IEU-CEPA: Peluang Ekspor RI ke Eropa Meningkat, EUDR Perketat Standar

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

15 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

2 artikel

IEU-CEPA diperkirakan tingkatkan ekspor Indonesia ke Eropa, berpotensi naik 50% dalam 3-4 tahun. Namun, EUDR akan perketat standar lingkungan. Sektor TPT diuntungkan dengan penghapusan tarif, tetapi komoditas SDA seperti sawit dan kayu rentan isu deforestasi. Kakao hadapi peluang dan tantangan terkait keberlanjutan dan regulasi EUDR.

📈 Dampak Perjanjian IEU-CEPA

  • Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Eropa (IEU-CEPA) diperkirakan akan memperkuat ekspor komoditas Indonesia ke pasar Eropa.
  • Pemerintah memproyeksikan nilai ekspor ke Uni Eropa berpotensi meningkat lebih dari 50% dalam 3-4 tahun setelah implementasi perjanjian ini.
  • Ekonom CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menilai IEU-CEPA tidak akan melonggarkan kebijakan European Union Deforestation Regulation (EUDR), melainkan justru memperkuat penegakan standar tersebut.
  • Prinsip perdagangan bebas Uni Eropa selalu disertai kewajiban kepatuhan terhadap aspek lingkungan, hak asasi manusia, dan ketelusuran produk.

🏭 Prospek Sektor Komoditas

  • Sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia diprediksi akan mendapatkan dampak positif dari penghapusan tarif ekspor ke Uni Eropa, meskipun harus memenuhi standar keberlanjutan yang ketat.
  • Komoditas berbasis sumber daya alam seperti kelapa sawit dan kayu menjadi sektor paling rentan karena tekanan isu deforestasi dan transparansi rantai pasok yang masih lemah.
  • Mengenai kakao, terdapat pandangan berbeda: satu sumber menyebut sektor ini diperkirakan akan diuntungkan karena pelaku usaha sudah mulai melakukan transisi ke praktik berkelanjutan, sementara sumber lain menyatakan kakao akan menghadapi tantangan besar akibat regulasi EUDR.

Apa itu Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Eropa (IEU-CEPA)?

keyboard_arrow_down

IEU-CEPA adalah perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Eropa. Tujuannya adalah untuk memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua belah pihak. Perjanjian ini mencakup berbagai aspek, termasuk penghapusan tarif, fasilitasi perdagangan, dan kerja sama di berbagai sektor.

Apa tujuan utama IEU-CEPA bagi Indonesia?

keyboard_arrow_down

Tujuan utama IEU-CEPA bagi Indonesia adalah untuk memperkuat ekspor komoditas Indonesia ke pasar Eropa. Perjanjian ini diharapkan dapat membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk Indonesia dengan menghilangkan hambatan tarif, sehingga berpotensi mendorong pertumbuhan ekspor dalam jangka menengah hingga panjang.

Bagaimana IEU-CEPA diproyeksikan akan memengaruhi nilai ekspor Indonesia ke Uni Eropa?

keyboard_arrow_down

Pemerintah Indonesia memproyeksikan bahwa nilai ekspor ke Uni Eropa berpotensi meningkat secara signifikan. Diperkirakan peningkatan bisa mencapai lebih dari 50% dalam kurun waktu 3-4 tahun setelah implementasi penuh perjanjian ini. Proyeksi ini didasarkan pada penghapusan tarif ekspor yang akan membuat produk Indonesia lebih kompetitif di pasar Eropa.

Apakah IEU-CEPA akan melonggarkan kebijakan European Union Deforestation Regulation (EUDR)?

keyboard_arrow_down

Tidak, IEU-CEPA tidak akan melonggarkan kebijakan European Union Deforestation Regulation (EUDR). Sebaliknya, ekonom CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menilai bahwa perjanjian ini justru akan memperkuat penegakan standar EUDR. Hal ini karena prinsip perdagangan bebas Uni Eropa selalu disertai dengan kewajiban kepatuhan terhadap aspek lingkungan, hak asasi manusia, dan ketelusuran produk. Jadi, meskipun ada perjanjian kemitraan ekonomi, standar keberlanjutan dan anti-deforestasi tetap menjadi prioritas bagi Uni Eropa.

Mengapa kepatuhan terhadap standar lingkungan dan HAM penting dalam IEU-CEPA?

keyboard_arrow_down

Kepatuhan terhadap standar lingkungan dan hak asasi manusia (HAM) sangat penting dalam IEU-CEPA karena merupakan prinsip dasar dalam perjanjian perdagangan bebas Uni Eropa. Uni Eropa secara konsisten mensyaratkan bahwa produk yang masuk ke pasarnya harus memenuhi standar keberlanjutan, termasuk aspek lingkungan seperti deforestasi dan ketelusuran produk, serta aspek HAM. Ini berarti bahwa meskipun ada keuntungan tarif, produk Indonesia harus tetap memenuhi standar non-tarif yang ketat untuk dapat bersaing dan diterima di pasar Eropa.

Sektor komoditas apa saja di Indonesia yang diperkirakan akan mendapatkan dampak positif dari IEU-CEPA?

keyboard_arrow_down

Sektor yang diprediksi akan mendapatkan dampak positif dari IEU-CEPA adalah sektor tekstil dan produk tekstil (TPT). Penghapusan tarif ekspor ke Uni Eropa diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk TPT Indonesia. Namun, sektor ini tetap harus memenuhi standar keberlanjutan yang ketat yang diberlakukan oleh Uni Eropa.

Sektor komoditas apa saja yang paling rentan atau menghadapi tantangan di bawah IEU-CEPA dan EUDR?

keyboard_arrow_down

Sektor komoditas berbasis sumber daya alam yang paling rentan dan menghadapi tantangan besar adalah kelapa sawit dan kayu. Kerentanan ini disebabkan oleh tekanan isu deforestasi dan transparansi rantai pasok yang masih lemah di sektor-sektor tersebut. Regulasi EUDR secara khusus menargetkan produk-produk yang terkait dengan deforestasi, sehingga komoditas ini harus menunjukkan kepatuhan yang ketat terhadap standar keberlanjutan dan ketelusuran untuk dapat masuk ke pasar Uni Eropa.

Bagaimana prospek sektor kakao Indonesia di bawah IEU-CEPA dan regulasi EUDR?

keyboard_arrow_down

Prospek sektor kakao di bawah IEU-CEPA dan EUDR menunjukkan pandangan yang beragam:

  • Satu pandangan menyatakan bahwa sektor kakao diperkirakan akan diuntungkan karena pelaku usaha sudah mulai melakukan transisi ke praktik berkelanjutan, yang sejalan dengan tuntutan pasar Eropa.
  • Namun, pandangan lain menyatakan bahwa kakao akan menghadapi tantangan besar akibat regulasi EUDR yang secara tegas melarang produk dari kawasan deforestasi masuk ke Uni Eropa.

Ini menunjukkan bahwa meskipun ada upaya keberlanjutan, kepatuhan penuh terhadap EUDR, terutama terkait dengan isu deforestasi dan ketelusuran, akan menjadi kunci penentu keberhasilan ekspor kakao ke Uni Eropa.

Apa saja persyaratan umum yang harus dipenuhi produk Indonesia untuk masuk pasar Uni Eropa melalui IEU-CEPA?

keyboard_arrow_down

Selain keuntungan tarif, produk Indonesia yang ingin masuk pasar Uni Eropa melalui IEU-CEPA harus memenuhi persyaratan non-tarif yang ketat. Persyaratan umum tersebut meliputi:

  • Kepatuhan terhadap aspek lingkungan: Ini termasuk isu deforestasi dan praktik produksi yang berkelanjutan, terutama di bawah regulasi seperti EUDR.
  • Kepatuhan terhadap hak asasi manusia (HAM): Memastikan bahwa proses produksi tidak melibatkan pelanggaran HAM.
  • Ketelusuran produk: Kemampuan untuk melacak asal-usul dan rantai pasok produk dari hulu ke hilir, memastikan bahwa produk tersebut diproduksi secara bertanggung jawab dan sesuai standar.

Kegagalan dalam memenuhi standar-standar ini dapat menjadi hambatan meskipun tarif telah dihapuskan.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang