Negara Arab Kecam Hamas, Serukan Solusi Dua Negara dan Akhiri Kekuasaan di Gaza
Pertanyaan
Cara jawab
Singkat & Padat
Sejumlah negara Arab dan Muslim, termasuk Arab Saudi, Qatar, dan Mesir, bersama 17 negara lain, menandatangani deklarasi bersama yang mengutuk serangan Hamas ke Israel. Deklarasi ini menyerukan Hamas untuk melucuti senjata, membebaskan sandera, dan mengakhiri kekuasaannya di Gaza. Deklarasi tersebut juga mengutuk serangan Israel terhadap warga sipil di Gaza dan menyerukan diakhirinya pembatasan bantuan kemanusiaan. Tujuan utama deklarasi ini adalah untuk menghidupkan kembali solusi dua negara.
๐ Fakta Utama Deklarasi
- Untuk pertama kalinya, sejumlah negara Arab dan Muslim, termasuk Arab Saudi, Qatar, Mesir, Yordania, dan Turki, bersama 17 negara lain, Liga Arab, dan Uni Eropa, menandatangani deklarasi bersama mengutuk serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.
- Deklarasi ini, yang dipimpin oleh Prancis dan Arab Saudi, disebut "bersejarah dan belum pernah terjadi sebelumnya" karena negara-negara Arab secara kolektif mengutuk Hamas.
- Deklarasi yang dikeluarkan di Markas PBB New York ini menyerukan Hamas untuk melucuti senjata, membebaskan sandera, dan mengakhiri kekuasaannya di Gaza, serta menyerahkan senjata kepada Otoritas Palestina.
- Deklarasi tersebut juga mengutuk serangan Israel terhadap warga sipil dan infrastruktur di Gaza, termasuk pengepungan dan kelaparan yang menyebabkan bencana kemanusiaan.
- Seruan juga ditujukan untuk mengakhiri pembatasan bantuan kemanusiaan, pemerintahan militer, pembangunan permukiman di Tepi Barat, dan kekerasan pemukim terhadap warga Palestina.
๐๏ธ Rencana Pasca-Konflik & Solusi
- Tujuan utama deklarasi ini adalah untuk menghidupkan kembali solusi dua negara, dengan rencana bertahap menuju Palestina merdeka yang hidup berdampingan secara damai dengan Israel.
- Untuk Gaza pasca-perang, diusulkan pembentukan komite administratif transisi di bawah naungan Otoritas Palestina setelah gencatan senjata.
- Deklarasi ini juga membahas kemungkinan pengerahan misi stabilisasi internasional sementara yang diamanatkan oleh Dewan Keamanan PBB untuk melindungi warga sipil Palestina.
- Misi stabilisasi internasional juga bertujuan untuk memberikan jaminan keamanan bagi Palestina dan Israel.
- Konferensi ini membentuk delapan kelompok kerja untuk mengkaji topik terkait solusi dua negara.
๐ซ Reaksi & Penolakan
- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menentang solusi dua negara dan pertemuan yang menghasilkan deklarasi tersebut.
- Amerika Serikat memboikot konferensi tersebut, dengan alasan bahwa pertemuan itu "tidak produktif dan tidak tepat waktu".
Apa itu deklarasi bersama yang baru-baru ini ditandatangani?
Deklarasi bersama ini adalah pernyataan yang ditandatangani oleh sejumlah negara Arab dan Muslim, bersama 17 negara lain, Liga Arab, dan Uni Eropa. Isinya mengutuk serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 dan juga mengutuk tindakan Israel terhadap warga sipil di Gaza. Tujuan utamanya adalah untuk menghidupkan kembali solusi dua negara.
Siapa saja pihak yang menandatangani deklarasi bersama ini?
Deklarasi ini ditandatangani oleh sejumlah negara Arab dan Muslim, termasuk Arab Saudi, Qatar, Mesir, Yordania, dan Turki. Selain itu, 17 negara lain, Liga Arab, dan Uni Eropa juga turut serta. Deklarasi ini dipimpin oleh Prancis dan Arab Saudi.
Mengapa deklarasi ini dianggap "bersejarah" dan "belum pernah terjadi sebelumnya"?
Deklarasi ini dianggap bersejarah karena ini adalah pertama kalinya negara-negara Arab secara kolektif mengutuk Hamas. Hal ini menunjukkan pergeseran signifikan dalam posisi diplomatik di kawasan tersebut.
Apa saja tuntutan utama deklarasi ini terhadap Hamas?
Deklarasi ini menyerukan Hamas untuk:
- Melucuti senjata.
- Membebaskan sandera.
- Mengakhiri kekuasaannya di Gaza.
- Menyerahkan senjata kepada Otoritas Palestina.
Apa saja tuntutan utama deklarasi ini terhadap Israel?
Deklarasi ini juga mengutuk dan menyerukan Israel untuk mengakhiri:
- Serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil di Gaza.
- Pengepungan dan kelaparan yang menyebabkan bencana kemanusiaan.
- Pembatasan bantuan kemanusiaan.
- Pemerintahan militer.
- Pembangunan permukiman di Tepi Barat.
- Kekerasan pemukim terhadap warga Palestina.
Apa tujuan utama dari deklarasi bersama ini?
Tujuan utama deklarasi ini adalah untuk menghidupkan kembali solusi dua negara. Ini mencakup rencana bertahap menuju pembentukan Palestina merdeka yang dapat hidup berdampingan secara damai dengan Israel.
Bagaimana rencana untuk Gaza pasca-konflik menurut deklarasi ini?
Untuk Gaza pasca-perang, deklarasi mengusulkan pembentukan komite administratif transisi di bawah naungan Otoritas Palestina setelah gencatan senjata tercapai.
Apakah ada usulan untuk misi stabilisasi internasional?
Ya, deklarasi ini juga membahas kemungkinan pengerahan misi stabilisasi internasional sementara. Misi ini akan diamanatkan oleh Dewan Keamanan PBB dengan tujuan melindungi warga sipil Palestina dan memberikan jaminan keamanan bagi Palestina dan Israel.
Siapa saja yang menentang deklarasi atau konferensi ini?
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menentang solusi dua negara dan pertemuan tersebut. Sementara itu, Amerika Serikat memboikot konferensi tersebut dengan alasan "tidak produktif dan tidak tepat waktu."
Langkah-langkah lanjutan apa yang akan diambil setelah konferensi ini?
Konferensi ini telah membentuk delapan kelompok kerja. Kelompok-kelompok ini akan bertugas untuk mengkaji berbagai topik terkait solusi dua negara, menunjukkan komitmen untuk melanjutkan upaya diplomatik.
Masih Seputar internasional
Israel Perintahkan Diplomat Tinggalkan UEA di Tengah Peringatan Ancaman Keamanan
6 menit yang lalu

Negara-negara Barat Bersiap Akui Palestina, Trump Nyatakan Ketidaksenangan
7 menit yang lalu

Trump Ancam Sanksi Baru, Sekutu Putin Balas dengan Peringatan Nuklir
sekitar 2 jam yang lalu

Trump Tetapkan Tarif Minimum Global 10% dan Lebih Tinggi, Mulai Berlaku 1 Agustus
sekitar 4 jam yang lalu

Negara Arab Kecam Hamas untuk Pertama Kalinya, Desak Pelucutan Senjata dan Solusi Dua Negara
sekitar 4 jam yang lalu

China Bertekad Kurangi Persaingan Berlebihan untuk Atasi Deflasi dan Ketegangan Dagang
sekitar 17 jam yang lalu

18 Negara, Termasuk RI dan UE, Desak Akhiri Agresi Israel di Gaza Serta Dukung Palestina Merdeka
sekitar 17 jam yang lalu

Donald Trump Konfirmasi Hadir di KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur
sekitar 19 jam yang lalu

Israel Tolak Pengakuan Palestina, Menteri Usulkan Aneksasi Gaza di Tengah Tekanan Internasional
sekitar 19 jam yang lalu

71 Warga Gaza Tewas Saat Antre Bantuan, Bayi Alami Kelaparan Akut
sekitar 21 jam yang lalu

Berita Terbaru
OpenAI Nonaktifkan Fitur ChatGPT yang Ungkap Percakapan Pribadi di Google

Gempa Dahsyat Rusia Peringatkan Indonesia, Pakar ITB Soroti Potensi Bencana Serupa

Prabowo Beri Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto Demi Persatuan Nasional

BI Uji Coba Payment ID Berbasis NIK, Perkuat Transparansi Keuangan dan Pajak

BPS Rilis Data Ekonomi: Inflasi Juli Naik, Neraca Dagang Juni Surplus Berlanjut
Trending

Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong dari Prabowo Picu Kritik Keras Akademisi

Prabowo Beri Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto Demi Persatuan Nasional

BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk 10 Wilayah Indonesia Pasca Gempa Rusia M 8,7

BPS Rilis Data Ekonomi: Inflasi Juli Naik, Neraca Dagang Juni Surplus Berlanjut

Pemerintah Perintahkan Ritel Tetap Jual Beras Premium, Siapkan Aturan Baru Mutu
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.