Pemerintah Resmi Digitalisasi Penyaluran Bansos, Portal Perlinsos Uji Coba di Banyuwangi

Pemerintah resmi digitalisasi penyaluran bansos lewat Portal Perlinsos di Banyuwangi. Program PKH & BPNT jadi fokus awal, meningkatkan transparansi dan akurasi.

image cover
leaderboard

Tanggal Publikasi

5 Jul 2025

update

Sumber Berita

4 sumber

newspaper

Total Artikel

10 artikel

article

Overview

Pemerintah Indonesia menguji coba digitalisasi bansos melalui Portal Perlinsos, fokus awal pada PKH dan BPNT, dengan Banyuwangi sebagai percontohan. Data penerima bansos kini menggunakan DTSEN, menggantikan DTKS. Penyaluran bansos beras 10 kg/bulan dimulai Juli 2025 untuk 18,3 juta KPM. PKH tahap tiga dan bansos sembako juga disalurkan. BSU Rp600.000 disalurkan melalui Kantor Pos.

💻 Inisiatif Digitalisasi Bansos

  • Pemerintah Indonesia menguji coba digitalisasi program bantuan sosial (bansos) untuk meningkatkan transparansi dan ketepatan sasaran.
  • Inisiatif utama adalah pembentukan Portal Perlindungan Sosial (Perlinsos), sebuah platform terpadu yang didukung Digital Public Infrastructure (DPI).
  • Melalui Portal Perlinsos, masyarakat dapat mengakses proses verifikasi, pendaftaran, hingga pengelolaan bansos secara digital dan mandiri.
  • Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) akan menjadi fokus pilot project tahap awal digitalisasi ini.

📍 Lokasi Percontohan & Data Baru

  • Kabupaten Banyuwangi ditetapkan sebagai lokasi percontohan nasional karena kesiapan infrastruktur digital dan komitmen pemerintah daerah.
  • Terdapat perbedaan informasi mengenai jadwal pilot project di Banyuwangi, antara akhir tahun 2026 atau sebagai “tahap awal” yang lebih segera.
  • Pemerintah telah meluncurkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai pengganti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk membenahi data penerima bansos.
  • Peralihan ke DTSEN berpotensi menyebabkan keterlambatan penyaluran karena proses pembukaan rekening baru bagi 1,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) baru.

💰 Penyaluran Bansos Terkini

  • Pemerintah akan menyalurkan bantuan pangan beras kepada 18,3 juta KPM pada Juli 2025, dengan setiap KPM menerima 10 kg beras per bulan.
  • Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah memulai penyaluran bantuan beras 20 kg untuk 18.277.083 penerima di 38 provinsi, sekaligus untuk bulan Juni dan Juli 2025.
  • Program Keluarga Harapan (PKH) tahap tiga untuk periode Juli-September 2025 sedang berlangsung, disalurkan melalui bank Himbara dan kantor pos.
  • Bantuan Sosial (Bansos) sembako telah mencapai 84,71% dari target hingga 1 Juli 2025, dengan tambahan Rp200 ribu per bulan selama dua bulan kepada 15 juta KPM.
  • Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp600.000 mulai disalurkan melalui Kantor Pos bagi penerima yang tidak memiliki rekening bank negara.

🎯 Tujuan & Dampak

  • Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh agar model digitalisasi bansos dapat direplikasi secara nasional.
  • Semua instansi terkait diminta untuk berbagi data guna mencegah penyalahgunaan dan penyelewengan dana bansos.
  • Program bantuan pangan beras diharapkan dapat meredam inflasi dan meningkatkan ekonomi.
  • Beberapa program stimulus ekonomi lainnya yang akan disalurkan pada Juli 2025 termasuk bantuan untuk guru PAUD dan diskon transportasi selama libur sekolah.

Apa tujuan utama pemerintah melakukan digitalisasi program bantuan sosial (bansos)?

keyboard_arrow_down

Pemerintah Indonesia secara aktif menguji coba digitalisasi program penyaluran bantuan sosial (bansos) dengan tujuan utama untuk meningkatkan transparansi dan ketepatan sasaran. Inisiatif ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan agar bantuan dapat diterima oleh pihak yang benar-benar membutuhkan dan proses penyalurannya lebih akuntabel.

Apa itu Portal Perlindungan Sosial (Perlinsos) dan apa fungsinya?

keyboard_arrow_down

Portal Perlindungan Sosial (Perlinsos) adalah sebuah platform terpadu yang didukung oleh Digital Public Infrastructure (DPI). Fungsinya adalah untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengakses proses verifikasi, pendaftaran, hingga pengelolaan bansos secara digital dan mandiri. Dengan adanya portal ini, diharapkan proses pengajuan dan penerimaan bansos menjadi lebih efisien dan transparan.

