
Bank Indonesia menurunkan BI Rate menjadi 5,25% pada Juli 2025, sejalan dengan inflasi rendah dan stabilitas Rupiah. Suku bunga Deposit Facility menjadi 4,50% dan Lending Facility 6,00%. Langkah ini bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi. BI akan terus memantau ruang penurunan suku bunga sambil menjaga stabilitas Rupiah dan target inflasi.
๐ฆ Keputusan Utama
- Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen.
- Keputusan ini diambil dalam Rapat Dewan Gubernur yang berlangsung pada 15 dan 16 Juli 2025.
- Bersamaan dengan BI Rate, suku bunga Deposit Facility turun menjadi 4,50 persen.
- Suku bunga Lending Facility juga diturunkan menjadi 6,00 persen.
- Sebelumnya, BI mempertahankan suku bunga di level 5,5 persen dari Mei hingga Juni 2025.
๐ Alasan Kebijakan
- Penurunan suku bunga sejalan dengan prakiraan inflasi 2025-2026 yang rendah, dengan sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen.
- Kebijakan ini didukung oleh stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global.
- Keputusan ini merupakan bagian dari upaya BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
- Nilai tukar rupiah menguat 0,34 persen pada Juni 2025 dan tetap stabil hingga 15 Juli 2025.
๐ฎ Prospek Kebijakan
- Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan BI akan terus memantau ruang penurunan suku bunga lebih lanjut.
- Pemantauan ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
- BI akan tetap fokus pada penjagaan stabilitas nilai tukar rupiah.
- Pencapaian sasaran inflasi akan terus menjadi prioritas utama Bank Indonesia.
Apa itu BI Rate?
BI Rate adalah suku bunga kebijakan utama Bank Indonesia yang menjadi acuan dalam menentukan arah kebijakan moneter. Suku bunga ini memengaruhi suku bunga pinjaman dan simpanan di perbankan, serta secara tidak langsung berdampak pada aktivitas ekonomi dan inflasi.
Berapa suku bunga acuan BI Rate sebelum keputusan penurunan terbaru?
Sebelum keputusan penurunan terbaru, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di level 5,5 persen. Tingkat suku bunga ini berlaku sejak bulan Mei hingga Juni 2025.
Kapan Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan ini?
Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan ini dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dilaksanakan pada tanggal 15 dan 16 Juli 2025.
Berapa suku bunga acuan BI Rate yang baru ditetapkan oleh Bank Indonesia?
Suku bunga acuan BI Rate yang baru ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 5,25 persen. Angka ini merupakan penurunan sebesar 25 basis poin dari tingkat sebelumnya.
Selain BI Rate, suku bunga apa saja yang ikut mengalami perubahan?
Bersamaan dengan penurunan BI Rate, Bank Indonesia juga menyesuaikan suku bunga fasilitas lainnya, yaitu:
- Suku bunga Deposit Facility turun menjadi 4,50 persen.
- Suku bunga Lending Facility turun menjadi 6,00 persen.
Penyesuaian ini bertujuan untuk menjaga konsistensi kebijakan moneter dan memastikan transmisi kebijakan yang efektif ke pasar keuangan.
Mengapa Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya?
Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya karena beberapa pertimbangan utama:
- Prakiraan Inflasi yang Rendah: Inflasi diproyeksikan akan tetap rendah untuk periode 2025-2026.
- Stabilitas Nilai Tukar Rupiah: Nilai tukar rupiah menunjukkan stabilitas yang baik di tengah ketidakpastian global.
- Mendorong Pertumbuhan Ekonomi: Penurunan suku bunga diharapkan dapat memberikan stimulus bagi aktivitas ekonomi dan investasi.
Keputusan ini sejalan dengan upaya Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas makroekonomi sekaligus mendukung pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Bagaimana kondisi nilai tukar rupiah sebelum keputusan penurunan suku bunga ini?
Sebelum keputusan penurunan suku bunga, nilai tukar rupiah menunjukkan kinerja yang positif. Pada bulan Juni 2025, rupiah menguat sebesar 0,34 persen. Kondisi stabilitas ini terus terjaga hingga tanggal 15 Juli 2025, meskipun di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global. Stabilitas rupiah menjadi salah satu faktor pendukung bagi Bank Indonesia untuk melonggarkan kebijakan moneternya.
Berapa target inflasi yang menjadi pertimbangan Bank Indonesia dalam kebijakan ini?
Dalam kebijakan ini, Bank Indonesia mempertimbangkan sasaran inflasi yang rendah, yaitu sebesar 2,5 persen plus minus 1 persen untuk periode 2025-2026. Sasaran inflasi yang terkendali memberikan ruang bagi Bank Indonesia untuk melakukan penyesuaian suku bunga guna mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan stabilitas harga.
Apa tujuan utama Bank Indonesia dengan menurunkan suku bunga acuan?
Tujuan utama Bank Indonesia dengan menurunkan suku bunga acuan adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan suku bunga yang lebih rendah, diharapkan biaya pinjaman menjadi lebih murah, sehingga dapat merangsang investasi dan konsumsi. Namun, Bank Indonesia juga tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mencapai sasaran inflasi yang telah ditetapkan, memastikan bahwa kebijakan moneter tetap seimbang dan prudent.
Bagaimana sikap Bank Indonesia ke depan terkait kebijakan suku bunga?
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa Bank Indonesia akan terus memantau ruang penurunan suku bunga di masa mendatang. Pemantauan ini dilakukan untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi, namun tetap dengan prioritas menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mencapai sasaran inflasi. Ini menunjukkan bahwa Bank Indonesia akan mengambil pendekatan yang fleksibel dan berbasis data dalam menentukan kebijakan suku bunga ke depan.
Masih Seputar ekonomi
Kesepakatan Dagang AS-Indonesia: Tarif Impor RI Turun 19%, Komitmen Pembelian Besar Disepakati
sekitar 6 jam yang lalu

Rupiah Melemah ke Rp16.287 per Dolar AS, Tertekan Inflasi AS dan Kebijakan BI
sekitar 6 jam yang lalu

Bulog Pastikan Beras SPHP Layak Konsumsi, Tersedia 1,3 Juta Ton Hingga Desember 2025
sekitar 9 jam yang lalu

Trump Umumkan Kesepakatan Dagang AS-Indonesia: Energi, Boeing, dan Tarif 19 Persen
sekitar 9 jam yang lalu

Minyak Brent Capai US$69, Harga Naik Didorong Permintaan AS-Tiongkok
sekitar 9 jam yang lalu

Bapanas Waspadai Beras Oplosan Dijual Premium, Konsumen Rugi Kualitas
sekitar 13 jam yang lalu

Penyaluran BSU Capai 82,69%, Kemenaker Ingatkan Waspada Penipuan Digital
sekitar 13 jam yang lalu

Trump Pangkas Tarif Impor RI Jadi 19%, Indonesia Beli Energi dan Pesawat AS
sekitar 13 jam yang lalu

BPS: Harga Beras Naik di 178 Daerah, Sumbang Inflasi Nasional
sekitar 16 jam yang lalu

Bandara Ngurah Rai Bali Tutup Dini Hari 10 Bulan untuk Perbaikan Runway
sekitar 16 jam yang lalu

Berita Terbaru

Perbati Gelar Seleknas Tinju Akhir Juli untuk SEA Games 2025

Amdal Kereta Gantung Rinjani Diproses KLHK, Investasi Proyek Capai Rp6,7 T

Prabowo Perintahkan BP Haji Berantas Kartel Penyelenggaraan Ibadah Haji

BUMD Merugi Triliunan, Kemendagri Diberi Kewenangan dan Usul UU Baru

Putin Abaikan Ultimatum Trump, Rusia Lanjutkan Serangan di Ukraina
Trending

Trump Tetapkan Tarif Impor RI 19%, Barang AS Bebas Bea Masuk

Kongres PSI di Solo: Pilih Ketum via E-vote, Luncurkan Logo Baru

Sekolah Rakyat Prabowo Targetkan 100 Titik, Perkuat Ideologi dan Entaskan Kemiskinan

Putin Abaikan Ultimatum Trump, Rusia Lanjutkan Serangan di Ukraina

Diplomasi Prabowo di Eropa: Bahas IEU-CEPA dan Hadiri Parade Militer Prancis
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.