Menteri PU Dody Hanggodo Rombak Pejabat dan Akui Inefisiensi Anggaran Pasca Kasus Korupsi

Menteri PU Dody Hanggodo rombak pejabat untuk meningkatkan efisiensi anggaran, usai kasus korupsi yang melibatkan ASN. Temukan detail perubahan dan tantangan Kementerian PU.

image cover
leaderboard

Tanggal Publikasi

5 Jul 2025

update

Sumber Berita

5 sumber

newspaper

Total Artikel

9 artikel

article

Overview

Menteri PU menonaktifkan enam ASN terkait korupsi di Babel dan Sumut, serta mencopot dua pejabat. Kasus korupsi di BWS Babel mencapai Rp30,49 miliar, sementara di Sumut terkait proyek jalan senilai Rp231,8 miliar. Menteri mengakui kurangnya integritas tim dan inefisiensi anggaran, yang menyebabkan ICOR tinggi. Perombakan pejabat eselon I dilakukan untuk efisiensi dan mendukung program Presiden.

🏛️ Tindakan & Perombakan Kementerian

  • Menteri PU Dody Hanggodo telah menonaktifkan enam Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi.
  • Selain ASN, dua pejabat di atas ASN tersebut juga dicopot untuk menjaga kelancaran proses hukum dan memastikan tidak ada yang ditutupi.
  • Menteri Dody melakukan perombakan hampir seluruh pejabat eselon I di kementeriannya sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh dan penyegaran.
  • Perombakan tersebut mencakup penggantian Sekretaris Jenderal Zainal Fatah oleh Wida Nurfaida dan Inspektur Jenderal Dadang Rukmana oleh Maulidya Indah Junica.
  • Kementerian akan terus melakukan pembinaan kelembagaan dan sistem untuk meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran negara dan memberantas kebocoran.

🚨 Kasus Korupsi yang Terungkap

  • Kejaksaan Tinggi Kepulauan Babel menetapkan empat tersangka dalam kasus korupsi pemeliharaan rutin di Balai Wilayah Sungai (BWS) Babel.
  • Kasus di BWS Babel melibatkan anggaran Rp30,49 miliar dengan barang bukti uang tunai Rp5,2 miliar dari total anggaran periode 2023-2024.
  • Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Sumatera Utara terkait dugaan korupsi proyek pembangunan jalan.
  • OTT KPK di Sumut menetapkan lima tersangka terkait proyek senilai Rp231,8 miliar, termasuk Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Obaja Putra Ginting.

📈 Evaluasi & Komitmen Perbaikan

  • Menteri Dody Hanggodo mengakui bahwa kementeriannya belum mampu menjaga integritas tim dengan baik dan pengelolaan anggaran tidak efisien.
  • Kebocoran anggaran akibat kasus di BWS Babel diperkirakan mencapai lebih dari 40 persen dari total anggaran.
  • Ketidakefisienan anggaran menyebabkan tingginya Incremental Capital Output Ratio (ICOR) di Indonesia, yang saat ini berada di level 6.
  • Pemerintah menargetkan untuk menekan ICOR di bawah 6 dengan mengefisienkan belanja infrastruktur dan melibatkan swasta dalam proyek.
  • Pembenahan ini akan berlanjut hingga ke jajaran eselon II, Kepala Satuan Kerja (Kasatker), hingga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Apa yang terjadi di Kementerian PU?

keyboard_arrow_down

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menghadapi kasus dugaan korupsi yang melibatkan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balai Wilayah Sungai (BWS) Bangka Belitung (Babel) dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara (Sumut). Kasus ini telah menyebabkan Menteri PU Dody Hanggodo mengambil tindakan tegas berupa penonaktifan ASN, pencopotan pejabat, dan perombakan besar-besaran di jajaran eselon I kementerian.

Siapa saja pihak yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi ini?

keyboard_arrow_down

Pihak-pihak yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi ini meliputi:

  • Enam Aparatur Sipil Negara (ASN): Terdiri dari lima ASN di BWS Bangka Belitung dan satu ASN di BBPJN Sumatera Utara yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
  • Dua pejabat: Pejabat di atas ASN yang dicopot dari jabatannya untuk kelancaran proses hukum.
  • Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Obaja Putra Ginting: Salah satu dari lima tersangka yang ditetapkan KPK terkait dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumut.
  • Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepulauan Babel: Pihak yang menetapkan empat tersangka dalam kasus korupsi pemeliharaan rutin di BWS Babel.
  • Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK): Pihak yang melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) dan menetapkan lima tersangka terkait dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumut.
  • Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo: Pihak yang bertanggung jawab atas penanganan kasus ini dan melakukan tindakan penonaktifan, pencopotan, serta perombakan.

Tindakan apa yang diambil oleh Menteri PU Dody Hanggodo terkait kasus korupsi ini?

keyboard_arrow_down

Menteri PU Dody Hanggodo telah mengambil beberapa tindakan tegas sebagai respons terhadap kasus dugaan korupsi ini:

  • Menonaktifkan enam ASN: Lima ASN di BWS Babel dan satu ASN di BBPJN Sumut yang menjadi tersangka kasus korupsi.
  • Mencopot dua pejabat: Pejabat yang berada di atas ASN yang dinonaktifkan, dengan tujuan menjaga kelancaran proses hukum dan memastikan tidak ada yang ditutupi.
  • Merombak hampir seluruh pejabat eselon I: Sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh dan penyegaran untuk mendukung Asta Cita Presiden Prabowo, termasuk penggantian Sekretaris Jenderal dan Inspektur Jenderal.

