S&P mempertahankan peringkat kredit Indonesia di 'BBB' dengan outlook stabil, didukung oleh pertumbuhan ekonomi solid dan kebijakan ekonomi yang hati-hati. Defisit fiskal diproyeksikan tetap di bawah 3% dari PDB, dengan pertumbuhan PDB sekitar 5% per tahun. Inovasi pembiayaan seperti SWF Danantara diharapkan mempercepat proyek strategis. Peningkatan peringkat mungkin terjadi jika stabilitas eksternal terus diperkuat. Pemerintah dan BI fokus pada pengendalian inflasi dan pemulihan ekonomi.
📊 Peringkat Kredit & Stabilitas Ekonomi
- Standard & Poor's (S&P) mempertahankan peringkat kredit Indonesia pada 'BBB' dengan outlook stabil.
- Penilaian ini didasarkan pada pertumbuhan ekonomi yang solid dan kebijakan ekonomi yang cermat.
- Kemampuan Indonesia dalam mengelola utang publik dengan baik juga menjadi faktor kunci dalam penilaian S&P.
📈 Proyeksi Ekonomi & Kebijakan Fiskal
- S&P memproyeksikan defisit fiskal Indonesia akan tetap di bawah 3% dari PDB dalam tiga tahun ke depan.
- Pertumbuhan PDB Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 5% per tahun.
- Inovasi pembiayaan seperti Sovereign Wealth Fund (SWF) Danantara diharapkan mempercepat pembiayaan proyek strategis nasional.
🏛️ Inisiatif Pemerintah & Prospek Masa Depan
- Program pemerintah seperti penyediaan makan bergizi gratis dan pembangunan tiga juta rumah diyakini akan memperkuat daya beli masyarakat.
- S&P mencatat potensi peningkatan peringkat kredit jika pemerintah terus memperkuat stabilitas faktor eksternal.
- Pemerintah dan Bank Indonesia akan terus waspada terhadap dinamika dan risiko eksternal, dengan fokus pada pengendalian inflasi dan menjaga momentum pemulihan ekonomi.
Berapa peringkat kredit Indonesia saat ini dari Standard & Poor's (S&P)?
Peringkat kredit Indonesia saat ini dari Standard & Poor's (S&P) adalah 'BBB'. Peringkat ini disertai dengan outlook stabil. Informasi ini dikonfirmasi oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Deni Surjantoro.
Apa arti 'outlook stabil' pada peringkat kredit Indonesia?
'Outlook stabil' pada peringkat kredit Indonesia berarti bahwa S&P tidak melihat adanya kemungkinan besar perubahan peringkat dalam jangka pendek hingga menengah. Ini menunjukkan bahwa S&P meyakini fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat dan kebijakan yang diterapkan mampu menjaga stabilitas, sehingga risiko penurunan peringkat rendah, dan potensi kenaikan peringkat juga belum terlihat signifikan dalam waktu dekat.
Faktor-faktor apa saja yang mendasari keputusan S&P mempertahankan peringkat kredit Indonesia?
S&P mempertahankan peringkat kredit Indonesia berdasarkan beberapa faktor utama:
- Pertumbuhan ekonomi yang solid: Ekonomi Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan.
- Kebijakan ekonomi yang cermat: Pemerintah dan otoritas moneter menerapkan kebijakan yang hati-hati dan efektif dalam mengelola perekonomian.
- Kemampuan mengelola utang publik dengan baik: Indonesia dinilai mampu mengelola tingkat utang publiknya secara bertanggung jawab.
Faktor-faktor ini menunjukkan resiliensi ekonomi Indonesia di tengah dinamika global.
Bagaimana proyeksi ekonomi Indonesia menurut S&P untuk beberapa tahun ke depan?
S&P memiliki proyeksi positif untuk ekonomi Indonesia dalam tiga tahun ke depan:
- Defisit fiskal: Diproyeksikan akan tetap di bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Batas 3% ini adalah batas yang ditetapkan dalam undang-undang Indonesia.
- Pertumbuhan PDB: Diperkirakan akan mencapai sekitar 5% per tahun. Proyeksi ini menunjukkan optimisme S&P terhadap potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
Bagaimana Sovereign Wealth Fund (SWF) Danantara berperan dalam penilaian ini?
Inovasi pembiayaan seperti Sovereign Wealth Fund (SWF) Danantara diharapkan dapat mempercepat pembiayaan proyek strategis nasional. Keberadaan SWF ini menunjukkan upaya pemerintah dalam mencari sumber pembiayaan alternatif dan efisien untuk pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek penting lainnya, yang pada gilirannya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas fiskal, sehingga menjadi salah satu pertimbangan positif dalam penilaian S&P.
Program pemerintah apa saja yang disebutkan dapat mendukung daya beli masyarakat?
Beberapa program pemerintah yang diyakini akan memperkuat daya beli masyarakat dan turut menjadi pertimbangan positif S&P adalah:
- Penyediaan makan bergizi gratis: Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak-anak, yang secara tidak langsung dapat mengurangi beban pengeluaran rumah tangga.
- Pembangunan tiga juta rumah: Program ini berfokus pada penyediaan hunian yang layak, yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan stabilitas ekonomi rumah tangga.
Kedua program ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung pada peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat.
Apa syarat agar peringkat kredit Indonesia dapat ditingkatkan oleh S&P?
S&P mencatat bahwa potensi peningkatan peringkat kredit Indonesia dapat terjadi jika pemerintah terus memperkuat stabilitas faktor eksternal. Ini mengindikasikan bahwa pengelolaan risiko dari luar negeri, seperti fluktuasi harga komoditas global, pergerakan modal, atau kondisi ekonomi global, menjadi kunci penting bagi Indonesia untuk mencapai peringkat yang lebih tinggi di masa depan.
Bagaimana pemerintah dan Bank Indonesia menyikapi dinamika dan risiko eksternal?
Pemerintah dan Bank Indonesia akan terus waspada terhadap dinamika dan risiko eksternal. Fokus utama mereka adalah pada:
- Pengendalian inflasi: Menjaga stabilitas harga untuk melindungi daya beli masyarakat dan menjaga iklim investasi.
- Menjaga momentum pemulihan ekonomi: Memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai dapat terus berlanjut dan tidak terganggu oleh gejolak eksternal.
Pendekatan proaktif ini penting untuk menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia.
Masih Seputar ekonomi
Rupiah Melemah ke Rp16.437, Tertekan Data PDB AS dan Sikap The Fed
sekitar 1 jam yang lalu

