Israel dan Hamas Saling Tuding di Tengah Krisis Kelaparan Gaza

Israel menolak bertanggung jawab atas krisis kemanusiaan ini dan menyalahkan Hamas, menuduh mereka sengaja menciptakan kekurangan pangan dengan menghalangi distribusi bantuan dan menjarah pasokan. Selain itu, juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, juga menyalahkan PBB karena dianggap gagal mengangkut truk-truk bantuan yang telah diizinkan masuk.

Israel menyatakan bahwa bantuan telah mengalir ke Gaza dan menyalahkan PBB karena tidak mampu mengangkut truk-truk bantuan yang sudah diizinkan. Israel juga sebelumnya menyingkirkan jaringan bantuan PBB dengan alasan adanya pencurian bantuan oleh militan Palestina.

Sebanyak 111 organisasi kemanusiaan dan HAM, termasuk Dokter Lintas Batas dan Save the Children, menyatakan bahwa izin yang diberikan Israel untuk bantuan masih terbatas. Selain itu, koordinasi pengiriman bantuan juga terhambat oleh adanya zona perang aktif di wilayah tersebut.

Organisasi kemanusiaan dan HAM menyerukan beberapa tuntutan utama untuk mengatasi krisis di Gaza, yaitu:

• Gencatan senjata segera
• Pembukaan semua perlintasan perbatasan darat untuk memungkinkan aliran bantuan yang lebih besar
• Aliran bantuan bebas melalui mekanisme PBB yang efektif

Peran PBB dalam distribusi bantuan di Gaza menjadi sorotan. Israel menuduh PBB gagal mengangkut truk-truk bantuan yang telah diizinkan masuk. Israel juga sebelumnya menyingkirkan jaringan bantuan PBB dengan alasan pencurian bantuan oleh militan Palestina. Di sisi lain, Hamas menuntut pemulihan jaringan bantuan PBB sebagai salah satu poin penting dalam negosiasi gencatan senjata, dan organisasi kemanusiaan juga menyerukan agar aliran bantuan bebas dilakukan melalui mekanisme PBB.

Kemarahan dunia terhadap Israel meningkat seiring dengan laporan-laporan mengenai dampak krisis kemanusiaan, seperti bayi yang kekurangan gizi, antrean panjang di dapur umum, perebutan bantuan, serta dokter relawan asing dan staf kantor berita yang mengalami kelaparan. Uni Eropa juga telah mencapai kesepakatan dengan Israel untuk meningkatkan distribusi bantuan pangan ke Gaza sebagai respons terhadap situasi ini.

Ya, kondisi kelaparan massal ini terjadi di tengah negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Salah satu poin penting dalam negosiasi tersebut adalah tuntutan Hamas untuk memulihkan jaringan bantuan PBB, yang menunjukkan betapa krusialnya isu bantuan kemanusiaan dalam penyelesaian konflik.