Berapa jumlah ASN dan pejabat yang dinonaktifkan atau dicopot?

keyboard_arrow_down

Secara total, enam ASN telah dinonaktifkan karena menjadi tersangka kasus dugaan korupsi (lima dari BWS Babel dan satu dari BBPJN Sumut). Selain itu, dua pejabat yang merupakan atasan dari ASN tersebut juga dicopot dari jabatannya. Sebagai bagian dari perombakan, hampir seluruh pejabat eselon I di Kementerian PU juga diganti.

Di mana saja kasus dugaan korupsi ini terjadi dan berapa nilai kerugiannya?

keyboard_arrow_down

Kasus dugaan korupsi ini terjadi di dua lokasi utama:

  • Balai Wilayah Sungai (BWS) Bangka Belitung (Babel): Kasus ini terkait dugaan korupsi pemeliharaan rutin dengan anggaran sebesar Rp30,49 miliar. Kejaksaan Tinggi Kepulauan Babel menemukan barang bukti uang tunai sebesar Rp5,2 miliar dari total anggaran tersebut untuk periode 2023-2024. Menteri Dody Hanggodo menyebutkan bahwa kebocoran anggaran akibat kasus ini mencapai lebih dari 40 persen.
  • Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara (Sumut): Kasus ini terkait dugaan korupsi proyek pembangunan jalan senilai Rp231,8 miliar. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) dan menetapkan lima tersangka, termasuk Kepala Dinas PUPR Sumut.

Apa dampak kasus korupsi ini terhadap efisiensi anggaran Kementerian PU?

keyboard_arrow_down

Kasus korupsi ini berdampak signifikan pada efisiensi anggaran Kementerian PU. Menteri Dody Hanggodo mengakui bahwa kementeriannya belum mampu menjaga integritas tim dengan baik dan pengelolaan anggaran tidak efisien, sesuai dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto. Kebocoran anggaran akibat kasus di BWS Babel saja mencapai lebih dari 40 persen. Ketidakefisienan anggaran ini menyebabkan tingginya Incremental Capital Output Ratio (ICOR) di Indonesia, yang saat ini berada di level 6.

Apa itu ICOR dan bagaimana kaitannya dengan efisiensi anggaran?

keyboard_arrow_down

ICOR adalah singkatan dari Incremental Capital Output Ratio. Ini adalah rasio yang mengukur seberapa besar tambahan investasi modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit tambahan output atau pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain, ICOR menunjukkan efisiensi penggunaan modal dalam menghasilkan pertumbuhan.

Kaitannya dengan efisiensi anggaran adalah sebagai berikut:

  • ICOR tinggi (seperti level 6 di Indonesia) menunjukkan bahwa investasi yang dilakukan, termasuk belanja infrastruktur oleh Kementerian PU, kurang efisien dalam menghasilkan pertumbuhan ekonomi. Artinya, dibutuhkan lebih banyak modal untuk mencapai tingkat pertumbuhan tertentu.
  • Kebocoran dan ketidakefisienan anggaran akibat korupsi atau manajemen yang buruk secara langsung berkontribusi pada tingginya ICOR. Dana yang seharusnya digunakan untuk proyek produktif dan efisien justru hilang atau tidak memberikan hasil optimal, sehingga investasi yang ada tidak menghasilkan output yang sepadan.
  • Pemerintah menargetkan untuk menekan ICOR di bawah 6, yang berarti berupaya agar setiap rupiah investasi dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dan lebih efisien.

Langkah-langkah apa yang akan dilakukan Kementerian PU untuk mengatasi masalah integritas dan efisiensi anggaran?

keyboard_arrow_down

Untuk mengatasi masalah integritas dan efisiensi anggaran, Kementerian PU akan melakukan beberapa langkah strategis:

  • Pembinaan Kelembagaan dan Sistem: Menteri Dody menyatakan bahwa pembinaan ini akan terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran negara dan memberantas kebocoran.
  • Efisiensi Belanja Infrastruktur: Pemerintah menargetkan untuk menekan ICOR di bawah 6 dengan mengefisienkan belanja infrastruktur.
  • Pelibatan Swasta: Melibatkan pihak swasta dalam proyek-proyek yang memungkinkan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi beban anggaran negara.
  • Pembenahan Berjenjang: Pembenahan ini akan berlanjut hingga ke jajaran eselon II, Kepala Satuan Kerja (Kasatker), hingga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk memastikan integritas dan efisiensi di semua tingkatan.

Siapa saja pejabat eselon I yang dirombak dalam Kementerian PU?

keyboard_arrow_down

Sebagai bagian dari perombakan dan penyegaran, beberapa pejabat eselon I di Kementerian PU yang diganti antara lain:

  • Sekretaris Jenderal (Sekjen): Zainal Fatah digantikan oleh Wida Nurfaida. Zainal Fatah sendiri mengundurkan diri karena ingin fokus ke pondoknya.
  • Inspektur Jenderal (Irjen): Dadang Rukmana digantikan oleh Maulidya Indah Junica.
  • Selain itu, beberapa Direktur Jenderal dan Kepala Badan juga mengalami penggantian.

Apa target pemerintah terkait ICOR dan bagaimana cara mencapainya?

keyboard_arrow_down

Pemerintah menargetkan untuk menekan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) di bawah 6. Target ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa investasi yang dilakukan di Indonesia menjadi lebih efisien dalam menghasilkan pertumbuhan ekonomi.

Cara untuk mencapai target tersebut adalah dengan:

  • Mengefisienkan belanja infrastruktur: Memastikan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan dalam proyek infrastruktur memberikan hasil yang maksimal dan tidak ada kebocoran.
  • Melibatkan swasta dalam proyek-proyek yang memungkinkan: Keterlibatan swasta dapat membawa efisiensi, inovasi, dan sumber daya tambahan yang mengurangi beban anggaran negara dan mempercepat pembangunan.

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang