Apindo Prediksi PHK Berlanjut Hingga Akhir 2025, Usulkan Insentif Fiskal dan Stimulus

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

29 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

2 artikel

Apindo memprediksi tren PHK akan berlanjut hingga akhir 2025. Data BPJS Ketenagakerjaan mencatat 150.000 pekerja terkena PHK pada Januari-Juni 2025. Penurunan ekspor, persaingan tarif, dan masalah keamanan di kawasan industri menjadi faktor utama. Apindo mengusulkan insentif fiskal seperti pembebasan PPN dan penghapusan bea masuk, serta stimulus biaya tenaga kerja dan energi untuk mencegah PHK. Rakerkonas Apindo akan membahas solusi konkret dengan pemerintah.

๐Ÿ“ˆ Tren PHK dan Data

  • Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkirakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan terus berlanjut hingga akhir 2025.
  • Data BPJS Ketenagakerjaan mencatat 150.000 pekerja terkena PHK selama Januari-Juni 2025, dengan mayoritas telah mengklaim jaminan.
  • Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat PHK pada kuartal I-2025 mencapai 42.385 orang, meningkat 32,19% dari tahun sebelumnya.
  • Jawa Tengah mencatat angka PHK tertinggi pada kuartal I-2025.
  • PHK mayoritas terjadi di sektor manufaktur, yang sangat terpengaruh oleh kondisi ekonomi dan investasi.

๐Ÿ“‰ Faktor Pemicu PHK

  • Penurunan ekspor dan persaingan tarif perdagangan menjadi faktor utama yang dapat mengalihkan order ke negara lain jika Indonesia tidak kompetitif.
  • Masalah keamanan di kawasan industri, seperti praktik premanisme, turut memicu PHK karena mengganggu iklim usaha dan investasi.
  • Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, menyoroti perlunya daya saing Indonesia agar tidak kalah dari negara lain dalam menarik investasi dan order.
  • Tantangan ekonomi meliputi tekanan domestik, ketidakpastian kebijakan, dan gejolak eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan.
  • Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 hanya 4,87% dan PMI manufaktur masih di bawah 50, menunjukkan perlambatan ekonomi.

๐Ÿ’ก Usulan Apindo

  • Apindo mengusulkan berbagai insentif fiskal kepada pemerintah untuk mencegah PHK dan menciptakan lapangan kerja.
  • Usulan insentif fiskal meliputi pembebasan PPN jasa subkontrak dan bahan baku, percepatan restitusi PPN, serta penghapusan bea masuk bahan baku industri.
  • Pemerintah juga diusulkan untuk memperluas skema PPh 21 ditanggung pemerintah dan memberikan akses pembiayaan inklusif.
  • Apindo mengusulkan stimulus biaya tenaga kerja dan energi melalui subsidi iuran BPJS Kesehatan, diskon listrik, dan subsidi gas.
  • Pengembangan energi terbarukan juga menjadi bagian dari usulan Apindo untuk mendukung keberlanjutan industri.
  • Apindo berencana mengadakan Rakerkonas ke-34 pada 4-6 Agustus 2025 di Bandung untuk membahas solusi konkret dengan pemerintah.

Bagaimana proyeksi tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia menurut Apindo?

keyboard_arrow_down

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkirakan bahwa tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2025. Hal ini menunjukkan adanya tantangan signifikan dalam stabilitas ketenagakerjaan di masa mendatang.

Berapa banyak pekerja yang terkena PHK dalam beberapa waktu terakhir?

keyboard_arrow_down

Berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan, sebanyak 150.000 pekerja telah terkena PHK selama periode Januari hingga Juni 2025. Mayoritas dari pekerja yang terdampak ini telah mengajukan klaim jaminan mereka. Sementara itu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat bahwa pada kuartal I-2025 saja, jumlah PHK mencapai 42.385 orang, yang menunjukkan peningkatan sebesar 32,19% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Wilayah mana yang mencatat angka PHK tertinggi di Indonesia?

keyboard_arrow_down

Menurut catatan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk kuartal I-2025, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan angka PHK tertinggi di Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya konsentrasi masalah ketenagakerjaan di wilayah tersebut.

Apa saja faktor utama penyebab peningkatan PHK menurut Apindo?

keyboard_arrow_down

Menurut Apindo, ada beberapa faktor utama yang memicu peningkatan PHK:

  • Penurunan Ekspor: Melemahnya permintaan dari pasar global menyebabkan penurunan volume ekspor, yang berdampak pada produksi dan kebutuhan tenaga kerja di dalam negeri.
  • Persaingan Tarif Perdagangan: Ketidakmampuan Indonesia untuk bersaing dalam hal tarif perdagangan dapat mengalihkan pesanan atau order produksi ke negara lain yang lebih kompetitif, sehingga mengurangi aktivitas industri di Indonesia.
  • Masalah Keamanan di Kawasan Industri: Praktik premanisme dan gangguan keamanan lainnya di kawasan industri menciptakan iklim usaha yang tidak kondusif. Hal ini mengganggu operasional perusahaan dan menghambat investasi, terutama di sektor manufaktur, yang pada akhirnya dapat memicu PHK.

Insentif fiskal apa saja yang diusulkan Apindo kepada pemerintah untuk mencegah PHK?

keyboard_arrow_down

Untuk mencegah PHK dan mendorong penciptaan lapangan kerja, Apindo mengusulkan berbagai insentif fiskal kepada pemerintah, antara lain:

  • Pembebasan PPN: Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk jasa subkontrak dan bahan baku industri.
  • Percepatan Restitusi PPN: Mempercepat proses pengembalian kelebihan pembayaran PPN kepada perusahaan.
  • Penghapusan Bea Masuk: Menghapus bea masuk untuk bahan baku industri tertentu.
  • Perluasan Skema PPh 21 Ditanggung Pemerintah (DTP): Memperluas cakupan insentif Pajak Penghasilan Pasal 21 yang ditanggung oleh pemerintah.
  • Akses Pembiayaan Inklusif: Mempermudah akses perusahaan terhadap sumber pembiayaan yang lebih luas dan terjangkau.

Stimulus lain apa yang diusulkan Apindo terkait biaya tenaga kerja dan energi?

keyboard_arrow_down

Selain insentif fiskal, Apindo juga mengusulkan stimulus untuk menekan biaya tenaga kerja dan energi, meliputi:

  • Subsidi Iuran BPJS Kesehatan: Memberikan subsidi untuk iuran BPJS Kesehatan bagi pekerja.
  • Diskon Listrik: Memberikan diskon tarif listrik untuk sektor industri.
  • Subsidi Gas: Memberikan subsidi harga gas untuk kebutuhan industri.
  • Pengembangan Energi Terbarukan: Mendorong penggunaan dan pengembangan sumber energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang biayanya fluktuatif.

Bagaimana kondisi ekonomi saat ini berkaitan dengan tren PHK?

keyboard_arrow_down

Kondisi ekonomi saat ini menunjukkan beberapa tantangan yang berkaitan dengan tren PHK:

  • Tekanan Domestik: Adanya tekanan dari dalam negeri yang memengaruhi aktivitas ekonomi.
  • Ketidakpastian Kebijakan: Kebijakan yang belum stabil atau sering berubah dapat menciptakan ketidakpastian bagi pelaku usaha.
  • Gejolak Eksternal: Pengaruh dari kondisi ekonomi global yang tidak menentu.

Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2025 hanya mencapai 4,87%, dan Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur masih berada di bawah angka 50, yang mengindikasikan kontraksi atau perlambatan di sektor manufaktur.

Apa rencana Apindo untuk membahas solusi PHK dengan pemerintah?

keyboard_arrow_down

Apindo memiliki rencana untuk membahas solusi konkret terkait isu PHK dengan pemerintah. Mereka akan mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakerkonas) ke-34 yang dijadwalkan pada tanggal 4 hingga 6 Agustus 2025 di Bandung. Acara ini diharapkan menjadi forum penting untuk merumuskan langkah-langkah strategis bersama pemerintah.

Apakah ada kabar positif mengenai penciptaan lapangan kerja baru di tengah tren PHK?

keyboard_arrow_down

Meskipun ada tren PHK, terdapat kabar positif terkait penciptaan lapangan kerja baru. Realisasi investasi pada semester I 2025 mencapai Rp 942,9 triliun. Investasi ini berhasil menciptakan lebih dari 1,2 juta lapangan kerja baru. Hal ini menunjukkan bahwa di tengah tantangan PHK, sektor investasi masih berkontribusi signifikan dalam penyerapan tenaga kerja.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang