Kesepakatan Tarif RI-AS: Harga Migas dan Pangan Diprediksi Turun, Ekspor RI Berpotensi Naik

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

28 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

4 artikel

Indonesia berupaya menurunkan tarif resiprokal AS dari 19% untuk komoditas unggulan. Sebelumnya, Uni Eropa berhasil menegosiasikan tarif lebih rendah, bahkan 0% untuk CPO. Menkeu Sri Mulyani menyatakan tarif 0% untuk produk AS berpotensi menurunkan harga migas dan pangan, namun pemerintah akan memantau dampaknya. Penurunan tarif impor produk Indonesia ke AS diharapkan positif bagi industri padat karya. Kesepakatan mencakup pembelian produk energi, pertanian, dan pesawat dari AS.

๐Ÿค Upaya Negosiasi & Target

  • Pemerintah Indonesia terus berupaya menurunkan tarif resiprokal dari Amerika Serikat (AS) yang saat ini sebesar 19 persen, menargetkan komoditas ekspor unggulan seperti kelapa sawit, kopi, kakao, dan produk industri.
  • Uni Eropa dan Jepang sebelumnya berhasil menegosiasikan tarif lebih rendah menjadi 15 persen, bahkan Uni Eropa memberikan tarif nol persen untuk CPO dari Indonesia.
  • Penurunan tarif impor produk Indonesia ke AS dari 32 persen menjadi 19 persen diharapkan memberikan efek positif pada sektor industri padat karya seperti tekstil, alas kaki, dan furnitur.

๐Ÿ“‰ Dampak Tarif 0% AS ke Indonesia

  • Penerapan tarif bea masuk 0 persen untuk produk AS ke Indonesia berpotensi menurunkan harga minyak, gas (migas), dan pangan.
  • Produk AS yang masuk dengan tarif 0 persen dapat memengaruhi harga jual dan berpotensi lebih murah dari produk lokal.
  • Tarif 0 persen ini dapat berdampak pada 10 produk utama AS di Indonesia, termasuk suku cadang pesawat, mesin, plastik, farmasi, energi, dan produk pertanian.
  • Ada potensi penurunan permintaan produk susu dan jagung nasional akibat masuknya produk AS dengan tarif 0 persen.

๐Ÿ“œ Persyaratan Kesepakatan Perdagangan

  • Kesepakatan ini mencakup persyaratan bagi Indonesia untuk membeli produk energi senilai US$15 miliar dari AS.
  • Indonesia juga diwajibkan membeli komoditas pertanian senilai US$4,5 miliar dari AS.
  • Bagian dari kesepakatan adalah pembelian 50 pesawat Boeing dari AS oleh Indonesia.
  • Terdapat persyaratan terkait pengelolaan data pribadi warga Indonesia dalam kesepakatan ini.

๐Ÿ“ˆ Stabilitas Ekonomi Nasional

  • Meskipun terdapat ketidakpastian global akibat kebijakan tarif resiprokal AS dan ketegangan geopolitik, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan bahwa stabilitas sistem keuangan nasional tetap terjaga pada Kuartal II 2025.
  • Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 2,9 persen, menurun dari proyeksi sebelumnya 3,2 persen.
  • KSSK tetap optimis bahwa konsumsi, daya beli masyarakat, dan aktivitas dunia usaha di Indonesia tetap kuat.
  • Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua diproyeksikan tetap terjaga, didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Apa yang sedang diupayakan Pemerintah Indonesia terkait tarif dengan Amerika Serikat?

keyboard_arrow_down

Pemerintah Indonesia terus berupaya menurunkan tarif resiprokal dari Amerika Serikat (AS) yang saat ini sebesar 19 persen. Tujuan utama dari upaya ini adalah untuk meningkatkan daya saing komoditas ekspor unggulan Indonesia di pasar AS.

Komoditas ekspor unggulan Indonesia apa saja yang ditargetkan untuk mendapatkan penurunan tarif dari AS?

keyboard_arrow_down

Komoditas ekspor unggulan Indonesia yang ditargetkan untuk mendapatkan penurunan tarif dari AS meliputi kelapa sawit, kopi, kakao, produk pertanian, mineral, komponen pesawat terbang, dan produk industri di kawasan tertentu.

Bagaimana perbandingan negosiasi tarif AS dengan Uni Eropa dan Jepang?

keyboard_arrow_down

Uni Eropa dan Jepang sebelumnya berhasil menegosiasikan tarif yang lebih rendah dengan AS, yaitu sebesar 15 persen. Bahkan, Uni Eropa memberikan tarif nol persen untuk CPO (minyak kelapa sawit mentah) dari Indonesia dalam perjanjian I-EU CEPA, menunjukkan adanya preseden untuk tarif yang lebih rendah atau bahkan nol persen.

Apa potensi dampak positif bagi Indonesia jika produk AS masuk dengan tarif 0 persen?

keyboard_arrow_down

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa tarif bea masuk 0 persen untuk produk AS ke Indonesia berpotensi menurunkan harga minyak, gas (migas), dan pangan. Hal ini dapat memengaruhi harga jual produk-produk tersebut di pasar Indonesia, berpotensi membuatnya lebih murah dari produk lokal, yang pada gilirannya dapat menguntungkan konsumen.

Apa saja potensi dampak negatif atau risiko dari penerapan tarif 0 persen untuk produk AS di Indonesia?

keyboard_arrow_down

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira Adhinegara, menyebutkan bahwa tarif 0 persen ini dapat berdampak pada 10 produk utama AS di Indonesia, termasuk suku cadang pesawat, mesin, plastik, farmasi, energi, dan produk pertanian. Potensi risikonya adalah penurunan permintaan produk susu dan jagung nasional karena masuknya produk AS yang lebih murah. Pemerintah akan memantau risiko rambatan dari penerapan tarif ini.

Industri padat karya Indonesia apa saja yang diharapkan mendapat dampak positif dari penurunan tarif impor ke AS?

keyboard_arrow_down

Penurunan tarif impor produk Indonesia ke AS dari 32 persen menjadi 19 persen diharapkan memberikan efek positif pada sektor industri padat karya seperti tekstil, alas kaki, dan furnitur. Penurunan tarif ini dapat meningkatkan daya saing produk-produk tersebut di pasar AS.

Apa saja persyaratan atau komitmen yang harus dipenuhi Indonesia dalam kesepakatan perdagangan dengan AS?

keyboard_arrow_down

Kesepakatan ini mencakup beberapa persyaratan bagi Indonesia, yaitu:

  • Membeli produk energi senilai US$15 miliar dari AS.
  • Membeli komoditas pertanian senilai US$4,5 miliar dari AS.
  • Membeli 50 pesawat Boeing dari AS.
  • Memenuhi persyaratan terkait pengelolaan data pribadi warga Indonesia.

Bagaimana stabilitas sistem keuangan dan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global?

keyboard_arrow_down

Meskipun terdapat ketidakpastian global akibat kebijakan tarif resiprokal AS dan ketegangan geopolitik yang memicu tindakan balasan dari China, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan bahwa stabilitas sistem keuangan nasional tetap terjaga pada Kuartal II 2025. Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 2,9 persen (menurun dari proyeksi sebelumnya 3,2 persen), namun KSSK tetap optimis bahwa konsumsi, daya beli masyarakat, dan aktivitas dunia usaha di Indonesia tetap kuat, didukung oleh APBN, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua akan tetap terjaga.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang