
Ribuan pengemudi ojol menggelar demo di Jakarta, menuntut perubahan sistem bagi hasil menjadi 90% untuk pengemudi dan 10% untuk aplikator. Mereka juga menuntut regulasi tarif, audit aplikator, dan penghapusan sistem yang merugikan. Grab menghargai aspirasi pengemudi, namun tidak setuju dengan penurunan biaya aplikasi menjadi 10%. Pemerintah dikritik karena kurangnya komunikasi. Tuntutan ini memicu perbedaan pendapat di kalangan pengemudi ojol.
โ Aksi Kebangkitan Ojol
- Pengemudi ojek online (ojol) menggelar demo 'Aksi Kebangkitan Jilid II Transportasi Online Nasional 217' di Jakarta, diklaim melibatkan 50.000 pengemudi dari berbagai platform.
- Aksi ini merupakan lanjutan dari demo sebelumnya pada 20 Mei 2025 dan disertai dengan mogok massal.
- Lokasi demo meliputi Jalan Medan Merdeka Selatan dan sekitar Istana Merdeka.
- Aksi ini juga melibatkan partisipasi dari pengguna transportasi online dan pelaku UMKM.
๐ฐ Tuntutan Utama Pengemudi
- Tuntutan utama adalah perubahan sistem bagi hasil menjadi 90% untuk pengemudi dan 10% untuk aplikator, yang disebut "harga mati".
- Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, mengklaim potongan tarif aplikasi di Indonesia mencapai 20% atau lebih, tertinggi di Asia.
- Lima tuntutan dasar lainnya meliputi pembuatan Undang-Undang Transportasi Online/PERPPU dan regulasi tarif antar barang/makanan oleh pemerintah.
- Pengemudi juga menuntut audit investigatif aplikator dan penghapusan sistem yang merugikan seperti program hemat.
- Garda Indonesia mengancam akan melanjutkan aksi demo secara berjilid-jilid hingga Desember 2025 jika tuntutan tidak dipenuhi.
๐ค Tanggapan Aplikator (Grab)
- Grab Indonesia menghargai hak mitra pengemudi untuk menyampaikan aspirasi secara tertib.
- Grab mendukung rencana pemerintah menaikkan tarif ojol karena sudah tiga tahun tidak ada penyesuaian.
- Namun, Grab tidak setuju dengan tuntutan penurunan biaya aplikasi menjadi 10%.
- Grab menyatakan komisi 20% saat ini mendukung berbagai aspek bisnis seperti layanan bantuan 24 jam, asuransi, fasilitas edukasi, dan program kesejahteraan.
- Grab menekankan pentingnya kajian menyeluruh dan proporsional, serta menyatakan operasional bisnis tetap berjalan normal.
๐๏ธ Dinamika Internal & Pemerintah
- Igun Wicaksono menyoroti kurangnya komunikasi dari Kementerian Perhubungan terkait pengajuan potongan tarif 10%.
- Tidak ada tindak lanjut dari pemerintah terkait regulasi transportasi online meskipun sudah ada RDP dengan Komisi V DPR RI.
- Terdapat silang pendapat di kalangan pengemudi ojol mengenai tuntutan potongan tarif.
- Serikat Unit Reaksi (URC) menolak usulan potongan 10% karena khawatir akan mengurangi benefit lain seperti program swadaya, makan murah, dan sembako.
Apa itu 'Aksi Kebangkitan Jilid II Transportasi Online Nasional 217'?
'Aksi Kebangkitan Jilid II Transportasi Online Nasional 217' adalah sebuah demonstrasi besar yang dilakukan oleh pengemudi ojek online (ojol) di Jakarta. Aksi ini merupakan kelanjutan dari demo sebelumnya yang telah dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2025 dan disertai dengan mogok massal. Tujuan utama dari aksi ini adalah untuk menyuarakan berbagai tuntutan terkait kesejahteraan dan regulasi kerja pengemudi ojol.
Kapan dan di mana 'Aksi Kebangkitan Jilid II' ini dilaksanakan?
'Aksi Kebangkitan Jilid II' ini dilaksanakan di Jakarta, dengan lokasi utama di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan dan Istana Merdeka. Aksi ini merupakan lanjutan dari demonstrasi yang sebelumnya telah dilakukan pada tanggal 20 Mei 2025.
Siapa saja pihak yang terlibat dalam aksi demo pengemudi ojol ini?
Pihak-pihak yang terlibat dalam aksi demo ini sangat beragam, mencakup:
- Pengemudi ojek online (ojol): Diklaim melibatkan hingga 50.000 pengemudi dari berbagai platform.
- Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia: Organisasi yang menjadi inisiator dan diwakili oleh Ketua Umumnya, Raden Igun Wicaksono.
- Serikat Unit Reaksi (URC): Kelompok pengemudi ojol lain yang memiliki pandangan berbeda terkait salah satu tuntutan utama.
- Pengguna transportasi online dan pelaku UMKM: Turut serta dalam aksi ini sebagai bentuk dukungan.
- Aplikator: Seperti Grab Indonesia, yang memberikan tanggapan terhadap tuntutan pengemudi.
- Pemerintah: Dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan Komisi V DPR RI, yang menjadi sasaran tuntutan terkait regulasi.
Apa tuntutan utama para pengemudi ojol dalam aksi ini?
Tuntutan utama dan paling krusial dari para pengemudi ojol dalam aksi ini adalah perubahan sistem bagi hasil antara pengemudi dan aplikator. Mereka menuntut agar sistem bagi hasil diubah menjadi 90% untuk pengemudi dan 10% untuk aplikator. Tuntutan ini disebut sebagai "harga mati" oleh Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menunjukkan betapa pentingnya hal ini bagi mereka.
Mengapa pengemudi menuntut perubahan sistem bagi hasil menjadi 90% untuk pengemudi dan 10% untuk aplikator?
Pengemudi menuntut perubahan sistem bagi hasil menjadi 90% untuk pengemudi dan 10% untuk aplikator karena mereka mengklaim bahwa potongan tarif aplikasi di Indonesia saat ini mencapai 20% atau lebih. Angka ini dianggap sangat tinggi dan menjadi salah satu yang tertinggi di Asia, jauh di atas rata-rata potongan di negara-negara Asia lain yang berkisar antara 6-12%. Perbandingan ini menjadi dasar argumen mereka bahwa potongan yang berlaku saat ini sangat memberatkan dan mengurangi pendapatan pengemudi secara signifikan.
Selain bagi hasil, apa saja tuntutan lain yang diajukan oleh pengemudi ojol?
Selain tuntutan utama mengenai bagi hasil, ada lima tuntutan dasar lain yang diajukan oleh pengemudi ojol, yaitu:
- Pembuatan Undang-Undang Transportasi Online/PERPPU: Untuk memberikan payung hukum yang jelas dan melindungi hak-hak pengemudi.
- Regulasi tarif antar barang dan makanan oleh pemerintah: Agar pemerintah menetapkan tarif yang adil untuk layanan pengiriman barang dan makanan, tidak hanya tarif penumpang.
- Audit investigatif aplikator: Untuk memeriksa transparansi dan praktik bisnis aplikator yang diduga merugikan pengemudi.
- Penghapusan sistem yang dianggap merugikan pengemudi: Termasuk program hemat yang dinilai mengurangi pendapatan pengemudi.
Bagaimana tanggapan aplikator, khususnya Grab Indonesia, terhadap tuntutan pengemudi?
Grab Indonesia menghargai hak mitra pengemudi untuk menyampaikan aspirasi secara tertib. Mereka juga menyatakan dukungan terhadap rencana pemerintah untuk menaikkan tarif ojol, mengingat sudah tiga tahun tidak ada penyesuaian tarif. Namun, Grab tidak setuju dengan tuntutan penurunan biaya aplikasi menjadi 10%. Grab berargumen bahwa komisi 20% yang berlaku saat ini digunakan untuk mendukung berbagai aspek bisnis penting, seperti:
- Layanan bantuan 24 jam
- Asuransi bagi pengemudi
- Fasilitas edukasi
- Program kesejahteraan mitra
Grab menekankan pentingnya kajian menyeluruh dan proporsional dalam setiap perubahan kebijakan, serta menyatakan bahwa operasional bisnis mereka tetap berjalan normal meskipun ada aksi demo.
Apakah ada perbedaan pandangan di kalangan pengemudi ojol terkait tuntutan bagi hasil?
Ya, terdapat silang pendapat di kalangan pengemudi ojol terkait tuntutan bagi hasil. Garda Indonesia, melalui Ketua Umumnya Raden Igun Wicaksono, bersikeras bahwa potongan 10% adalah "harga mati" dan merupakan tuntutan utama yang harus dipenuhi.
Namun, Serikat Unit Reaksi (URC) menolak usulan potongan 10% tersebut. Mereka khawatir bahwa penurunan potongan aplikator akan mengurangi benefit lain yang selama ini didapatkan pengemudi dari potongan 20%, seperti:
- Program swadaya
- Makan murah
- Servis kendaraan
- Bantuan sembako
Perbedaan pandangan ini menunjukkan kompleksitas isu dan prioritas yang berbeda di antara kelompok pengemudi ojol.
Bagaimana respons pemerintah terkait tuntutan dan regulasi transportasi online?
Dari sisi pemerintah, Raden Igun Wicaksono dari Garda Indonesia menyoroti kurangnya komunikasi dari Kementerian Perhubungan terkait pengajuan potongan tarif 10%. Selain itu, ia juga menyatakan bahwa belum ada tindak lanjut yang konkret dari pemerintah terkait regulasi transportasi online, meskipun sudah ada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah belum memberikan respons atau tindakan yang memuaskan bagi para pengemudi ojol terkait tuntutan dan regulasi yang diharapkan.
Apa rencana selanjutnya dari para pengemudi ojol jika tuntutan mereka tidak dipenuhi?
Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, Garda Indonesia mengancam akan melanjutkan aksi demo secara berjilid-jilid di seluruh Indonesia. Ancaman ini menunjukkan keseriusan mereka dan bahwa aksi protes dapat terus berlanjut hingga Desember 2025. Hal ini mengindikasikan potensi konflik yang berkepanjangan antara pengemudi ojol dan pihak terkait jika tidak ada titik temu dalam negosiasi.
Masih Seputar ekonomi
APPSI Tolak Tuduhan Mafia Beras Mentan Amran, Soroti Pasokan Bulog ke Cipinang
sekitar 7 jam yang lalu

