Procter & Gamble (P&G), perusahaan barang konsumen multinasional, mengumumkan rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 7.000 karyawannya di seluruh dunia. Kebijakan ini akan diimplementasikan secara bertahap dalam kurun waktu dua tahun ke depan sebagai respons terhadap berbagai tantangan ekonomi dan perubahan kondisi pasar.
Detail Rencana PHK oleh P&G
Berikut adalah rincian mengenai rencana pemutusan hubungan kerja yang diumumkan oleh P&G:
- Jumlah Karyawan Terdampak
- Sekitar 7.000 karyawan di seluruh dunia.
- Linimasa Pelaksanaan
- Dilakukan secara bertahap dalam dua tahun ke depan.
- Proporsi Tenaga Kerja
- Mencakup sekitar 15% dari total tenaga kerja di bidang non-manufaktur.
- Setara dengan 6% dari total keseluruhan tenaga kerja perusahaan.
- Pengumuman Resmi
- Diumumkan oleh Direktur Keuangan P&G, Andre Schulten, dalam konferensi konsumen Deutsche Bank di Paris.
Faktor-Faktor Pemicu PHK
Beberapa faktor utama yang mendorong P&G mengambil keputusan PHK massal ini antara lain:
- Dampak Perang Dagang dan Tarif
- Perang dagang yang diprakarsai oleh Presiden AS Donald Trump.
- Kebijakan tarif tinggi terhadap bahan baku dan kemasan yang sebagian besar berasal dari Tiongkok.
- Tekanan Biaya dan Kondisi Ekonomi
- Tekanan biaya akibat tarif perdagangan.
- Kekhawatiran konsumen terhadap situasi ekonomi global dan inflasi.
- Ketidakpastian belanja konsumen.
- Perubahan Perilaku Konsumen
- Konsumen Amerika Serikat menjadi lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang akibat inflasi.
- Restrukturisasi Perusahaan
- Bagian dari restrukturisasi besar-besaran untuk efisiensi.
- Bertujuan menyederhanakan struktur organisasi.
Implikasi Finansial dan Strategi Respons P&G
PHK ini memiliki berbagai implikasi dan P&G telah menyiapkan sejumlah langkah strategis sebagai respons:
- Dampak Finansial
- Penurunan penjualan dan lonjakan modal operasional.
- Estimasi kerugian sekitar US$600 juta sebelum pajak pada kinerja fiskal tahun 2026 akibat kebijakan tarif.
- Penyesuaian Produk dan Merek
- Penghentian penjualan sejumlah produk di beberapa pasar.
- Pelepasan beberapa merek dan lini produk di pasar global.
- Strategi Mitigasi Tarif
- Mencari opsi sumber bahan baku alternatif.
- Meningkatkan produktivitas.
- Kemungkinan menaikkan harga produk untuk menghindari kerugian.
- Fokus pada Merek Utama
- Membebaskan kas untuk mendukung merek-merek utama seperti Tide, Pampers, dan Old Spice.




Masih Seputar ekonomi
Sri Mulyani Perpanjang PPN 0% Pembelian Rumah Hingga Desember
sekitar 2 jam yang lalu

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 4,8 Persen Hingga 2026
sekitar 2 jam yang lalu

S&P Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia 'BBB' dengan Outlook Stabil
sekitar 2 jam yang lalu

IMF Waspadai Tarif Trump, Ekonomi Global dan Negosiasi RI Terancam
sekitar 3 jam yang lalu

S&P Pertahankan Peringkat Utang Indonesia BBB dengan Outlook Stabil
sekitar 4 jam yang lalu

Tarif AS dan Komitmen Baja Global Bayangi Ekonomi Indonesia, Apindo Desak Stimulus
sekitar 4 jam yang lalu

Garuda Indonesia Targetkan Penambahan 121 Pesawat dan 100 Rute Baru hingga 2029
sekitar 4 jam yang lalu

Jutaan Rekening Diblokir PPATK, Hotman Paris Minta Aturan Dicabut
sekitar 5 jam yang lalu

Pemerintah Coret 2 Juta Penerima Bansos, Termasuk 200 Ribu Terlibat Judi Online
sekitar 6 jam yang lalu

PPATK Blokir 31 Juta Rekening Tidak Aktif Senilai Rp6 Triliun, Cegah Penyalahgunaan
sekitar 6 jam yang lalu

Pemerintah Optimis Untung Dagang dengan AS Meski Tarif Ekspor 19%, Apindo Khawatir PHK
sekitar 9 jam yang lalu
Berita Terbaru

MK: Pimpinan Organisasi Advokat Wajib Nonaktif Jika Jadi Pejabat Negara

KPK Sita Rp 39,5 Miliar dalam Kasus Pengadaan Fiktif PT PP

Inggris dan Prancis Akan Akui Palestina September, Desak Israel Bertindak

Gempa 8,0 SR Guncang Rusia, Tsunami Terjang Hawaii dan Jepang

Google Setujui Kode AI UE, Meta Tolak Aturan Model Kuat di Tengah Kekhawatiran Industri
Trending

Gempa M 8,7 Guncang Rusia, Picu Peringatan dan Evakuasi Tsunami Lintas Pasifik

BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk 10 Wilayah Indonesia Pasca Gempa Rusia M 8,7

Gempa M 8,7 Guncang Rusia Timur Jauh, Tsunami Rusak Bangunan, Peringatan Global

BMKG Waspada Tsunami di 10 Wilayah Indonesia Timur Setelah Gempa Rusia M8,7

AS Setujui Aneksasi Gaza, Belanda Kecam Israel di Tengah Krisis Kemanusiaan
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.