Trump Tetapkan Tarif Minimum Global 10% dan Lebih Tinggi, Mulai Berlaku 1 Agustus

Presiden Trump dijadwalkan menandatangani perintah eksekutif untuk menetapkan tarif baru ini pada Kamis (31/7). Tarif tersebut akan mulai berlaku secara resmi pada Jumat (1/8).

Agar pemerintah AS dapat memungut pendapatan dari tarif baru yang bersifat spesifik per negara, diperlukan dokumen resmi. Dokumen ini akan menjadi dasar hukum bagi pemberlakuan tarif tersebut.

Pada awal perdagangan Asia, pasar bereaksi cukup tenang terhadap pengumuman tarif ini, meskipun pengumuman tersebut dirilis beberapa jam sebelum tenggat tengah malam yang ditetapkan Trump.

Indikator inflasi inti AS, yaitu indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti, menunjukkan peningkatan signifikan pada bulan Juni. Inflasi PCE inti mencapai laju tercepat tahun ini dengan kenaikan 0,3% dari Mei dan 2,8% secara tahunan. Belanja konsumen yang disesuaikan dengan inflasi juga sedikit meningkat setelah sebelumnya menurun pada Mei.

Kondisi inflasi yang meningkat dan kekhawatiran terhadap tarif Presiden Donald Trump dapat menaikkan harga lebih lanjut. Hal ini membuat para pejabat Federal Reserve (The Fed) terpecah belah mengenai arah kebijakan moneter, karena kemajuan dalam pengendalian inflasi terhenti.

Selain potensi kenaikan harga akibat tarif, ada risiko lain yaitu penurunan belanja konsumen yang disebabkan oleh pasar tenaga kerja yang melemah. Kondisi ini berpotensi memicu perlambatan ekonomi yang lebih luas di Amerika Serikat.