Gugatan Hukum Internasional Brasil: Indonesia Siap Hadapi Kasus Kematian Pendaki Rinjani

Gugatan hukum internasional Brasil terkait kematian pendaki Rinjani, Juliana Marins, tengah dipersiapkan. Temukan informasi tentang investigasi, autopsi ulang, dan tanggapan pemerintah Indonesia.

image cover
leaderboard

Tanggal Publikasi

5 Jul 2025

update

Sumber Berita

3 sumber

newspaper

Total Artikel

7 artikel

article

Overview

Brasil pertimbangkan jalur hukum internasional atas kematian Juliana Marins di Rinjani, mendesak investigasi kelalaian Indonesia. Ketua DPR RI meminta pemerintah menindaklanjuti potensi gugatan dan perkuat SOP keselamatan. Menko Polhukam menyatakan belum menerima nota diplomatik resmi, membuka opsi investigasi bersama, dan membantah spekulasi waktu kematian. Balai TNGR menyatakan kendala medan dan cuaca menghambat evakuasi.

🇧🇷 Respons Brasil

  • Kantor Pembela Umum Federal (DPU) Brasil membuka kemungkinan menempuh jalur hukum internasional terkait kematian Juliana Marins di Gunung Rinjani.
  • DPU juga mengajukan permintaan resmi kepada Kepolisian Federal (PF) untuk menyelidiki kemungkinan adanya unsur kelalaian dari otoritas Indonesia dalam insiden tersebut.
  • Keluarga korban meminta dilakukan autopsi ulang setibanya jenazah di Brasil untuk memastikan waktu dan penyebab kematian secara akurat.

🇮🇩 Sikap Pemerintah Indonesia

  • Menko Polhukam Yusril Ihza Mahendra menyatakan pemerintah Indonesia belum menerima nota diplomatik resmi dari Brasil terkait kasus ini.
  • Pemerintah Indonesia membuka opsi investigasi bersama dengan Brasil dan berharap kasus ini tidak mengganggu hubungan baik kedua negara.
  • Yusril menegaskan bahwa Indonesia tidak terikat pada konvensi HAM di Amerika Latin terkait kasus ini.
  • Pemerintah Indonesia menganggap kematian Juliana sebagai kecelakaan yang bisa terjadi pada pendaki gunung mana pun dan sedang melakukan penyelidikan.

⛰️ Upaya Penyelamatan & Kondisi Korban

  • Balai TNGR menyatakan tim SAR telah berupaya maksimal dalam pencarian dan penyelamatan, menghadapi kendala medan terjal dan cuaca ekstrem.
  • Menko Polhukam Yusril membantah spekulasi, menyatakan Juliana wafat 15-30 menit setelah terjatuh pada 26 Juni, bukan hidup lebih dari sehari.
  • Hasil autopsi menunjukkan kerusakan organ dan patah tulang parah akibat terjatuh dari ketinggian 600 meter menjadi penyebab utama kematian.
  • Secara medis, upaya penyelamatan hampir tidak mungkin dilakukan dalam kondisi tersebut.
  • Pemerintah Indonesia tidak mempermasalahkan jika keluarga Juliana ingin melakukan autopsi ulang di Brasil.

🏛️ Respons Parlemen Indonesia

  • Ketua DPR RI, Puan Maharani, meminta pemerintah Indonesia untuk menindaklanjuti wacana gugatan Brasil dan menekankan pentingnya keselamatan wisatawan.
  • Puan mendesak pemerintah untuk memperkuat SOP, meningkatkan pelatihan pemandu dan petugas SAR, serta menyediakan peralatan evakuasi yang memadai.
  • Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, meminta Pemerintah Indonesia untuk bersiap menghadapi potensi gugatan hukum internasional.
  • Saleh juga mendesak evaluasi aspek keamanan pendakian untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.

Siapakah Juliana Marins dan apa yang terjadi padanya di Gunung Rinjani?

keyboard_arrow_down

Juliana Marins adalah seorang pendaki asal Brasil yang meninggal dunia saat mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia dilaporkan terjatuh dari ketinggian sekitar 600 meter.

Kapan jenazah Juliana Marins tiba di Brasil dan apa permintaan keluarganya?

keyboard_arrow_down

Jenazah Juliana Marins tiba di Brasil pada Selasa (1/7). Keluarga korban meminta dilakukan autopsi ulang untuk memastikan waktu dan penyebab kematian secara akurat.

Lembaga mana di Brasil yang mengajukan kemungkinan gugatan hukum internasional?

keyboard_arrow_down

Lembaga yang membuka kemungkinan menempuh jalur hukum internasional adalah Kantor Pembela Umum Federal (DPU) Brasil. DPU juga mengajukan permintaan resmi kepada Kepolisian Federal (PF) untuk menyelidiki kemungkinan adanya unsur kelalaian dari otoritas Indonesia dalam insiden tersebut.

Bagaimana tanggapan Pemerintah Indonesia terkait wacana gugatan hukum internasional ini?

keyboard_arrow_down

Menko Polhukam Yusril Ihza Mahendra menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia belum menerima nota diplomatik resmi dari Brasil terkait kasus ini. Ia menegaskan bahwa pernyataan gugatan berasal dari lembaga independen Brasil, bukan pemerintah secara resmi. Pemerintah Indonesia membuka opsi investigasi bersama dengan Brasil dan menganggap kematian Juliana sebagai kecelakaan yang bisa terjadi pada pendaki gunung mana pun.

Apa hasil autopsi awal dan penyebab kematian Juliana Marins menurut Pemerintah Indonesia?

keyboard_arrow_down

Menurut Menko Polhukam Yusril Ihza Mahendra, Juliana Marins wafat 15-30 menit setelah terjatuh. Hasil autopsi menunjukkan kerusakan organ dan patah tulang parah akibat terjatuh dari ketinggian 600 meter menjadi penyebab utama kematian. Secara medis, upaya penyelamatan hampir tidak mungkin dilakukan dalam kondisi tersebut. Pemerintah Indonesia tidak mempermasalahkan jika keluarga Juliana ingin melakukan autopsi ulang di Brasil, dan meyakini hasilnya tidak akan jauh berbeda jika metodologi standar forensik diikuti.

Apakah ada perbedaan informasi mengenai tanggal kejadian jatuhnya Juliana Marins?

keyboard_arrow_down

Ya, terdapat perbedaan informasi mengenai tanggal jatuh korban. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menyebut Juliana jatuh pada 21 Juni, sementara Menko Polhukam Yusril Ihza Mahendra menyebut 26 Juni. Pemerintah Indonesia sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap fakta sebenarnya.

Langkah-langkah apa yang diminta oleh DPR RI kepada Pemerintah Indonesia terkait insiden ini?

keyboard_arrow_down

Ketua DPR RI, Puan Maharani, meminta pemerintah Indonesia untuk menindaklanjuti wacana gugatan Brasil dan menekankan pentingnya keselamatan wisatawan sebagai prioritas utama. Puan juga mendesak pemerintah melalui kementerian terkait dan Pemda NTB untuk:

  • Memperkuat SOP (Standard Operating Procedure)
  • Meningkatkan pelatihan pemandu dan petugas SAR
  • Menyediakan peralatan evakuasi yang memadai

Senada, Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, meminta Pemerintah Indonesia untuk bersiap menghadapi potensi gugatan hukum internasional dengan mempersiapkan bukti dan pengacara yang kompeten, serta mengevaluasi aspek keamanan pendakian.

Bagaimana upaya tim SAR Balai TNGR dalam penanganan insiden ini?

keyboard_arrow_down

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Yarman, menyatakan bahwa tim SAR telah berupaya maksimal dalam pencarian dan penyelamatan Juliana. Mereka menghadapi kendala medan terjal dan cuaca ekstrem. Yarman menambahkan bahwa tim evakuasi sudah bergerak cepat setelah menerima informasi, namun kondisi lapangan dan cuaca menjadi penghalang utama.

Apa implikasi kasus ini terhadap hubungan bilateral Indonesia-Brasil?

keyboard_arrow_down

Menko Polhukam Yusril Ihza Mahendra berharap kasus ini tidak mengganggu hubungan baik kedua negara, terutama mengingat Presiden Prabowo Subianto sedang berada di Brasil. Pemerintah Indonesia membuka opsi investigasi bersama dengan Brasil sebagai upaya untuk menjaga hubungan bilateral yang harmonis.

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang