
12 perusahaan teknologi AS berinvestasi dalam pembangunan pusat data di Indonesia, patuhi regulasi transfer data pribadi. Pemerintah tegaskan tidak ada pertukaran data antar pemerintah, perusahaan dapatkan data dengan persetujuan pengguna. Kesepakatan dengan AS bertujuan ciptakan protokol aman untuk tata kelola data pribadi, contohnya transaksi keuangan dengan OTP. Perusahaan seperti AWS, Microsoft, Google Cloud, dan lainnya, membangun pusat data di berbagai lokasi termasuk Jawa Barat, Jakarta, dan Batam.
๐ Fakta Utama
- Sebanyak 12 perusahaan teknologi Amerika Serikat telah berinvestasi dalam pembangunan pusat data di Indonesia.
- Investasi ini menunjukkan kepatuhan perusahaan terhadap regulasi transfer data pribadi di Indonesia.
- Pemerintah Indonesia menegaskan tidak ada pertukaran data antar pemerintah, melainkan perusahaan memperoleh data dengan persetujuan pengguna.
๐ Tata Kelola Data
- Kesepakatan dengan AS bertujuan menciptakan protokol yang aman dan terukur untuk tata kelola lalu lintas data pribadi antarnegara.
- Contoh mekanisme keamanan data yang disebutkan adalah transaksi keuangan yang memerlukan OTP.
- Perusahaan memperoleh data pribadi dengan persetujuan pengguna, seperti saat mendaftar di platform digital.
๐ข Perusahaan & Lokasi
- Perusahaan yang berinvestasi meliputi AWS, Microsoft, Equinix, EdgeConneX, Oracle, Digital Realty, Google Cloud, WowRack, Akamai, CloudFlare, Braze, dan Anaplan Unlimited.
- Pusat data tersebar di beberapa lokasi strategis di Indonesia.
- Lokasi-lokasi tersebut mencakup Jawa Barat, Jakarta, Batam, Denpasar, dan Yogyakarta.
Apa itu investasi pusat data yang dilakukan oleh perusahaan teknologi AS di Indonesia?
Investasi pusat data yang dilakukan oleh perusahaan teknologi Amerika Serikat di Indonesia adalah pembangunan fasilitas fisik yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pengelolaan data dalam skala besar. Fasilitas ini sangat penting untuk mendukung operasional layanan digital seperti komputasi awan, aplikasi, dan platform online. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, investasi ini merupakan bentuk kepatuhan terhadap regulasi transfer data pribadi yang berlaku di Indonesia.
Perusahaan teknologi Amerika Serikat mana saja yang telah berinvestasi di pusat data Indonesia?
Sebanyak 12 perusahaan teknologi Amerika Serikat telah berinvestasi dalam pembangunan pusat data di Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut meliputi:
- AWS (Amazon Web Services)
- Microsoft
- Equinix
- EdgeConneX
- Oracle
- Digital Realty
- Google Cloud
- WowRack
- Akamai
- CloudFlare
- Braze
- Anaplan Unlimited
Mengapa perusahaan-perusahaan teknologi AS ini berinvestasi di Indonesia?
Perusahaan-perusahaan teknologi AS ini berinvestasi di Indonesia sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi transfer data pribadi yang berlaku di negara tersebut. Dengan memiliki pusat data di Indonesia, mereka dapat memastikan bahwa data pribadi pengguna Indonesia disimpan dan diproses sesuai dengan hukum dan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Hal ini juga menunjukkan pengakuan terhadap potensi pasar digital yang besar di Indonesia dan komitmen untuk menyediakan layanan yang lebih cepat dan andal bagi pengguna lokal.
Bagaimana mekanisme pengumpulan dan transfer data pribadi oleh perusahaan-perusahaan ini?
Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa tidak ada pertukaran data antar pemerintah. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan teknologi ini memperoleh data pribadi dengan persetujuan langsung dari pengguna. Mekanisme ini terjadi ketika pengguna mendaftar atau menggunakan layanan pada platform digital mereka. Misalnya, saat seseorang membuat akun di media sosial, layanan komputasi awan, atau aplikasi lainnya, mereka memberikan persetujuan untuk data mereka dikumpulkan dan diproses sesuai dengan kebijakan privasi perusahaan.
Apakah ada pertukaran data pribadi antar pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat?
Tidak. Pemerintah Indonesia secara tegas menyatakan bahwa tidak ada pertukaran data pribadi antar pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat. Data pribadi yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan teknologi AS di Indonesia diperoleh langsung dari pengguna dengan persetujuan mereka, bukan melalui mekanisme pertukaran data antarnegara di tingkat pemerintahan.
Apa tujuan utama kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat terkait lalu lintas data pribadi?
Kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat bertujuan untuk menciptakan protokol yang aman dan terukur untuk tata kelola lalu lintas data pribadi antarnegara. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa transfer data pribadi lintas batas dilakukan dengan mekanisme keamanan yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebagai contoh, transaksi keuangan seringkali memerlukan mekanisme keamanan tambahan seperti OTP (One-Time Password) untuk memastikan otentikasi dan keamanan data.
Di mana saja lokasi pusat data yang dibangun oleh perusahaan-perusahaan tersebut di Indonesia?
Pusat data yang dibangun oleh 12 perusahaan teknologi AS tersebut tersebar di beberapa lokasi strategis di Indonesia, yaitu:
- Jawa Barat
- Jakarta
- Batam
- Denpasar
- Yogyakarta
Penyebaran lokasi ini menunjukkan upaya untuk meningkatkan redundansi dan ketersediaan layanan di berbagai wilayah di Indonesia.
Apa implikasi jangka panjang dari investasi pusat data ini bagi Indonesia?
Investasi pusat data oleh perusahaan teknologi global memiliki beberapa implikasi jangka panjang yang signifikan bagi Indonesia:
- Peningkatan Infrastruktur Digital: Memperkuat ekosistem digital Indonesia, menyediakan kapasitas yang lebih besar untuk penyimpanan dan pemrosesan data, yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital.
- Kepatuhan Regulasi dan Keamanan Data: Memastikan data pribadi warga negara Indonesia diproses dan disimpan sesuai dengan regulasi domestik, meningkatkan kepercayaan publik terhadap layanan digital.
- Peluang Ekonomi: Menciptakan lapangan kerja baru di sektor teknologi, menarik investasi lebih lanjut, dan mendorong inovasi lokal.
- Peningkatan Kualitas Layanan Digital: Dengan pusat data yang lebih dekat, latensi (keterlambatan) akses data dapat berkurang, menghasilkan pengalaman pengguna yang lebih baik untuk berbagai aplikasi dan layanan online.
- Kedaulatan Data: Meskipun data dikelola oleh perusahaan asing, keberadaan pusat data di dalam negeri memberikan kontrol yang lebih besar bagi pemerintah dalam hal penegakan hukum dan regulasi data.
Secara keseluruhan, investasi ini berkontribusi pada transformasi digital Indonesia dan posisinya sebagai pemain penting dalam ekonomi digital global.
Masih Seputar teknologi
CEO OpenAI Sam Altman Peringatkan Bahaya Berbagi Data Pribadi dengan AI
sekitar 2 jam yang lalu

5 Cara Cek Data Pribadi Bocor, Cegah Penipuan dan Pembobolan Rekening
sekitar 6 jam yang lalu

PM China Li Qiang Usulkan Organisasi Global untuk Kerja Sama AI
sekitar 8 jam yang lalu

Meta Tingkatkan Perlindungan Remaja, Sengketa Verifikasi Usia dengan Apple dan Google Berlanjut
sekitar 9 jam yang lalu

Kesenjangan Digital dan Risiko Penyalahgunaan Manusia Bayangi Adopsi AI di Indonesia
sekitar 9 jam yang lalu

Istana Jamin Data Pribadi Aman, Luruskan Isu Transfer ke AS
sekitar 21 jam yang lalu

Gangguan Global Starlink Lumpuhkan Komunikasi Militer Ukraina 2,5 Jam
sekitar 24 jam yang lalu

Perlindungan Data RI vs AS: UU PDP Indonesia Unggul Aturan, AS Unggul Penerapan
1 hari yang lalu

Menteri Perdagangan AS: TikTok Tutup di AS Tanpa Persetujuan Tiongkok
1 hari yang lalu

BMKG Ungkap Penyebab Udara Dingin Bali, Prediksi Hingga Agustus 2025
1 hari yang lalu

Setelah Sempat Setop, Starlink Kini Buka Pendaftaran Pelanggan Lagi di RI
1 hari yang lalu

Berita Terbaru

Hutama Karya Tetapkan Tarif Tol Padang-Sicincin, Berlaku Segera

BPS: Penduduk Miskin Indonesia Turun 200 Ribu Jiwa, Jawa Tetap Terbanyak

Mendagri: Tata Kelola Distribusi Beras Penting Kendalikan Harga

DPR Soroti Lambannya Pembangunan IKN, Khawatir Jadi Beban Jangka Panjang

Ritel Rugi Akibat Beras Oplosan, Aprindo Desak Pemerintah Bertindak Tegas
Trending

Indonesia-AS Sepakati Tarif 19%, RI Siapkan Strategi Hadapi Impor dan Aturan Dagang Baru

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja Memanas: 14 Tewas, 100 Ribu Mengungsi

Tarif Dagang RI-AS 19% Disepakati, AS Ajukan Akses Data dan Komoditas

Kerangka Dagang RI-AS Disepakati: Tarif Resiprokal dan Isu Data Pribadi Jadi Sorotan

Indonesia Hadapi Dinamika Tarif AS: Kekhawatiran Impor dan Kesepakatan 0%
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.