Kemiskinan Perkotaan Naik Jadi 6,73%, Indef Soroti Fenomena 'Rojali' dan 'Rohana'

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

29 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

1 artikel

Indef melaporkan kenaikan kemiskinan kota dari 6,6% menjadi 6,73% antara September 2024 dan Maret 2025. Kenaikan ini memicu fenomena "rojali" dan "rohana" di pusat perbelanjaan. Kenaikan harga kebutuhan pokok, transportasi, dan perumahan menjadi penyebab utama, menekan kelompok rentan miskin dengan pendapatan stagnan. Mayoritas pekerja sektor informal di perkotaan mengalami penurunan pendapatan.

๐Ÿ“ˆ Fakta Utama

  • Tingkat kemiskinan di perkotaan meningkat dari 6,6 persen pada September 2024 menjadi 6,73 persen pada Maret 2025.
  • Kenaikan kemiskinan memicu munculnya fenomena "rojali" (rombongan jarang beli) dan "rohana" (rombongan hanya nanya) yang semakin sering terlihat di pusat perbelanjaan.
  • Penyebab utama peningkatan kemiskinan perkotaan adalah kenaikan harga kebutuhan pokok, transportasi, dan perumahan.
  • Kelompok rentan miskin mengalami tekanan signifikan akibat kenaikan harga di tengah pendapatan yang stagnan.

๐Ÿ’ผ Kondisi Pekerja

  • Mayoritas masyarakat perkotaan yang bekerja di sektor informal mengalami penurunan pendapatan relatif.
  • Pendapatan yang stagnan memperparah kondisi ekonomi masyarakat perkotaan, terutama bagi mereka yang rentan miskin.
  • Fenomena "rojali" dan "rohana" secara langsung mencerminkan penurunan daya beli masyarakat di perkotaan.

Apa yang dimaksud dengan fenomena "rojali" dan "rohana" yang muncul di pusat perbelanjaan?

keyboard_arrow_down

Fenomena "rojali" adalah singkatan dari rombongan jarang beli, sedangkan "rohana" adalah singkatan dari rombongan hanya nanya. Kedua istilah ini digunakan untuk menggambarkan perilaku konsumen di pusat perbelanjaan yang semakin sering terlihat, di mana masyarakat datang hanya untuk melihat-lihat atau bertanya harga tanpa melakukan pembelian. Kemunculan fenomena ini diindikasikan sebagai pemicu dari peningkatan tingkat kemiskinan di perkotaan, yang menunjukkan adanya penurunan daya beli masyarakat.

Bagaimana perubahan tingkat kemiskinan di perkotaan berdasarkan laporan terbaru?

keyboard_arrow_down

Berdasarkan laporan dari ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), tingkat kemiskinan di perkotaan mengalami peningkatan. Pada September 2024, tingkat kemiskinan tercatat sebesar 6,6 persen. Angka ini kemudian naik menjadi 6,73 persen pada Maret 2025. Kenaikan ini menunjukkan adanya tekanan ekonomi yang signifikan terhadap masyarakat perkotaan dalam kurun waktu tersebut.

Kapan periode peningkatan tingkat kemiskinan di perkotaan ini terjadi?

keyboard_arrow_down

Peningkatan tingkat kemiskinan di perkotaan ini terjadi dalam periode antara September 2024 hingga Maret 2025. Data menunjukkan adanya kenaikan persentase kemiskinan dari 6,6 persen pada September 2024 menjadi 6,73 persen pada Maret 2025, mengindikasikan tren peningkatan dalam kurun waktu enam bulan tersebut.

Apa saja faktor utama yang menyebabkan peningkatan kemiskinan di perkotaan menurut ekonom?

keyboard_arrow_down

Menurut Kepala Pusat Pangan, Energi, dan Pembangunan Berkelanjutan INDEF, Abra Talattov, penyebab utama peningkatan kemiskinan di perkotaan adalah:

  • Kenaikan harga kebutuhan pokok: Harga barang-barang esensial yang terus meningkat membebani pengeluaran rumah tangga.
  • Kenaikan harga transportasi: Biaya mobilitas yang lebih tinggi mengurangi alokasi dana untuk kebutuhan lain.
  • Kenaikan harga perumahan: Biaya sewa atau cicilan tempat tinggal yang mahal menjadi beban besar bagi masyarakat.
  • Pendapatan yang stagnan: Penghasilan masyarakat tidak mengalami peningkatan yang sebanding dengan kenaikan harga-harga, sehingga daya beli menurun.

Faktor-faktor ini secara kolektif memberikan tekanan signifikan pada kelompok rentan miskin.

Siapa kelompok masyarakat yang paling merasakan dampak dari peningkatan kemiskinan di perkotaan?

keyboard_arrow_down

Kelompok masyarakat yang paling merasakan dampak dari peningkatan kemiskinan di perkotaan adalah kelompok rentan miskin. Selain itu, mayoritas masyarakat perkotaan yang bekerja di sektor informal juga sangat terpengaruh. Mereka mengalami penurunan pendapatan relatif di tengah kenaikan harga kebutuhan dasar, transportasi, dan perumahan, yang memperburuk kondisi ekonomi mereka.

Bagaimana kondisi pendapatan masyarakat perkotaan, terutama di sektor informal, mempengaruhi tingkat kemiskinan?

keyboard_arrow_down

Kondisi pendapatan masyarakat perkotaan, khususnya di sektor informal, sangat mempengaruhi tingkat kemiskinan. Meskipun mayoritas masyarakat perkotaan bekerja di sektor ini, pendapatan mereka cenderung stagnan atau bahkan mengalami penurunan relatif. Hal ini berarti bahwa meskipun harga kebutuhan pokok, transportasi, dan perumahan terus meningkat, pendapatan mereka tidak ikut naik, sehingga daya beli mereka semakin tergerus dan mereka menjadi lebih rentan terhadap kemiskinan.

Siapa pihak yang melaporkan dan menganalisis data mengenai peningkatan kemiskinan perkotaan ini?

keyboard_arrow_down

Pihak yang melaporkan dan menganalisis data mengenai peningkatan kemiskinan perkotaan ini adalah Institute for Development of Economics and Finance (Indef). Laporan ini juga didukung oleh penjelasan dari Abra Talattov, yang menjabat sebagai Kepala Pusat Pangan, Energi, dan Pembangunan Berkelanjutan INDEF. Informasi ini juga dikutip oleh media Kompas.

Apa implikasi dari kenaikan harga kebutuhan pokok, transportasi, dan perumahan terhadap daya beli masyarakat perkotaan?

keyboard_arrow_down

Kenaikan harga kebutuhan pokok, transportasi, dan perumahan memiliki implikasi langsung terhadap daya beli masyarakat perkotaan. Ketika harga-harga ini meningkat sementara pendapatan cenderung stagnan, kemampuan masyarakat untuk membeli barang dan jasa yang diperlukan akan menurun secara signifikan. Hal ini memaksa masyarakat untuk mengurangi pengeluaran atau menunda pembelian, yang kemudian tercermin dalam fenomena "rojali" (rombongan jarang beli) dan "rohana" (rombongan hanya nanya) di pusat perbelanjaan. Ini menunjukkan bahwa masyarakat menjadi lebih selektif dan berhati-hati dalam berbelanja karena keterbatasan anggaran.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang