Koperasi Desa Merah Putih Prabowo: 80 Ribu Unit Targetkan 2 Juta Lapangan Kerja

Pemerintah menargetkan pembentukan sekitar 80.000 hingga 80.400 koperasi di seluruh desa dan kelurahan di Indonesia.

Peluncuran resmi Kopdes Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan pada 19 Juli 2025 di Klaten, Jawa Tengah. Pada tanggal yang sama, sebanyak 92 hingga 100 koperasi percontohan di 38 provinsi juga akan mulai beroperasi.

Pendanaan untuk koperasi ini tidak berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sebaliknya, pendanaan akan berasal dari:

• Pinjaman bank Himbara dengan plafon hingga Rp3 miliar setelah perencanaan usaha yang matang.
• Sumber dana utama lainnya seperti LPDB, BPD, dan koperasi simpan pinjam (KSP).

Kopdes Merah Putih dirancang sebagai koperasi multifungsi yang akan menyediakan berbagai layanan, antara lain:

• Agen pupuk
• Agen LPG 3 kg
• Gerai sembako
• Truk pengangkut logistik untuk menyetor hasil panen ke Bulog
• Klinik dan apotek desa

Koperasi ini akan mempermudah akses perbankan melalui layanan seperti Mandiri Link, BNI Link, dan BRI Link. Hal ini bertujuan untuk memotong rantai rentenir dan tengkulak yang sering merugikan masyarakat desa. Selain itu, Kopdes juga akan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk penyaluran bantuan sosial.

Ada dua target waktu yang disebutkan:

• Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyatakan Presiden Prabowo menargetkan seluruh koperasi beroperasi pada akhir tahun ini.
• Sumber lain menyebutkan target 80.000 unit koperasi selesai pada akhir tahun 2025.

Program Kopdes Merah Putih diklaim mampu menyerap hingga 2 juta tenaga kerja.

Program ini merupakan hasil kerja sama antara berbagai pihak, termasuk:

• Kementerian terkait
• Pemerintah daerah
• Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
• Lembaga keuangan

Untuk mempercepat pelaksanaannya, akan dibentuk satuan tugas (satgas) khusus di tingkat kabupaten dan provinsi.