Sopir Truk Ultimatum Pemerintah Soal Zero ODOL Setelah Audiensi Buntu

Sopir truk mengadakan unjuk rasa menuntut kejelasan kebijakan Zero ODOL di Jakarta. Kebijakan ini berdampak pada biaya logistik dan industri berat. Audiensi dengan Kemenhub berakhir buntu.

image cover
leaderboard

Tanggal Publikasi

5 Jul 2025

update

Sumber Berita

5 sumber

newspaper

Total Artikel

8 artikel

article

Overview

Ratusan sopir truk demo di Jakarta, menuntut kejelasan kebijakan Zero ODOL 2026. Mereka khawatir kriminalisasi sopir. Menko Perekonomian siap menampung aspirasi, sementara Kemenhub menyatakan telah berdiskusi sebelumnya. Audiensi buntu karena tidak ada jaminan penundaan aturan. Sopir beri ultimatum, ancam aksi lebih besar jika tuntutan tak dipenuhi. ALFI sarankan penerapan bertahap dan insentif pemerintah.

🚚 Aksi Protes Pengemudi Truk

  • Ratusan pengemudi truk dari asosiasi seperti Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI) dan Aliansi Perjuangan Pengemudi Nusantara (APPN) melakukan unjuk rasa di sekitar Jalan Medan Merdeka dan Monas, Jakarta Pusat.
  • Aksi ini melibatkan sekitar 500 sopir dengan 300 truk, menuntut kejelasan dan perlindungan terkait kebijakan Zero Overdimension Overload (ODOL).
  • Kebijakan Zero ODOL yang dituntut penundaannya akan diterapkan pada awal tahun 2026 dan dianggap akan mengkriminalisasi sopir.
  • Ketua APPN Sun Aryo menyatakan aksi ini, meskipun mengganggu aktivitas di Jakarta, dianggap perlu untuk menyadarkan pemerintah.

🏛️ Tanggapan Pemerintah & Kebuntuan Audiensi

  • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan menampung aspirasi sopir truk, mengingat beberapa industri masih bergantung pada truk ODOL.
  • Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, menyatakan kesiapan untuk bertemu dan telah membahas revisi UU LLAJ serta perlindungan pengemudi sebelumnya.
  • Audiensi antara sopir truk dan Kemenhub berakhir buntu karena tidak ada titik temu terkait jaminan aturan Zero ODOL tidak akan mengkriminalisasi sopir.
  • Para sopir kecewa karena tidak ditemui oleh Menteri Perhubungan atau Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, dan memberikan ultimatum untuk ditemui.
  • Kemenhub menyatakan tidak berwenang menunda aturan Zero ODOL, yang menjadi tuntutan utama pengemudi.

💡 Rekomendasi Sektor Logistik

  • Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyatakan penerapan Zero ODOL harus bertahap, dengan mengalihkan muatan ke kereta api atau kapal.
  • Pemerintah didorong memberikan insentif seperti keringanan pajak atau kepastian BBM bersubsidi, karena antrean BBM menambah ongkos produksi.
  • ALFI juga menyarankan agar anggaran perbaikan jalan sebesar Rp47 triliun dialihkan untuk menambah armada angkutan barang pemerintah.

Apa yang menjadi penyebab utama unjuk rasa pengemudi truk?

keyboard_arrow_down

Penyebab utama unjuk rasa pengemudi truk adalah kekhawatiran dan penolakan terhadap rencana penerapan kebijakan Zero Overdimension Overload (ODOL) yang akan diberlakukan pada awal tahun 2026. Para pengemudi menuntut kejelasan dan perlindungan terkait kebijakan ini, karena mereka merasa akan dikriminalisasi dan berdampak negatif pada kesejahteraan mereka serta operasional logistik.

Siapa saja pihak yang terlibat dalam unjuk rasa ini?

keyboard_arrow_down

Unjuk rasa ini melibatkan ratusan pengemudi truk dari berbagai asosiasi, termasuk:

  • Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI)
  • Aliansi Perjuangan Pengemudi Nusantara (APPN)

Diperkirakan sekitar 500 sopir dengan 300 truk turut serta dalam aksi ini.

Di mana lokasi unjuk rasa pengemudi truk berlangsung?

keyboard_arrow_down

Unjuk rasa pengemudi truk berlangsung di sekitar Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, dan area Monas. Secara spesifik, aksi ini dipusatkan di depan kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK).

