
COO PT Djarum, Victor Hartono, menyatakan bahwa Djarum belum memasuki industri rokok elektrik karena ingin menciptakan produk yang superior. Meski konsumsi rokok elektrik meningkat, Djarum memilih berhati-hati. Djarum khawatir dengan penurunan bisnis rokok konvensional dan telah melakukan diversifikasi ke industri lain. Djarum juga menghadapi tantangan persaingan bisnis dan mahalnya Bea Cukai Rokok, yang menyebabkan konsumen beralih ke rokok ilegal yang mendominasi 61 persen peredaran barang ilegal.
๐ก Strategi Djarum
- COO PT Djarum, Victor Hartono, mengungkapkan bahwa perusahaan belum terjun ke industri rokok elektrik karena ingin menciptakan produk yang superior dari yang sudah ada.
- Meskipun konsumsi rokok elektrik meningkat pesat, Djarum memilih untuk berhati-hati dan menunggu waktu yang tepat untuk meluncurkan produknya.
- Keputusan ini didasari oleh keinginan Djarum untuk memastikan produk rokok elektriknya benar-benar unggul sebelum diperkenalkan ke pasar.
๐ Tantangan Industri & Diversifikasi
- Djarum telah lama mengkhawatirkan penurunan bisnis rokok konvensional dan telah melakukan diversifikasi ke industri lain seperti Polytron dan Blibli.
- Perusahaan menghadapi tantangan persaingan bisnis yang ketat di pasar rokok.
- Mahalnya Bea Cukai Rokok menjadi salah satu faktor yang menyebabkan sebagian konsumen beralih ke rokok ilegal.
- Direktur Jenderal Bea dan Cukai menyatakan bahwa rokok ilegal mendominasi 61 persen peredaran barang ilegal di pasaran.
Mengapa PT Djarum belum masuk ke industri rokok elektrik?
PT Djarum belum terjun ke industri rokok elektrik karena mereka memiliki tujuan untuk menciptakan produk yang superior atau lebih unggul dari produk yang sudah ada di pasaran. COO PT Djarum, Victor Hartono, menyatakan bahwa perusahaan memilih untuk berhati-hati dan menunggu waktu yang tepat untuk meluncurkan produknya.
Apa tujuan PT Djarum jika nantinya masuk ke industri rokok elektrik?
Tujuan utama PT Djarum jika nantinya masuk ke industri rokok elektrik adalah untuk menciptakan produk yang superior atau lebih baik dibandingkan dengan produk rokok elektrik yang sudah ada di pasaran. Ini menunjukkan komitmen mereka terhadap kualitas dan inovasi.
Bagaimana tren konsumsi rokok elektrik saat ini?
Konsumsi rokok elektrik dilaporkan mengalami peningkatan yang pesat. Meskipun tren ini menunjukkan potensi pasar yang besar, PT Djarum tetap memilih pendekatan yang hati-hati sebelum memutuskan untuk masuk ke industri tersebut.
Apa saja tantangan yang dihadapi PT Djarum di bisnis rokok konvensional?
PT Djarum menghadapi beberapa tantangan signifikan di bisnis rokok konvensional. Tantangan tersebut meliputi:
- Persaingan bisnis yang ketat di pasar rokok.
- Mahalnya Bea Cukai Rokok, yang menyebabkan sebagian konsumen beralih ke rokok ilegal karena harganya yang lebih murah.
Perusahaan juga telah lama mengkhawatirkan potensi penurunan bisnis rokok konvensional.
Langkah apa yang diambil PT Djarum untuk mengatasi penurunan bisnis rokok konvensional?
Untuk mengatasi kekhawatiran akan penurunan bisnis rokok konvensional, PT Djarum telah melakukan diversifikasi bisnis. Mereka tidak hanya bergantung pada industri rokok, melainkan juga merambah ke sektor-sektor lain.
Apa saja contoh diversifikasi bisnis yang dilakukan PT Djarum?
Sebagai bagian dari strategi diversifikasi bisnisnya, PT Djarum telah berinvestasi dan mengembangkan usaha di industri lain. Contoh diversifikasi yang dilakukan oleh Djarum antara lain:
- Industri elektronik melalui Polytron.
- Industri e-commerce melalui Blibli.
Ini menunjukkan upaya perusahaan untuk memperluas portofolio bisnisnya di luar sektor tembakau.
Mengapa rokok ilegal menjadi masalah di Indonesia?
Rokok ilegal menjadi masalah serius di Indonesia karena beberapa alasan. Salah satunya adalah tingginya Bea Cukai Rokok konvensional yang membuat harga rokok legal menjadi mahal. Kondisi ini mendorong sebagian konsumen untuk mencari alternatif yang lebih murah, yaitu rokok ilegal. Peredaran rokok ilegal merugikan negara dari sisi pendapatan cukai dan menciptakan persaingan tidak sehat di pasar.
Berapa persentase peredaran barang ilegal yang didominasi oleh rokok ilegal?
Menurut pernyataan Direktur Jenderal Bea dan Cukai, rokok ilegal mendominasi sebagian besar peredaran barang ilegal. Secara spesifik, rokok ilegal menyumbang 61 persen dari total peredaran barang ilegal.
Masih Seputar ekonomi
Gubernur Sumut Hadiahi Bebas Cicilan Kredit Setahun untuk UMKM di Festival Tapanuli Utara
sekitar 11 jam yang lalu

Prabowo Prihatin Sampah Bantar Gebang Setinggi 20 Lantai, Pemerintah Percepat PSEL
sekitar 11 jam yang lalu

Kimia Farma Perluas Akses Kesehatan, Suplai Obat ke 93 Kopdes Merah Putih
sekitar 12 jam yang lalu

Pemerintah Targetkan Hapus Kemiskinan Ekstrem, 23,85 Juta Jiwa Terdampak
sekitar 12 jam yang lalu

AirAsia Luncurkan Rute Langsung KL-Kuching ke Pontianak, Bidik Wisatawan RI
sekitar 13 jam yang lalu

Hutama Karya Tetapkan Tarif Tol Padang-Sicincin, Berlaku Segera
sekitar 14 jam yang lalu

BPS: Penduduk Miskin Indonesia Turun 200 Ribu Jiwa, Jawa Tetap Terbanyak
sekitar 14 jam yang lalu

Ritel Rugi Akibat Beras Oplosan, Aprindo Desak Pemerintah Bertindak Tegas
sekitar 15 jam yang lalu

Pemerintah Tiadakan Seleksi CPNS 2025, Fokus Rekrutmen PPPK di Tiga Instansi
sekitar 15 jam yang lalu

Bansos PKH Tahap 3 Cair: Cek Status Penerima Online Lewat HP
sekitar 16 jam yang lalu

Berita Terbaru

Media Vietnam Waspadai Taktik "Aneh" Vanenburg di Final Piala AFF U-23

Pengamat Vietnam Soroti Ketajaman U-23 Jelang Final Lawan Indonesia

Prabowo Kumpulkan 82 Profesional Muda Lulusan Fellowship, Bahas Ekonomi dan Teknologi

Kejagung Cekal Dua Bos Sugar Group Terkait TPPU Eks Pejabat MA

Kemenparekraf: Musik Daerah Ambon Pacu Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Trending

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja Memanas: 14 Tewas, 100 Ribu Mengungsi

Bentrokan Perbatasan Thailand-Kamboja Tewaskan 12 Orang, PBB Gelar Rapat Darurat

Kamboja-Thailand Saling Serang di Perbatasan, Jet Tempur Dikerahkan di Tengah Ketegangan Diplomatik

Semifinal Piala AFF U-23: Indonesia U-23 Hadapi Thailand di GBK, Antara Kritik dan Keunggulan

Negosiasi Transfer Data RI-AS Berlanjut, Kekhawatiran Privasi dan Bisnis Lokal Mencuat
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.