Program bansos apa saja yang menjadi fokus awal dalam pilot project digitalisasi ini?

keyboard_arrow_down

Dalam tahap awal pilot project digitalisasi bansos ini, pemerintah akan memfokuskan pada dua program utama, yaitu:

  • Program Keluarga Harapan (PKH)
  • Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)

Kedua program ini dipilih sebagai percontohan untuk menguji efektivitas sistem digitalisasi sebelum diterapkan secara lebih luas.

Di mana lokasi pilot project digitalisasi bansos dilaksanakan dan mengapa lokasi tersebut dipilih?

keyboard_arrow_down

Lokasi pilot project digitalisasi bansos ini dilaksanakan di Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan Banyuwangi sebagai lokasi percontohan nasional didasarkan pada dua alasan utama:

  • Kesiapan infrastruktur digital yang memadai.
  • Komitmen kuat dari pemerintah daerah untuk mendukung inisiatif digitalisasi ini.

Faktor-faktor ini menjadikan Banyuwangi sebagai tempat yang ideal untuk menguji coba model digitalisasi bansos sebelum direplikasi ke daerah lain.

Kapan pilot project digitalisasi bansos di Banyuwangi akan dimulai?

keyboard_arrow_down

Terdapat perbedaan informasi mengenai jadwal dimulainya pilot project digitalisasi bansos di Banyuwangi. Satu sumber menyebutkan bahwa pilot project akan dimulai pada akhir tahun 2026. Namun, sumber lain mengindikasikan bahwa ini adalah "tahap awal" yang akan dilaksanakan lebih segera. Meskipun ada perbedaan jadwal, fokus utamanya adalah pada implementasi dan evaluasi menyeluruh agar model ini dapat direplikasi secara nasional.

Apa itu Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan bagaimana perbedaannya dengan DTKS?

keyboard_arrow_down

Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) adalah sistem data baru yang diluncurkan pemerintah sebagai pengganti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). DTSEN bertujuan untuk membenahi dan menyatukan data penerima bansos agar lebih akurat dan terintegrasi. Peralihan ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan bahwa data penerima bantuan lebih valid dan tepat sasaran.

Bagaimana dampak peralihan ke DTSEN terhadap proses penyaluran bansos?

keyboard_arrow_down

Peralihan dari DTKS ke DTSEN berpotensi menyebabkan keterlambatan dalam penyaluran bansos. Hal ini disebabkan oleh proses pembukaan rekening baru yang diperlukan bagi sekitar 1,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) baru yang teridentifikasi melalui DTSEN. Proses administrasi ini memerlukan waktu, yang dapat berdampak pada jadwal penyaluran bantuan.

Bantuan pangan beras akan disalurkan kapan dan berapa jumlahnya kepada penerima?

keyboard_arrow_down

Pemerintah akan menyalurkan bantuan pangan beras kepada 18,3 juta KPM pada Juli 2025, dengan setiap KPM menerima 10 kg beras per bulan. Data penerima bantuan beras ini juga berasal dari DTSEN. Badan Pangan Nasional (Bapanas) bahkan telah memulai penyaluran bantuan beras 20 kg untuk 18.277.083 penerima di 38 provinsi, yang mencakup alokasi untuk bulan Juni dan Juli 2025, setelah Anggaran Belanja Tambahan (ABT) cair. Program ini diharapkan dapat membantu meredam inflasi dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Bagaimana status penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bansos Sembako untuk periode Juli-September 2025?

keyboard_arrow_down

Untuk periode Juli-September 2025, status penyaluran bansos adalah sebagai berikut:

  • Program Keluarga Harapan (PKH) tahap tiga sedang berlangsung. Nominal bantuan bervariasi sesuai dengan kategori penerima (misalnya, ibu hamil, anak usia dini, anak sekolah, lansia, disabilitas). Penyaluran PKH dilakukan melalui bank Himbara dan kantor pos.
  • Bantuan Sosial (Bansos) sembako telah mencapai 84,71% dari target hingga 1 Juli 2025. Terdapat tambahan bantuan sebesar Rp200 ribu per bulan selama dua bulan (total Rp400 ribu) kepada 15 juta KPM. Penyaluran bansos sembako dilakukan secara non-tunai melalui bank Himbara, kecuali bagi kelompok rentan yang menerima melalui PT Pos.

Siapa saja yang berhak menerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan bagaimana cara penyalurannya?

keyboard_arrow_down

Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp600.000 disalurkan kepada pekerja yang memenuhi kriteria. BSU ini telah terserap oleh 11,46 juta pekerja dari target 17,3 juta pekerja. Bagi penerima yang tidak memiliki rekening bank negara, penyaluran BSU dilakukan melalui Kantor Pos dengan sistem open payment, yang memungkinkan pencairan di seluruh jaringan Kantor Pos.

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang