Pertanyaan
Cara jawab
Singkat & Padat

Trump memberi Rusia ultimatum 50 hari untuk damai di Ukraina atau hadapi sanksi berat. Putin mengabaikan ancaman, melanjutkan serangan besar-besaran ke kota-kota Ukraina, menargetkan infrastruktur energi. Pasukan Rusia berupaya merebut wilayah di timur, sementara Ukraina kekurangan amunisi. Zelenskyy menyerukan penguatan pertahanan. Trump berjanji bantuan senjata lebih banyak.
🗓️ Fakta Utama
- Presiden AS Donald Trump memberikan ultimatum 50 hari kepada Rusia hingga 2 September untuk mencapai kesepakatan damai di Ukraina.
- Jika gagal, Rusia akan menghadapi sanksi energi dan sanksi berat tambahan dari AS.
- Presiden Rusia Vladimir Putin mengabaikan ancaman sanksi dan bertekad melanjutkan perang hingga Barat memenuhi syarat Rusia.
- Tiga sumber dekat Kremlin melaporkan bahwa tuntutan teritorial Putin dapat meluas seiring kemajuan pasukan Rusia.
- Putin yakin ekonomi dan militer Rusia cukup kuat untuk menghadapi sanksi tambahan.
- Ekonomi Rusia menunjukkan kinerja lebih baik dari perkiraan, dengan Kementerian Ekonomi memperkirakan pertumbuhan tahunan 2,5% pada 2025.
⚔️ Operasi Militer Rusia
- Rusia melancarkan serangan udara dan drone besar-besaran ke empat kota di Ukraina, melukai setidaknya 15 orang.
- Serangan tersebut menargetkan infrastruktur energi dan perusahaan industri, terutama di Kryvyi Rih dan Vinnytsia.
- Pasukan Rusia terus berupaya merebut wilayah di Ukraina timur, mendekati Pokrovsk dan Kostyantynivka.
- Tujuan Rusia di timur adalah mendorong ke arah Slovyansk dan Kramatorsk untuk merebut seluruh wilayah Donetsk.
- Meskipun melancarkan ofensif di wilayah Kharkiv, Rusia belum membuat banyak kemajuan karena perlawanan sengit Ukraina.
🛡️ Situasi dan Dukungan Ukraina
- Pasukan Ukraina fokus pada pertahanan diri karena kekurangan personel dan amunisi.
- Ukraina sangat bergantung pada drone untuk menghalangi laju ofensif Rusia.
- Penundaan bantuan militer AS telah memaksa pasukan Kyiv untuk menjatah amunisi dan mengurangi operasi.
- Presiden Zelenskyy menyerukan penguatan pertahanan sistemik untuk melawan teror Rusia.
- Trump berjanji akan memberikan lebih banyak senjata ke Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara Patriot.
- Trump menyatakan bahwa negara-negara Eropa yang akan membayar sistem pertahanan udara Patriot tersebut.
Apa ultimatum yang diberikan Presiden AS Donald Trump kepada Rusia terkait Ukraina?
Presiden AS Donald Trump telah memberikan ultimatum 50 hari kepada Rusia untuk mencapai kesepakatan damai di Ukraina. Jika Rusia gagal mencapai kesepakatan tersebut, mereka akan menghadapi sanksi energi dan sanksi berat tambahan dari Amerika Serikat.
Kapan batas waktu ultimatum yang diberikan oleh Presiden Trump kepada Rusia?
Batas waktu atau tenggat waktu yang diberikan oleh Presiden Trump kepada Rusia untuk mencapai kesepakatan damai di Ukraina adalah pada tanggal 2 September.
Bagaimana tanggapan Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap ultimatum tersebut?
Presiden Rusia Vladimir Putin mengabaikan ancaman sanksi tersebut. Ia berniat untuk melanjutkan perang di Ukraina sampai negara-negara Barat memenuhi syarat yang diajukan oleh Rusia. Putin yakin bahwa ekonomi dan militer Rusia cukup kuat untuk menghadapi sanksi tambahan yang mungkin akan diberlakukan.
Apa saja tindakan militer yang dilakukan Rusia di Ukraina di tengah ultimatum ini?
Di tengah ultimatum ini, Rusia melancarkan serangan udara dan drone besar-besaran ke empat kota di Ukraina, termasuk Kryvyi Rih dan Vinnytsia. Serangan ini menargetkan infrastruktur energi dan perusahaan industri, serta melukai setidaknya 15 orang.
Selain itu, pasukan Rusia juga terus berupaya merebut wilayah di Ukraina timur, mendekati Pokrovsk dan Kostyantynivka, dengan tujuan untuk mendorong ke arah Slovyansk dan Kramatorsk guna merebut seluruh wilayah Donetsk. Meskipun melancarkan ofensif di wilayah Kharkiv, Rusia belum membuat banyak kemajuan karena perlawanan sengit dari Ukraina.
Bagaimana kondisi pasukan Ukraina saat ini dalam menghadapi serangan Rusia?
Pasukan Ukraina saat ini fokus pada pertahanan diri karena menghadapi kekurangan personel dan amunisi. Mereka sangat bergantung pada drone untuk menghalangi laju ofensif Rusia. Penundaan bantuan militer dari AS telah memaksa pasukan Kyiv untuk menjatah amunisi dan mengurangi operasi militer mereka. Presiden Zelenskyy sendiri telah menyerukan penguatan pertahanan sistemik untuk melawan teror Rusia.
Mengapa Presiden Putin yakin Rusia dapat menghadapi sanksi tambahan?
Presiden Putin yakin Rusia dapat menghadapi sanksi tambahan karena menurut tiga sumber dekat Kremlin, ia percaya bahwa ekonomi dan militer Rusia cukup kuat. Keyakinan ini didukung oleh kinerja ekonomi Rusia yang menunjukkan hasil lebih baik dari perkiraan, dengan Kementerian Ekonomi memperkirakan pertumbuhan tahunan sebesar 2,5% pada tahun 2025.
Apa kekhawatiran beberapa pejabat AS dan Eropa terkait ultimatum ini?
Beberapa pejabat AS dan Eropa khawatir bahwa tenggat waktu 50 hari yang diberikan oleh Presiden Trump justru dapat memberikan kesempatan bagi Presiden Putin untuk merebut lebih banyak wilayah Ukraina sebelum penyelesaian damai dapat tercapai.
Bantuan militer apa yang dijanjikan Donald Trump untuk Ukraina jika ia kembali menjabat?
Donald Trump berjanji akan memberikan lebih banyak senjata ke Ukraina jika ia kembali menjabat sebagai Presiden AS. Bantuan yang dijanjikan tersebut termasuk sistem pertahanan udara Patriot.
Siapa yang diharapkan Trump untuk membiayai bantuan militer tambahan untuk Ukraina?
Donald Trump menyatakan bahwa negara-negara Eropa yang akan membiayai bantuan militer tambahan, termasuk sistem pertahanan udara Patriot, untuk Ukraina.
Masih Seputar internasional
Masa Depan Suku Bunga The Fed: Logan Isyaratkan Tahan, Kandidat Baru Diunggulkan Trump
sekitar 6 jam yang lalu

Trump Sebut Scott Bessent Calon Gubernur The Fed, Kritik Renovasi Kantor
sekitar 9 jam yang lalu

Trump Isyaratkan Tarif Impor Farmasi dan Semikonduktor Mulai Akhir Juli
sekitar 9 jam yang lalu

Menkeu AS Sarankan Jerome Powell Mundur dari Dewan The Fed untuk Hindari Kebingungan Pasar
sekitar 13 jam yang lalu

Inflasi Inti AS Juni Naik Tipis, Tarif Trump Dipertanyakan
sekitar 13 jam yang lalu

Ladang Minyak Irak Terbakar di Dohuk Akibat Serangan Drone, Insiden Berulang
sekitar 16 jam yang lalu

Ancaman Tarif Trump Dikecam BOE, Ditolak Rusia dalam Konflik Ukraina
sekitar 16 jam yang lalu

Hujan Deras Picu Banjir Bandang di New York, Lumpuhkan Transportasi dan Batalkan Ribuan Penerbangan
1 hari yang lalu
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/thumbnails/5110613/original/016247500_1737975492-banjir-satu-meter-warga-dievakuasi-dengan-truk-liputan-6-6feb47.jpg&output=webp&q=30&default=https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/4EE4ss2IrDkvUqt40h1_ewu_wLg=/304x171/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/thumbnails/5110613/original/016247500_1737975492-banjir-satu-meter-warga-dievakuasi-dengan-truk-liputan-6-6feb47.jpg)
Zelenskiy Rombak Kabinet, Ganti PM Ukraina Fokus Produksi Senjata dan Dukungan AS
1 hari yang lalu

Trump Isyaratkan Negosiasi Dagang dengan UE di Tengah Ancaman Tarif Balasan Rp1,363 Triliun
1 hari yang lalu
Berita Terbaru

Perbati Gelar Seleknas Tinju Akhir Juli untuk SEA Games 2025

Amdal Kereta Gantung Rinjani Diproses KLHK, Investasi Proyek Capai Rp6,7 T

Prabowo Perintahkan BP Haji Berantas Kartel Penyelenggaraan Ibadah Haji

BUMD Merugi Triliunan, Kemendagri Diberi Kewenangan dan Usul UU Baru

Film Horor "Panggilan dari Kubur" Tayang 14 Agustus 2025, Tawarkan Teror Emosional
Trending

Trump Pangkas Tarif Impor RI Jadi 19%, Indonesia Beli Energi dan Pesawat AS

Kesepakatan Dagang AS-Indonesia: Tarif Impor RI Turun 19%, Komitmen Pembelian Besar Disepakati

Trump Tetapkan Tarif Impor RI 19%, Barang AS Bebas Bea Masuk

Prabowo-Von der Leyen Sepakati IEU-CEPA, Tarif Nol dan Perdagangan RI-UE Melesat

Pemerintah Luncurkan Kopdes Merah Putih 21 Juli, Siapkan KUR Rp 3 Miliar Bunga 6 Persen
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.