Kapan kebijakan Zero ODOL direncanakan akan diterapkan?

keyboard_arrow_down

Kebijakan Zero ODOL direncanakan akan diterapkan pada awal tahun 2026.

Apa saja tuntutan utama para pengemudi truk dalam aksi ini?

keyboard_arrow_down

Dalam aksi unjuk rasa dan audiensi, para pengemudi truk mengajukan beberapa tuntutan utama, yaitu:

  • Penundaan aturan Zero ODOL.
  • Revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
  • Perlindungan pengemudi, termasuk peningkatan kesejahteraan.
  • Penegakan hukum yang adil dan tidak hanya menyasar pengemudi.
  • Pemberantasan premanisme dan pungutan liar.

Bagaimana tanggapan pemerintah terhadap unjuk rasa dan tuntutan pengemudi truk?

keyboard_arrow_down

Pemerintah memberikan tanggapan yang bervariasi terhadap unjuk rasa ini:

  • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah akan menampung aspirasi para sopir truk, mengingat beberapa industri besar masih sangat bergantung pada truk ODOL.
  • Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, menyatakan kesiapannya untuk menemui perwakilan sopir truk dan menegaskan bahwa Kemenhub telah beberapa kali bertemu dengan mereka untuk membahas ketentuan terkait muatan dan dimensi truk. Kemenhub juga menyatakan terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut.

Namun, audiensi antara sopir truk dan Kemenhub berakhir buntu karena tidak ada titik temu terkait jaminan bahwa aturan Zero ODOL tidak akan mengkriminalisasi sopir, dan Dirjen Perhubungan Darat menyatakan tidak berwenang membuat keputusan penundaan aturan tersebut.

Apa dampak potensial dari penerapan kebijakan Zero ODOL terhadap industri dan logistik?

keyboard_arrow_down

Penerapan kebijakan Zero ODOL memiliki dampak potensial yang signifikan, antara lain:

  • Dampak pada Industri Berat: Industri seperti baja, semen, dan makanan minuman yang selama ini bergantung pada truk ODOL akan sangat terpengaruh.
  • Peningkatan Biaya Logistik: Kebijakan ini diperkirakan akan meningkatkan biaya logistik secara keseluruhan, yang pada akhirnya dapat memengaruhi harga barang dan daya saing industri.

Mengapa audiensi antara pengemudi truk dan Kemenhub berakhir buntu?

keyboard_arrow_down

Audiensi antara pengemudi truk dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berakhir buntu karena beberapa alasan:

  • Tidak Ada Jaminan Non-Kriminalisasi: Para sopir truk menghentikan audiensi karena tidak ada titik temu terkait jaminan bahwa aturan Zero ODOL tidak akan mengkriminalisasi sopir.
  • Kewenangan Terbatas: Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub menyatakan tidak berwenang untuk membuat keputusan penundaan aturan Zero ODOL, yang merupakan salah satu tuntutan utama pengemudi.
  • Kekecewaan Tidak Ditemui Menteri: Para sopir merasa kecewa karena tidak ditemui langsung oleh Menteri Perhubungan atau Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.

Akibat kebuntuan ini, para sopir memberikan ultimatum dan mengancam akan melanjutkan aksi yang lebih besar jika tidak ada solusi.

Apa saran dari Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) terkait penerapan Zero ODOL?

keyboard_arrow_down

Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) memberikan beberapa saran terkait penerapan Zero ODOL:

  • Penerapan Bertahap: ALFI menyarankan agar penerapan Zero ODOL dilakukan secara bertahap.
  • Pengalihan Muatan: Mendorong pengalihan muatan barang ke moda transportasi lain seperti kereta api atau kapal untuk mengurangi ketergantungan pada truk.
  • Pemberian Insentif: Pemerintah didorong untuk memberikan insentif kepada pelaku usaha, seperti keringanan pajak atau kepastian ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, karena antrean BBM dapat menambah ongkos produksi.
  • Penambahan Armada Angkutan Barang Pemerintah: ALFI juga menyarankan agar anggaran perbaikan jalan sebesar Rp47 triliun dapat dialihkan untuk menambah armada angkutan barang milik pemerintah, sebagai solusi jangka panjang.

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang