Serangan Israel di Gaza Tewaskan 25 Orang, Mayoritas Saat Tunggu Bantuan

Insiden utama yang menewaskan mayoritas korban saat menunggu bantuan kemanusiaan terjadi di dekat perlintasan perbatasan Zikim. Lokasi ini berada di wilayah barat laut Gaza City.

Menurut laporan saksi mata, insiden penembakan terhadap warga yang menunggu bantuan kemanusiaan terjadi ketika pasukan Israel menembaki kerumunan orang yang berkumpul untuk menerima bantuan di barat laut Gaza City, dekat perlintasan perbatasan Zikim.

Ya, selain insiden di dekat perlintasan Zikim, beberapa serangan lain juga dilaporkan terjadi di Jalur Gaza pada hari yang sama:

• Serangan udara di area Al-Rimal, Gaza City, yang menewaskan empat warga Palestina.
• Serangan drone di dekat Khan Younis, yang menewaskan satu orang.
• Tembakan artileri di kamp Al-Bureij, yang menewaskan satu orang lainnya.

Hingga laporan ini disampaikan, militer Israel belum memberikan tanggapan atau komentar resmi terkait laporan-laporan serangan dan jumlah korban tewas tersebut.

Serangan-serangan ini terjadi di tengah situasi politik yang tegang, khususnya setelah terhentinya perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Kondisi ini menunjukkan adanya kebuntuan dalam upaya diplomatik untuk menghentikan konflik.

Saat ini, perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dilaporkan terhenti. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa pemerintahannya sedang mempertimbangkan "opsi alternatif" untuk perundingan tersebut, mengindikasikan bahwa jalur negosiasi saat ini menemui jalan buntu.

Istilah "opsi alternatif" yang disebutkan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tidak dijelaskan secara spesifik dalam laporan. Namun, konteksnya menunjukkan bahwa ini adalah pilihan lain yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah Israel sebagai respons terhadap terhentinya perundingan gencatan senjata dengan Hamas. Hal ini bisa mengacu pada strategi militer, diplomatik, atau kebijakan lain yang berbeda dari jalur negosiasi yang sedang berlangsung.