Kamboja-Thailand Saling Serang di Perbatasan, Jet Tempur Dikerahkan di Tengah Ketegangan Diplomatik
Pertanyaan
Cara jawab
Singkat & Padat

Ketegangan Kamboja-Thailand memuncak dengan saling tembak di wilayah perbatasan. Thailand mengerahkan jet tempur F-16 setelah menuduh Kamboja menembakkan roket yang menewaskan warga sipil. Kamboja mengecam serangan udara itu sebagai "agresi militer brutal". PM Kamboja menuduh militer Thailand sebagai agresor. Konflik ini dipicu sengketa wilayah yang berlangsung lama, diperparah dengan insiden ranjau darat. Kedua negara telah menurunkan hubungan diplomatik dan Thailand mengimbau warganya untuk meninggalkan Kamboja.
💥 Eskalasi Konflik Perbatasan
- Insiden saling tembak memuncak pada Kamis (24/7) di wilayah perbatasan yang disengketakan antara Kamboja dan Thailand.
- Militer Thailand mengerahkan enam jet tempur F-16 untuk menyerang target militer Kamboja setelah menuduh pasukan Kamboja menembakkan roket BM-21.
- Serangan roket Kamboja dilaporkan menyebabkan satu warga sipil Thailand tewas dan tiga lainnya luka-luka, termasuk seorang anak berusia 5 tahun, di Provinsi Surin.
- Kamboja mengecam serangan jet tempur F-16 Thailand sebagai "agresi militer brutal" dan "tidak beralasan", mengonfirmasi bom dijatuhkan di ruas jalan.
- Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, menuduh militer Thailand sebagai agresor, sementara mantan PM Hun Sen menegaskan tentara Kamboja terpaksa merespons.
⚔️ Saling Tuduh dan Latar Belakang
- Kamboja menuduh militer Thailand pertama kali melepaskan tembakan di dekat dua kuil di area perbatasan, mengklaim tindakan pasukannya adalah pembelaan diri sah.
- Militer Thailand menuduh tentara Kamboja yang pertama kali melepaskan tembakan setelah mendengar suara drone Kamboja dan melihat tentara mendekati pagar kawat berduri.
- Eskalasi ini menyusul insiden ledakan ranjau darat pada Rabu (23/7) yang melukai lima tentara Thailand, yang dituduhkan Thailand dipasang Kamboja namun dibantah Phnom Penh.
- Konflik ini berakar pada sengketa wilayah yang telah berlangsung lama, dikenal sebagai Segitiga Zamrud, termasuk kuil kuno seperti Prasat Ta Muen Thom.
- Hubungan kedua negara telah memburuk sejak Mei lalu setelah seorang tentara Kamboja tewas dalam konfrontasi bersenjata di wilayah sengketa.
🤝 Dampak Diplomatik dan Peringatan
- Thailand mengusir Duta Besar Kamboja dan menarik pulang duta besarnya sebagai respons terhadap ketegangan.
- Kamboja membalas dengan menurunkan hubungan diplomatik, mengusir diplomat Thailand, dan menarik stafnya dari Bangkok.
- Kedutaan Besar Thailand di Phnom Penh mengimbau warganya di Kamboja untuk segera meninggalkan negara tersebut kecuali ada alasan mendesak.
Apa yang menyebabkan ketegangan terbaru antara Kamboja dan Thailand?
Ketegangan terbaru antara Kamboja dan Thailand memuncak karena insiden saling tembak di wilayah perbatasan yang disengketakan. Insiden ini terjadi pada Kamis (24/7) dan melibatkan tuduhan saling serang serta penggunaan kekuatan militer, termasuk pengerahan jet tempur F-16 oleh Thailand. Akar masalahnya adalah sengketa wilayah yang telah berlangsung lama, khususnya di area yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud, yang mencakup beberapa kuil kuno.
Kapan insiden saling tembak terbaru terjadi dan apa pemicunya?
Insiden saling tembak terbaru terjadi pada Kamis, 24 Juli. Pemicu langsungnya adalah tuduhan Thailand bahwa pasukan Kamboja menembakkan roket BM-21 ke wilayah perbatasan Thailand, yang menyebabkan korban sipil. Sebagai respons, militer Thailand mengerahkan enam jet tempur F-16 untuk menyerang target militer di Kamboja. Kamboja sendiri menuduh militer Thailand yang pertama kali melepaskan tembakan di dekat dua kuil di area perbatasan.
Apa tuduhan utama Thailand terhadap Kamboja dalam insiden ini?
Thailand menuduh Kamboja melakukan beberapa tindakan yang memicu eskalasi:
- Penembakan Roket BM-21: Militer Thailand menuduh pasukan Kamboja menembakkan roket BM-21 ke wilayah perbatasan Thailand, khususnya di distrik Kap Choeng, Provinsi Surin.
- Korban Sipil: Penembakan roket tersebut dilaporkan menghantam rumah warga dan komunitas, menyebabkan satu warga sipil Thailand tewas dan tiga lainnya luka-luka, termasuk seorang anak berusia 5 tahun.
