Baru-baru ini, muncul kabar mengenai potensi pembatalan Ray Dalio, seorang investor ternama asal Amerika Serikat, sebagai Dewan Penasihat untuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Situasi ini berkembang sekitar dua bulan setelah pengumuman resmi keterlibatannya pada Maret, menimbulkan berbagai spekulasi dan tanggapan dari berbagai pihak.
Munculnya Kabar Pembatalan dan Latar Belakang
Laporan dari berbagai media, terutama Bloomberg, mengindikasikan beberapa poin penting terkait kabar ini:
- Investor kawakan Amerika Serikat (AS) Ray Dalio dikabarkan batal menjadi Dewan Penasihat Danantara hanya dua bulan setelah pengumuman resmi penunjukannya pada Maret.
- Laporan Bloomberg, mengutip sumber yang enggan disebutkan namanya, menyebutkan bahwa Dalio memilih untuk tidak bergabung dengan alasan pribadi yang belum diungkapkan, meskipun namanya sebelumnya diumumkan bergabung pada Maret.
- Dalam presentasi Danantara pada Mei kepada investor asing, nama Dalio tidak tercantum dalam daftar dewan penasihat. Dewan penasihat yang tercantum antara lain adalah Jeffrey Sachs, Chapman Taylor, Thaksin Shinawatra, dan Helman Sitohang.
Bantahan dari Pihak Danantara
Pimpinan Danantara memberikan klarifikasi sebagai berikut:
- CEO Danantara, Rosan Roeslani (Menteri Investasi dan Hilirisasi), membantah isu mundurnya atau batal bergabungnya Ray Dalio, dan menegaskan bahwa Dalio masih aktif dalam tim serta komunikasi rutin terus terjalin dengan tim pendiri Bridgewater Associates tersebut.
- Rosan menyatakan bahwa ia baru saja bertemu dengan tim Ray Dalio, termasuk putranya Mark Dalio, pada minggu sebelumnya dan pembicaraan berjalan lancar.
- Rosan menegaskan bahwa nama Ray Dalio masih tercatat dalam susunan pengurus atau tim Danantara.
- CIO Danantara, Pandu Sjahrir, juga menyebutkan bahwa komunikasi erat masih terjalin dengan pihak Ray Dalio, namun tidak secara eksplisit mengonfirmasi atau membantah status Dalio.
Pernyataan Ray Dalio di Tengah Isu
Di tengah spekulasi mengenai statusnya di Danantara, Ray Dalio membuat pernyataan publik melalui media sosialnya:
- Di tengah isu pengunduran dirinya dari Dewan Penasihat Danantara, Ray Dalio membahas prinsip meritokrasi melalui unggahan di akun Instagram resminya.
- Dalam unggahannya, ia menekankan pentingnya menghindari penggunaan pengaruh pribadi untuk mendapatkan pekerjaan, yang dianggapnya sebagai bentuk korupsi yang merugikan semua pihak dan merusak prinsip meritokrasi.
Konteks dan Potensi Dampak
Beberapa hal yang melatarbelakangi dan potensi implikasi dari situasi ini:
- Ray Dalio adalah pendiri Bridgewater Associates, sebuah firma investasi terkemuka.
- Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah mengundang Ray Dalio ke Istana Negara untuk memperkenalkan Danantara, yang merupakan lembaga pengelola investasi negara (sovereign wealth fund) Indonesia.
- Potensi mundurnya Dalio dianggap sebagai kemunduran bagi Danantara, terutama di tengah kekhawatiran mengenai transparansi dan arah strategis lembaga tersebut.
- Pihak Ray Dalio dilaporkan menolak berkomentar mengenai isu ini.
- Juru bicara Danantara menyatakan bahwa lembaga tersebut sedang dalam proses menyelesaikan program dan rencana bisnisnya, tanpa memberikan komentar spesifik terkait status Dalio.




Masih Seputar ekonomi
BPS: Penduduk Miskin Jatim 3,83 Juta Jiwa Maret 2025, Turun 0,29%
sekitar 6 jam yang lalu

Investasi Asing Indonesia Turun Rp 15,1 T di Kuartal II 2025, Persaingan Global dan Serapan Kerja Jadi Sorotan
sekitar 6 jam yang lalu

ESDM Siapkan 30 Ribu Sumur Minyak Rakyat, Targetkan Peningkatan Produksi Nasional
sekitar 7 jam yang lalu

Pemerintah Genjot Stimulus Fiskal Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2% Jelang Akhir Tahun
sekitar 7 jam yang lalu
228 Ribu Penerima Bansos Dicoret karena Terlibat Judi Online oleh Kemensos
sekitar 8 jam yang lalu

PPATK Blokir Rekening Pasif, Dana Bansos Rp2,1 T Mengendap, DPR Pertanyakan Dasar Hukum
sekitar 8 jam yang lalu

Apindo Prediksi PHK Berlanjut Hingga Akhir 2025, Usulkan Insentif Fiskal dan Stimulus
sekitar 9 jam yang lalu

Indef: Kelas Menengah Indonesia Menyusut, PHK Melonjak Ancam Kenaikan Kemiskinan
sekitar 9 jam yang lalu

Bos Danantara Tekankan Perencanaan Jangka Panjang dan Larang 'Percantik' Laporan Keuangan BUMN
sekitar 10 jam yang lalu

Indonesia Bernegosiasi dengan AS untuk Tarif Impor Lebih Rendah dari 19%
sekitar 10 jam yang lalu
Kemiskinan Perkotaan Naik Jadi 6,73%, Indef Soroti Fenomena 'Rojali' dan 'Rohana'
sekitar 11 jam yang lalu

Berita Terbaru

BMKG Peringatkan: Modifikasi Cuaca Tak Cukup Tangani Karhutla

Senator AS Desak Elon Musk Matikan Starlink di Asia Tenggara, Digunakan Penipu

BGN Hentikan Sementara SPPG NTT Usai Ratusan Siswa Keracunan Makanan Gratis

Mensos Temukan 600 Ribu Penerima Bansos Terindikasi Judi Online, Data Diperbarui

Polisi Pastikan Kematian Diplomat Arya Bukan Tindak Pidana
Trending

AS Setujui Aneksasi Gaza, Belanda Kecam Israel di Tengah Krisis Kemanusiaan

Inggris Pertahankan Gelar Juara Euro Wanita 2025 Usai Kalahkan Spanyol

PBB Kritik Bantuan Gaza Tak Efektif, Menteri Israel Tolak Pasokan Makanan

Israel Jeda Taktis di Gaza, Bantuan Mulai Masuk di Tengah Ancaman Kelaparan Massal

Menpora Pantau Konflik Thailand-Kamboja, Partisipasi SEA Games 2025 Belum Diputuskan
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.