
Pengusaha ritel mengeluhkan kerugian akibat peredaran beras oplosan yang menyebabkan penarikan produk. Ketua Aprindo menyatakan kesulitan mengikuti arahan pemerintah untuk tetap menjual merek terindikasi karena protes masyarakat dan pemeriksaan hukum. Penarikan stok memperdalam kerugian, apalagi stok beras terus menurun. Keuntungan penjualan beras juga menurun karena kenaikan harga oleh produsen sementara HET tetap. Aprindo meminta pemerintah lebih tegas menindak pelaku beras oplosan dan memberikan arahan yang jelas.
💸 Kerugian Ritel
- Pengusaha ritel mengeluhkan kerugian akibat peredaran beras oplosan di gerai mereka, yang menyebabkan penarikan produk.
- Penarikan stok beras memperdalam kerugian ritel, apalagi stok beras di gerai terus menurun.
- Keuntungan penjualan beras juga menurun karena kenaikan harga beras oleh produsen sementara Harga Eceran Tertinggi (HET) tidak berubah.
- Ritel menegaskan tidak memiliki kemampuan untuk mengecek mutu beras dan hanya menjual dari distributor.
🏛️ Arahan Pemerintah & Penegakan Hukum
- Ketua Umum Aprindo, Solihin, menyatakan kesulitan mengikuti arahan pemerintah untuk tetap menjual merek yang terindikasi dioplos.
- Kesulitan tersebut disebabkan oleh protes masyarakat dan pemeriksaan oleh penegak hukum daerah.
- Aprindo meminta pemerintah lebih tegas menindak pelaku beras oplosan.
- Pemerintah juga diminta memberikan arahan yang jelas agar tidak membingungkan masyarakat.
Apa masalah utama yang dihadapi pengusaha ritel terkait beras?
Masalah utama yang dihadapi pengusaha ritel adalah kerugian finansial akibat peredaran beras oplosan di gerai mereka. Hal ini menyebabkan penarikan produk beras dari rak penjualan untuk menghindari polemik dan protes dari masyarakat. Selain itu, stok beras di ritel terus menurun, dan keuntungan penjualan beras juga tergerus karena kenaikan harga dari produsen sementara Harga Eceran Tertinggi (HET) tidak berubah.
Apa itu "beras oplosan" yang dikeluhkan ritel?
Beras oplosan merujuk pada beras yang kualitasnya telah dimanipulasi atau dicampur dengan bahan lain yang tidak sesuai standar, atau dicampur dengan beras kualitas lebih rendah. Peredaran beras jenis ini menimbulkan protes dari masyarakat yang merasa dirugikan dan memicu pemeriksaan oleh penegak hukum daerah.
Mengapa pengusaha ritel menarik produk beras dari gerai mereka?
Pengusaha ritel menarik produk beras dari gerai mereka untuk menghindari polemik dan protes keras dari masyarakat. Penarikan ini juga dilakukan untuk mencegah pemeriksaan lebih lanjut oleh penegak hukum daerah yang dapat menimbulkan masalah hukum bagi ritel.
Apa saja kerugian yang dialami pengusaha ritel akibat masalah beras oplosan ini?
Kerugian yang dialami pengusaha ritel meliputi:
- Kerugian akibat penarikan stok: Stok beras yang sudah dibeli harus ditarik dari peredaran, menyebabkan kerugian langsung.
- Penurunan stok beras: Stok beras di gerai ritel terus menurun, membatasi ketersediaan produk untuk konsumen.
- Penurunan keuntungan: Keuntungan penjualan beras menurun karena produsen menaikkan harga, sementara Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah tidak berubah, sehingga margin keuntungan ritel tergerus.
Bagaimana posisi Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dalam masalah ini?
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) adalah organisasi yang mewakili kepentingan pengusaha ritel di Indonesia. Dalam masalah beras oplosan ini, Aprindo, melalui Ketua Umumnya Solihin, menyuarakan keluhan dan kesulitan yang dihadapi anggotanya. Aprindo juga menjadi jembatan komunikasi antara pengusaha ritel dengan pemerintah, menyampaikan tuntutan dan harapan agar pemerintah mengambil tindakan tegas dan memberikan arahan yang jelas.
Mengapa ritel kesulitan mengikuti arahan pemerintah untuk tetap menjual beras yang terindikasi dioplos?
Ritel kesulitan mengikuti arahan pemerintah untuk tetap menjual merek beras yang terindikasi dioplos karena dua alasan utama:
- Protes masyarakat: Masyarakat yang merasa dirugikan oleh beras oplosan melayangkan protes keras, membuat ritel tidak nyaman untuk terus menjual produk tersebut.
- Pemeriksaan penegak hukum: Adanya pemeriksaan yang dilakukan oleh penegak hukum di daerah terhadap beras yang terindikasi dioplos, membuat ritel khawatir akan implikasi hukum jika tetap menjualnya.
Apa tuntutan atau harapan Aprindo kepada pemerintah terkait masalah beras oplosan?
Aprindo memiliki dua tuntutan utama kepada pemerintah:
- Penindakan tegas: Aprindo meminta pemerintah untuk lebih tegas dalam menindak pelaku peredaran beras oplosan agar masalah ini tidak terus berlanjut dan merugikan banyak pihak.
- Arahan yang jelas: Aprindo juga mengharapkan pemerintah memberikan arahan yang lebih jelas dan tidak membingungkan, baik bagi pengusaha ritel maupun masyarakat, terkait penanganan masalah beras oplosan ini.
Mengapa pengusaha ritel tidak bisa mengecek kualitas beras yang mereka jual?
Pengusaha ritel menegaskan bahwa mereka tidak memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mengecek mutu beras secara mandiri. Ritel berfungsi sebagai titik penjualan akhir dan hanya menerima serta menjual produk beras yang dipasok oleh distributor. Oleh karena itu, tanggung jawab pengecekan mutu beras seharusnya berada pada pihak produsen dan distributor.
Bagaimana dampak kenaikan harga beras dari produsen terhadap keuntungan ritel?
Kenaikan harga beras dari produsen berdampak negatif pada keuntungan ritel. Meskipun harga beli dari produsen naik, Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah tidak berubah. Hal ini menyebabkan margin keuntungan yang didapatkan oleh ritel menjadi semakin tipis atau bahkan tidak ada, karena mereka tidak bisa menaikkan harga jual di atas HET untuk menutupi kenaikan biaya.
Masih Seputar ekonomi
Gubernur Sumut Hadiahi Bebas Cicilan Kredit Setahun untuk UMKM di Festival Tapanuli Utara
sekitar 7 jam yang lalu

Prabowo Prihatin Sampah Bantar Gebang Setinggi 20 Lantai, Pemerintah Percepat PSEL
sekitar 7 jam yang lalu

Kimia Farma Perluas Akses Kesehatan, Suplai Obat ke 93 Kopdes Merah Putih
sekitar 8 jam yang lalu

Pemerintah Targetkan Hapus Kemiskinan Ekstrem, 23,85 Juta Jiwa Terdampak
sekitar 8 jam yang lalu

Djarum Tunda Rokok Elektrik, Incar Produk Superior di Tengah Tantangan Pasar dan Rokok Ilegal
sekitar 9 jam yang lalu

AirAsia Luncurkan Rute Langsung KL-Kuching ke Pontianak, Bidik Wisatawan RI
sekitar 9 jam yang lalu

Hutama Karya Tetapkan Tarif Tol Padang-Sicincin, Berlaku Segera
sekitar 10 jam yang lalu

BPS: Penduduk Miskin Indonesia Turun 200 Ribu Jiwa, Jawa Tetap Terbanyak
sekitar 10 jam yang lalu

Pemerintah Tiadakan Seleksi CPNS 2025, Fokus Rekrutmen PPPK di Tiga Instansi
sekitar 11 jam yang lalu

Bansos PKH Tahap 3 Cair: Cek Status Penerima Online Lewat HP
sekitar 12 jam yang lalu

Berita Terbaru

Media Vietnam Waspadai Taktik "Aneh" Vanenburg di Final Piala AFF U-23

Pengamat Vietnam Soroti Ketajaman U-23 Jelang Final Lawan Indonesia

Prabowo Kumpulkan 82 Profesional Muda Lulusan Fellowship, Bahas Ekonomi dan Teknologi

Kejagung Cekal Dua Bos Sugar Group Terkait TPPU Eks Pejabat MA

Kemenparekraf: Musik Daerah Ambon Pacu Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Trending

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja Memanas: 14 Tewas, 100 Ribu Mengungsi

Bentrokan Perbatasan Thailand-Kamboja Tewaskan 12 Orang, PBB Gelar Rapat Darurat

Kamboja-Thailand Saling Serang di Perbatasan, Jet Tempur Dikerahkan di Tengah Ketegangan Diplomatik

Semifinal Piala AFF U-23: Indonesia U-23 Hadapi Thailand di GBK, Antara Kritik dan Keunggulan

Negosiasi Transfer Data RI-AS Berlanjut, Kekhawatiran Privasi dan Bisnis Lokal Mencuat
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.