AS Resmi Bombardir Tiga Situs Nuklir Iran, Perang Meluas di Timur Tengah

Situs-situs yang menjadi target serangan udara AS dan Israel di Iran meliputi:

• Fordow: Situs nuklir utama yang menjadi target serangan udara AS.
• Natanz: Fasilitas nuklir yang menjadi target serangan besar-besaran Israel dan juga salah satu target serangan udara AS.
• Isfahan: Fasilitas nuklir dan militer yang menjadi target serangan besar-besaran Israel dan juga salah satu target serangan udara AS.

Seorang pejabat Iran mengklaim bahwa lokasi nuklir yang dibom AS tidak mengandung bahan radiasi.

Iran membalas serangan Israel dengan melancarkan rudal dan drone ke wilayah Israel. Iran menargetkan markas komunikasi C4I dan fasilitas intelijen Israel. Iran juga mengklaim bahwa serangan Israel telah menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan lainnya, termasuk petinggi militer. Terkait keterlibatan AS, Iran telah memperingatkan bahwa hal tersebut akan menjadi "malapetaka bagi seluruh kawasan" dan "garis merah" yang akan memicu respons terhadap kepentingan Amerika.

Israel menyatakan bahwa tujuan utama serangannya terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran adalah untuk menghilangkan ancaman nuklir Iran. Israel menegaskan tidak akan berhenti hingga tujuan tersebut tercapai. Selain itu, Israel juga mengklaim telah membunuh sejumlah komandan senior Iran, termasuk Behnam Shahriyari, Saeed Izadi, dan Amin Pour Joudaki, sebagai bagian dari operasi mereka.

Iran secara konsisten menegaskan bahwa program nuklirnya bersifat damai dan membantah niat untuk membuat senjata nuklir. Klaim ini bertentangan dengan kekhawatiran Israel dan Amerika Serikat yang melihat program nuklir Iran sebagai ancaman potensial. Meskipun demikian, militer Israel mengakui bahwa akurasi rudal Iran telah meningkat drastis, dengan tingkat keberhasilan tiga kali lipat dibandingkan sebelumnya, menunjukkan peningkatan kapabilitas militer Iran.

Kekhawatiran internasional meningkat drastis akibat eskalasi konflik ini. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan perundingan damai dan memperingatkan bahwa dunia berada di jalur menuju kekacauan. Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali meyakinkan Israel bahwa Iran tidak membuat senjata nuklir berdasarkan bukti IAEA, dan memperingatkan Israel serta AS agar berhati-hati menyerang pembangkit nuklir Iran karena risiko bencana setara Chernobyl dan keberadaan pekerja Rusia di sana. Menteri Luar Negeri Turki menuduh Israel memicu "bencana total" di Timur Tengah. Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyatakan akan mempercepat negosiasi antara Eropa dan Iran terkait program nuklir Iran. Kelompok Houthi di Yaman bahkan mengancam akan menyerang kapal AS di Laut Merah jika AS membantu Israel menyerang Iran.

Dampak potensial konflik ini sangat luas, baik bagi kawasan maupun pasar global. Di tingkat regional, Iran telah memperingatkan bahwa keterlibatan AS akan menjadi "malapetaka bagi seluruh kawasan". Eskalasi ini berpotensi memicu konflik yang lebih luas di Timur Tengah, menarik lebih banyak aktor dan memperburuk krisis kemanusiaan. Bagi pasar global, konflik ini menimbulkan kekhawatiran serius akan kenaikan harga energi, terutama minyak, dan ketidakpastian ekonomi yang lebih besar. Hal ini dapat memicu inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi global, mengingat pentingnya Timur Tengah sebagai pemasok energi utama.

Menanggapi eskalasi konflik, banyak negara telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi warganya dan merespons situasi. Beberapa langkah yang diambil meliputi:

• Evakuasi Warga Negara: Banyak negara, termasuk Indonesia, telah mengevakuasi warganya dari Iran dan Israel untuk memastikan keselamatan mereka.
• Seruan Damai: Wali Kota Haifa secara terbuka meminta agar perang segera diakhiri, mencerminkan keinginan untuk de-eskalasi di tingkat lokal.
• Peningkatan Kewaspadaan: Negara-negara di seluruh dunia meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak ekonomi dan keamanan dari konflik yang memburuk.

Langkah-langkah ini menunjukkan kekhawatiran global dan upaya untuk memitigasi dampak langsung maupun tidak langsung dari konflik tersebut.