu

Harga Beras Naik 4,17%, APPSI Desak Bulog Segera Salurkan SPHP
sekitar 20 jam yang lalu

Berita Terbaru

Komite Olimpiade AS Larang Atlet Transgender Putri, Ikuti Perintah Trump

Masa Depan IKN Dipertanyakan: Golkar Tolak Moratorium, NasDem Desak Keppres

KPK Dalami Korupsi Jalan Sumut: Polisi, Jaksa, dan Temuan Rp2,8 Miliar Diselidiki

Presiden Perintahkan Usut Tuntas Dugaan Beras Oplosan Food Station, Kejagung Dalami Korupsi

Menkeu AS Scott Bessent Akan Bertemu China Bahas Perpanjangan Gencatan Senjata Dagang
Trending

Prabowo Resmikan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih, Pangkas Rantai Pasok dan Perkuat Ekonomi Rakyat

Indonesia vs Thailand di Semifinal Piala AFF U-23: Jadwal dan Tiket Tersedia

Ozzy Osbourne, Vokalis Black Sabbath, Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun Usai Konser Reuni

Angga Sasongko Garap Film "Perang Jawa", Gandeng Sejarawan Peter Carey

Huawei Luncurkan Pura 80 Series dan Matepad 11.5 di Asia Tenggara, Siap ke Indonesia
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.