
Microsoft melaporkan bahwa peretas server SharePoint menggunakan ransomware, menargetkan versi rentan perangkat lunak server Microsoft. Kelompok 'Storm-2603' melumpuhkan jaringan korban hingga tebusan dibayar. Serangan ini telah meningkat tajam menjadi setidaknya 400 korban. National Institutes of Health mengkonfirmasi server mereka disusupi. Microsoft dan Alphabet menuding peretas Tiongkok terlibat, namun Beijing membantah klaim tersebut.
🚨 Fakta Utama Serangan Siber
- Microsoft melaporkan bahwa peretas kini menggunakan ransomware untuk menyerang server SharePoint yang rentan.
- Kampanye siber ini melibatkan penyebaran ransomware oleh kelompok yang dikenal sebagai 'Storm-2603'.
- Ransomware ini dirancang untuk melumpuhkan jaringan korban hingga pembayaran mata uang digital dilakukan.
- Serangan ini telah menargetkan setidaknya 400 korban, meningkat tajam dari 100 organisasi yang tercatat sebelumnya.
- Eye Security menyatakan bahwa angka korban yang sebenarnya kemungkinan lebih tinggi dari yang dilaporkan.
- Salah satu server milik National Institutes of Health telah dikonfirmasi disusupi dalam kampanye ini.
🕵️♂️ Pelaku dan Tuduhan
- Microsoft dan Alphabet (pemilik Google) menyebut peretas Tiongkok termasuk di antara mereka yang memanfaatkan kerentanan ini.
- Pemerintah Beijing secara resmi membantah klaim bahwa peretas Tiongkok terlibat dalam serangan tersebut.
- Kampanye siber ini secara spesifik menargetkan versi rentan dari perangkat lunak server Microsoft.
Apa kampanye siber terbaru yang dilaporkan Microsoft?
Kampanye siber terbaru yang dilaporkan oleh Microsoft melibatkan peretas yang menggunakan ransomware untuk menyerang versi rentan dari perangkat lunak server Microsoft SharePoint. Tujuan utama serangan ini adalah untuk melumpuhkan jaringan korban hingga pembayaran dalam bentuk mata uang digital dilakukan.
Perangkat lunak apa yang menjadi target serangan ransomware ini?
Serangan ransomware ini secara spesifik menargetkan versi rentan dari perangkat lunak server Microsoft SharePoint.
Siapa kelompok yang bertanggung jawab menyebarkan ransomware ini?
Kelompok peretas yang bertanggung jawab atas penyebaran ransomware dalam kampanye ini dikenal dengan nama 'Storm-2603'.
Bagaimana ransomware ini memengaruhi korbannya?
Ransomware ini memengaruhi korbannya dengan cara melumpuhkan jaringan mereka. Jaringan yang diserang akan tetap tidak berfungsi dan tidak dapat diakses sampai pembayaran dalam bentuk mata uang digital dilakukan kepada peretas.
Berapa banyak organisasi yang telah terpengaruh oleh kampanye ini?
Kampanye siber ini telah menyerang setidaknya 400 korban. Angka ini menunjukkan peningkatan tajam dari laporan sebelumnya yang mencatat sekitar 100 organisasi.
Apakah jumlah korban yang dilaporkan akurat?
Menurut Eye Security, angka 400 korban yang dilaporkan kemungkinan kurang dari jumlah sebenarnya. Hal ini mengindikasikan bahwa dampak serangan bisa jadi lebih luas dan banyak korban lain yang belum teridentifikasi.
Apakah ada organisasi spesifik yang mengonfirmasi menjadi korban?
Ya, seorang perwakilan dari National Institutes of Health (NIH) telah mengonfirmasi bahwa salah satu server organisasi mereka telah disusupi sebagai bagian dari serangan ini.
Siapa pelaku yang dicurigai dalam serangan ini, menurut Microsoft dan Alphabet?
Menurut Microsoft dan Alphabet (pemilik Google), peretas Tiongkok termasuk di antara mereka yang memanfaatkan kelemahan ini untuk melancarkan serangan.
Bagaimana sikap Beijing terhadap tuduhan keterlibatan Tiongkok?
Pemerintah Beijing membantah klaim yang menyatakan bahwa peretas Tiongkok terlibat dalam serangan siber ini.
Masih Seputar teknologi
Istana Jamin Data Pribadi Aman, Luruskan Isu Transfer ke AS
sekitar 10 jam yang lalu

Gangguan Global Starlink Lumpuhkan Komunikasi Militer Ukraina 2,5 Jam
sekitar 12 jam yang lalu

Perlindungan Data RI vs AS: UU PDP Indonesia Unggul Aturan, AS Unggul Penerapan
sekitar 14 jam yang lalu

Menteri Perdagangan AS: TikTok Tutup di AS Tanpa Persetujuan Tiongkok
sekitar 14 jam yang lalu

BMKG Ungkap Penyebab Udara Dingin Bali, Prediksi Hingga Agustus 2025
sekitar 16 jam yang lalu

Setelah Sempat Setop, Starlink Kini Buka Pendaftaran Pelanggan Lagi di RI
sekitar 16 jam yang lalu

OpenAI Luncurkan GPT-5 Awal Agustus: Penalaran Terpadu, Versi Mini & Nano
sekitar 16 jam yang lalu

12 Perusahaan AS Bangun Pusat Data di RI, Patuhi Regulasi Data Pribadi
sekitar 16 jam yang lalu

GitHub Luncurkan Spark AI: Ubah Ide Jadi Aplikasi Tanpa Koding
sekitar 17 jam yang lalu

OpenAI Siapkan Peluncuran GPT-5 Agustus, Integrasikan Berbagai Model AI
sekitar 17 jam yang lalu

Peretas Tiongkok Eksploitasi Celah SharePoint Microsoft, Target Ratusan Organisasi Pemerintah
sekitar 20 jam yang lalu

Berita Terbaru

WBA Gelar Tiga Perebutan Gelar Dunia di Libya 8 Agustus dalam Program KO Drugs

Udinese Pantau Jay Idzes, Bek Timnas Indonesia Pengganti Sempurna Bijol

Mendagri: Tata Kelola Distribusi Kunci Kendalikan Harga Beras dan Inflasi

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Divonis 3,5 Tahun Penjara dalam Kasus Suap Harun Masiku

Pemerintah Tegaskan Harga Beras Sesuai Kualitas, Klasifikasi Beras Dirombak
Trending

RI-AS Sepakati Perjanjian Dagang Rp368 Triliun, Hambatan Non-Tarif Dihapus

Indonesia-AS Sepakati Tarif 19%, RI Siapkan Strategi Hadapi Impor dan Aturan Dagang Baru

Tarif Resiprokal RI-AS: Optimisme Kemenkeu Kontra Kekhawatiran Indef

Indonesia vs Thailand di Semifinal Piala AFF U-23: Jadwal dan Tiket Tersedia

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja Memanas: 14 Tewas, 100 Ribu Mengungsi
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.