Kementan Temukan 212 Merek Beras Premium Oplosan, Broken Rice Capai 50 Persen
sekitar 1 jam yang lalu

Pemerintah Gelar Operasi Pasar Beras 1,5 Juta Ton, Target Stok 3 Juta Ton 2025
sekitar 2 jam yang lalu

Trump Akan Kenakan Tarif 25% Barang India, Sebut Kebijakan Tidak Adil dan Pembelian Rusia
sekitar 2 jam yang lalu

Produksi Beras RI Naik 14%, Mentan Laporkan Temuan Oplosan ke Prabowo
sekitar 14 jam yang lalu

Pertamina dan PLN Tembus Fortune Global 500, Penuhi Harapan Presiden Prabowo
sekitar 14 jam yang lalu

Perbaikan Jalan Gumitir Picu Kelangkaan BBM di Jember, Pasokan Butuh 6 Hari Pulih
sekitar 15 jam yang lalu

Apindo: PHK Global Terjadi, 150 Ribu Pekerja RI Terdampak Hingga Juni 2025
sekitar 15 jam yang lalu

Pertamina Peringkat 171 Fortune Global 500, Perkuat Swasembada Energi Nasional
sekitar 16 jam yang lalu

PLN NP dan ThorCon Kaji PLTN Bangka Belitung, Target Operasi 2032-2033
sekitar 16 jam yang lalu

PPATK Temukan Rp2,1 T Dana Bansos Mengendap, Kebijakan Rekening Dormant Dikritik
sekitar 17 jam yang lalu

Berita Terbaru

Uji Klinis Awal Pil KB Pria YCT-529: Aman, Efektivitas Belum Terbukti

Gempa Rusia M 8,8 Soroti Ancaman Megathrust Global, Indonesia Punya 13 Titik
Léon Marchand Pecahkan Rekor Dunia 200m Gaya Ganti, Lampaui Catatan Lochte
World Athletics Wajibkan Tes Genetik untuk Atlet Wanita, Tenggat 1 September

Pemerintah Luncurkan 25.000 Rumah Subsidi September 2025, Kuota Nasional Naik
Trending

Gempa M 8,7 Guncang Rusia, Picu Peringatan dan Evakuasi Tsunami Lintas Pasifik

Gempa M 8,8 Rusia Picu Tsunami Lintas Negara, Penjara Chile Dievakuasi

BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk 10 Wilayah Indonesia Pasca Gempa Rusia M 8,7

Gempa M 8,7 Guncang Rusia Timur Jauh, Tsunami Rusak Bangunan, Peringatan Global

BMKG Waspada Tsunami di 10 Wilayah Indonesia Timur Setelah Gempa Rusia M8,7
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.