- Penembakan Pertama: Thailand juga menuduh tentara Kamboja yang pertama kali melepaskan tembakan setelah mendengar suara drone Kamboja dan melihat tentara Kamboja mendekati pagar kawat berduri.
- Pemasangan Ranjau Darat: Thailand menuduh Kamboja memasang ranjau darat yang melukai lima tentara Thailand pada Rabu (23/7), sehari sebelum insiden saling tembak.
Bagaimana Kamboja merespons tuduhan dan tindakan militer Thailand?
Kamboja merespons dengan keras tuduhan dan tindakan militer Thailand:
- Kecaman Agresi: Kementerian Pertahanan Kamboja mengecam keras serangan jet tempur F-16 Thailand sebagai "agresi militer brutal" dan "tidak beralasan". Mereka mengonfirmasi bahwa jet tempur Thailand menjatuhkan bom di sebuah ruas jalan.
- Tuduhan Agresor: Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, menuduh militer Thailand sebagai agresor. Mantan PM Hun Sen juga menegaskan bahwa tentara Kamboja terpaksa merespons dengan kekuatan bersenjata.
- Pembelaan Diri: Kamboja menuduh militer Thailand yang pertama kali melepaskan tembakan di dekat dua kuil di area perbatasan antara Provinsi Surin dan wilayah Oddar Meanchey. Kamboja menyatakan tindakan pasukannya adalah bentuk pembelaan diri yang sah sesuai hukum internasional.
- Bantahan Ranjau Darat: Phnom Penh membantah tuduhan Thailand mengenai pemasangan ranjau darat.
Apa dampak serangan roket yang dituduhkan Thailand terhadap warga sipil?
Menurut tuduhan Thailand, serangan roket BM-21 yang dilancarkan oleh pasukan Kamboja memiliki dampak serius terhadap warga sipil. Roket tersebut dilaporkan menghantam rumah warga dan komunitas di distrik Kap Choeng, Provinsi Surin. Akibatnya, satu warga sipil Thailand tewas dan tiga lainnya luka-luka, termasuk seorang anak berusia 5 tahun. Insiden ini menjadi salah satu pemicu utama respons militer Thailand dengan pengerahan jet tempur F-16.
Bagaimana insiden ranjau darat pada Rabu (23/7) terkait dengan eskalasi ini?
Insiden ranjau darat pada Rabu, 23 Juli, sehari sebelum insiden saling tembak, merupakan bagian dari eskalasi ketegangan. Dalam insiden tersebut, lima tentara Thailand terluka akibat ledakan ranjau darat. Thailand menuduh ranjau tersebut dipasang oleh Kamboja, meskipun Phnom Penh membantah tuduhan tersebut. Insiden ini menambah daftar panjang ketegangan dan tuduhan saling serang antara kedua negara di wilayah perbatasan yang disengketakan, menunjukkan memburuknya situasi keamanan sebelum puncak konflik pada Kamis (24/7).
Bagaimana kedua negara merespons secara diplomatik terhadap ketegangan ini?
Kedua negara merespons ketegangan ini dengan langkah-langkah diplomatik yang signifikan:
- Thailand: Mengusir Duta Besar Kamboja dan menarik pulang duta besarnya sendiri dari Phnom Penh.
- Kamboja: Membalas dengan menurunkan hubungan diplomatik, mengusir diplomat Thailand, dan menarik stafnya dari Bangkok.
Langkah-langkah ini menunjukkan penurunan drastis dalam hubungan bilateral dan mencerminkan tingkat keparahan konflik yang terjadi.
Apa akar masalah sengketa wilayah antara Kamboja dan Thailand?
Akar masalah sengketa wilayah antara Kamboja dan Thailand adalah klaim atas area perbatasan yang telah berlangsung lama, yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud. Wilayah ini mencakup beberapa kuil kuno, seperti Prasat Ta Muen Thom, yang menjadi titik fokus perselisihan. Sengketa ini telah memicu berbagai konfrontasi bersenjata di masa lalu dan terus menjadi sumber ketegangan, dengan kedua belah pihak mengklaim kedaulatan atas wilayah tersebut. Hubungan kedua negara telah memburuk secara signifikan sejak Mei lalu, ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam konfrontasi bersenjata di wilayah yang diklaim oleh kedua negara.
Apa imbauan yang diberikan Kedutaan Besar Thailand kepada warganya di Kamboja?
Sebagai respons terhadap ketegangan yang memuncak, Kedutaan Besar Thailand di Phnom Penh mengimbau warganya yang berada di Kamboja untuk segera meninggalkan negara tersebut. Imbauan ini berlaku kecuali ada alasan yang sangat mendesak bagi mereka untuk tetap tinggal. Langkah ini menunjukkan kekhawatiran serius Thailand terhadap keselamatan warganya di tengah eskalasi konflik militer dan diplomatik.
Masih Seputar internasional
FAA: Kecelakaan Air India Bukan Akibat Masalah Mekanis atau Sakelar Bahan Bakar
sekitar 10 jam yang lalu

Prancis Akan Akui Palestina September, Jerman Beda Sikap, Israel Mengecam
sekitar 10 jam yang lalu

Prancis Akan Akui Negara Palestina di PBB September, Tegaskan Tetap Tolak Hamas
sekitar 12 jam yang lalu

Atap Sekolah Runtuh di Rajasthan, 7 Siswa Tewas dan 21 Terluka
sekitar 12 jam yang lalu

Zelensky Targetkan 10 Patriot AS, Eropa Danai Lewat Kesepakatan Trump
sekitar 14 jam yang lalu

AS dan Israel Tarik Tim Negosiator, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Buntu
sekitar 14 jam yang lalu

AS dan Israel Tarik Negosiator dari Perundingan Gencatan Senjata Gaza, Salahkan Hamas
sekitar 16 jam yang lalu

Kim Jong Un Serukan Militer Korut Siap Perang, Latihan Artileri Digelar
sekitar 16 jam yang lalu

Sertifikasi Boeing 737 Max 7 Ditunda hingga 2026, Southwest Terdampak
sekitar 18 jam yang lalu

Iran Bersedia Berunding Nuklir dengan AS Jika Kepercayaan Dibangun Kembali
sekitar 18 jam yang lalu

Israel dan Hamas Saling Tuding di Tengah Krisis Kelaparan Gaza
sekitar 18 jam yang lalu

Berita Terbaru

WBA Gelar Tiga Perebutan Gelar Dunia di Libya 8 Agustus dalam Program KO Drugs

Udinese Pantau Jay Idzes, Bek Timnas Indonesia Pengganti Sempurna Bijol

Istana Jamin Data Pribadi Aman, Luruskan Isu Transfer ke AS

Mendagri: Tata Kelola Distribusi Kunci Kendalikan Harga Beras dan Inflasi

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Divonis 3,5 Tahun Penjara dalam Kasus Suap Harun Masiku
Trending

RI-AS Sepakati Perjanjian Dagang Rp368 Triliun, Hambatan Non-Tarif Dihapus

Indonesia-AS Sepakati Tarif 19%, RI Siapkan Strategi Hadapi Impor dan Aturan Dagang Baru

Tarif Resiprokal RI-AS: Optimisme Kemenkeu Kontra Kekhawatiran Indef

Indonesia vs Thailand di Semifinal Piala AFF U-23: Jadwal dan Tiket Tersedia

Harga Emas Antam dan Dunia Melonjak Tajam, Dipicu Gejolak Ekonomi Global
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.