Indonesia Hadapi Dinamika Tarif AS: Kekhawatiran Impor dan Kesepakatan 0%
sekitar 7 jam yang lalu

Tarif AS 19% untuk Produk RI Final, Berlaku Tunggu Kesepakatan Bersama
sekitar 7 jam yang lalu

Indonesia Hapus Tarif Impor AS, Harga Produk Pertanian dan Otomotif Diprediksi Turun
sekitar 7 jam yang lalu

Pemerintah dan DPR Sepakati RAPBN 2026: Belanja Naik, Program Prioritas Prabowo Digenjot
sekitar 10 jam yang lalu

RI-AS Sepakati Perjanjian Dagang Rp368 Triliun, Hambatan Non-Tarif Dihapus
sekitar 10 jam yang lalu

Harga Pangan 23 Juli: Bapanas Laporkan Cabai dan Bawang Turun, Beras dan Daging Ayam Naik
sekitar 10 jam yang lalu

Garuda Rencanakan Beli 50 Boeing: Status DP dan Negosiasi Tarif RI-AS Berlanjut
sekitar 14 jam yang lalu

Prabowo Ancam Sita Aset Pengoplos Beras, Negara Rugi Rp 100 Triliun per Tahun
sekitar 14 jam yang lalu

Harga Beras Naik 4,17%, APPSI Desak Bulog Segera Salurkan SPHP
sekitar 14 jam yang lalu

Berita Terbaru

Komite Olimpiade AS Larang Atlet Transgender Putri, Ikuti Perintah Trump

Masa Depan IKN Dipertanyakan: Golkar Tolak Moratorium, NasDem Desak Keppres

KPK Dalami Korupsi Jalan Sumut: Polisi, Jaksa, dan Temuan Rp2,8 Miliar Diselidiki

Presiden Perintahkan Usut Tuntas Dugaan Beras Oplosan Food Station, Kejagung Dalami Korupsi

Menkeu AS Scott Bessent Akan Bertemu China Bahas Perpanjangan Gencatan Senjata Dagang
Trending

Prabowo Resmikan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih, Pangkas Rantai Pasok dan Perkuat Ekonomi Rakyat

Indonesia vs Thailand di Semifinal Piala AFF U-23: Jadwal dan Tiket Tersedia

Ozzy Osbourne, Vokalis Black Sabbath, Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun Usai Konser Reuni

Angga Sasongko Garap Film "Perang Jawa", Gandeng Sejarawan Peter Carey

Huawei Luncurkan Pura 80 Series dan Matepad 11.5 di Asia Tenggara, Siap ke Indonesia
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.