
Menko Pangan Zulkifli Hasan menyatakan Presiden Prabowo prihatin dengan masalah sampah di Indonesia, terutama di Bantar Gebang yang setara gedung 20 lantai. Pemerintah berencana mengatasi masalah ini dalam dua tahun melalui program waste to energy (PSEL). Pembangunan fasilitas PSEL terkendala birokrasi, namun pemerintah sedang memfinalisasi regulasi baru untuk menyederhanakannya dan mempercepat penanganan sampah. Bantar Gebang menampung 7.000 - 7.800 ton sampah setiap hari.
๐๏ธ Fakta Utama Sampah
- Presiden Prabowo Subianto menyatakan keprihatinan mendalam terhadap masalah sampah di Indonesia, khususnya di Bantar Gebang.
- Tumpukan sampah di Bantar Gebang telah mencapai ketinggian yang setara dengan gedung 20 lantai.
- Pemerintah menargetkan penanganan masalah sampah ini dalam dua tahun melalui program waste to energy (PSEL).
๐๏ธ Respons Pemerintah
- Pemerintah berencana mengatasi tumpukan sampah raksasa dengan memanfaatkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PSEL).
- Saat ini, pemerintah sedang memfinalisasi regulasi baru untuk menyederhanakan birokrasi terkait proyek PSEL.
- Regulasi baru diharapkan dapat mempercepat penanganan sampah berskala besar menggunakan teknologi waste to energy.
๐ง Tantangan Implementasi
- Pembangunan fasilitas PSEL menghadapi kendala birokrasi yang rumit, meskipun banyak pihak menunjukkan minat.
- Proses perizinan yang berbelit-belit menjadi penghambat utama dalam pengembangan proyek waste to energy.
- Meskipun ada minat investor, kompleksitas regulasi menghambat realisasi proyek penanganan sampah.
๐ Detail Bantar Gebang
- Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang memiliki luas 110 hektar.
- TPST ini menampung sekitar 7.000 hingga 7.800 ton sampah setiap hari.
- Sampah yang masuk ke Bantar Gebang berasal dari wilayah Jakarta dan sebagian Bekasi.
Apa masalah utama terkait sampah yang menjadi perhatian pemerintah?
Masalah utama yang menjadi perhatian pemerintah adalah penumpukan sampah yang sangat besar, khususnya di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi. Ketinggian tumpukan sampah di sana bahkan disebut setara dengan gedung 20 lantai, menunjukkan skala krisis pengelolaan sampah yang mendesak untuk ditangani.
Siapa saja pihak yang menyoroti masalah sampah ini?
Pihak yang menyoroti masalah sampah ini adalah Presiden Prabowo Subianto, yang menyatakan keprihatinannya kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Pangan) Zulkifli Hasan. Menko Zulkifli Hasan sendiri juga menyoroti masalah ini, terutama terkait kendala birokrasi dalam penanganannya.
Di mana lokasi penumpukan sampah yang disoroti?
Lokasi penumpukan sampah yang disoroti secara spesifik adalah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang di Bekasi. TPST ini merupakan fasilitas pengolahan sampah utama yang melayani wilayah Jakarta dan sebagian Bekasi.
Berapa banyak sampah yang ditampung di TPST Bantar Gebang setiap harinya?
TPST Bantar Gebang memiliki luas sekitar 110 hektar dan menampung volume sampah yang sangat besar setiap harinya. Rata-rata, TPST ini menerima antara 7.000 hingga 7.800 ton sampah setiap hari, yang sebagian besar berasal dari wilayah Jakarta dan sebagian kecil dari Bekasi.
Apa solusi yang diusulkan pemerintah untuk mengatasi masalah sampah?
Pemerintah berencana mengatasi masalah penumpukan sampah ini melalui implementasi program Waste to Energy (PSEL). Program ini bertujuan untuk mengubah sampah menjadi sumber energi, seperti listrik, sehingga dapat mengurangi volume sampah secara signifikan sekaligus menghasilkan manfaat energi.
Apa itu teknologi Waste to Energy (PSEL)?
Waste to Energy (PSEL) adalah teknologi pengolahan sampah yang mengubah limbah padat menjadi bentuk energi yang dapat dimanfaatkan. Proses ini biasanya melibatkan pembakaran sampah pada suhu tinggi untuk menghasilkan uap, yang kemudian digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik. Teknologi ini dianggap sebagai solusi jangka panjang untuk mengurangi volume sampah di tempat pembuangan akhir dan sekaligus menyediakan sumber energi alternatif.
Apa kendala utama dalam pembangunan fasilitas PSEL?
Kendala utama dalam pembangunan fasilitas PSEL adalah birokrasi yang rumit. Meskipun banyak pihak swasta menunjukkan minat untuk berinvestasi dalam proyek-proyek PSEL, proses perizinan dan regulasi yang kompleks serta berbelit-belit menghambat percepatan pembangunan dan operasional fasilitas tersebut.
Bagaimana pemerintah berencana mengatasi kendala birokrasi untuk PSEL?
Untuk mengatasi kendala birokrasi, pemerintah sedang dalam tahap finalisasi regulasi baru. Regulasi ini diharapkan dapat menyederhanakan proses perizinan dan prosedur yang ada, sehingga mempercepat pembangunan dan implementasi proyek-proyek PSEL berskala besar di seluruh Indonesia.
Berapa lama target waktu pemerintah untuk mengatasi masalah sampah ini?
Pemerintah menargetkan untuk mengatasi masalah sampah, khususnya melalui program Waste to Energy (PSEL), dalam waktu dua tahun. Target ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk segera menemukan solusi efektif dan berkelanjutan terhadap masalah pengelolaan sampah di Indonesia.
Masih Seputar ekonomi
Gubernur Sumut Hadiahi Bebas Cicilan Kredit Setahun untuk UMKM di Festival Tapanuli Utara
sekitar 10 jam yang lalu

Kimia Farma Perluas Akses Kesehatan, Suplai Obat ke 93 Kopdes Merah Putih
sekitar 12 jam yang lalu

Pemerintah Targetkan Hapus Kemiskinan Ekstrem, 23,85 Juta Jiwa Terdampak
sekitar 12 jam yang lalu

Djarum Tunda Rokok Elektrik, Incar Produk Superior di Tengah Tantangan Pasar dan Rokok Ilegal
sekitar 12 jam yang lalu

AirAsia Luncurkan Rute Langsung KL-Kuching ke Pontianak, Bidik Wisatawan RI
sekitar 12 jam yang lalu

Hutama Karya Tetapkan Tarif Tol Padang-Sicincin, Berlaku Segera
sekitar 14 jam yang lalu

BPS: Penduduk Miskin Indonesia Turun 200 Ribu Jiwa, Jawa Tetap Terbanyak
sekitar 14 jam yang lalu

Ritel Rugi Akibat Beras Oplosan, Aprindo Desak Pemerintah Bertindak Tegas
sekitar 14 jam yang lalu

Pemerintah Tiadakan Seleksi CPNS 2025, Fokus Rekrutmen PPPK di Tiga Instansi
sekitar 14 jam yang lalu

Bansos PKH Tahap 3 Cair: Cek Status Penerima Online Lewat HP
sekitar 16 jam yang lalu

Berita Terbaru

Media Vietnam Waspadai Taktik "Aneh" Vanenburg di Final Piala AFF U-23

Pengamat Vietnam Soroti Ketajaman U-23 Jelang Final Lawan Indonesia

Prabowo Kumpulkan 82 Profesional Muda Lulusan Fellowship, Bahas Ekonomi dan Teknologi

Kejagung Cekal Dua Bos Sugar Group Terkait TPPU Eks Pejabat MA

Kemenparekraf: Musik Daerah Ambon Pacu Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Trending

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja Memanas: 14 Tewas, 100 Ribu Mengungsi

Bentrokan Perbatasan Thailand-Kamboja Tewaskan 12 Orang, PBB Gelar Rapat Darurat

Kamboja-Thailand Saling Serang di Perbatasan, Jet Tempur Dikerahkan di Tengah Ketegangan Diplomatik

Semifinal Piala AFF U-23: Indonesia U-23 Hadapi Thailand di GBK, Antara Kritik dan Keunggulan

Negosiasi Transfer Data RI-AS Berlanjut, Kekhawatiran Privasi dan Bisnis Lokal Mencuat
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.