Menurut data BPS Maret 2025, garis kemiskinan nasional Rp 609.160 per kapita per bulan. Jumlah penduduk miskin 23,85 juta jiwa (8,47%), turun dari September 2024. Bank Dunia gunakan standar 6,85 dollar AS per kapita per hari, menghasilkan angka kemiskinan 60,3% penduduk (171,8 juta jiwa). BPS gunakan pendekatan kebutuhan dasar berdasarkan konsumsi riil masyarakat melalui Susenas.
๐ Fakta Utama Kemiskinan
- Garis kemiskinan nasional BPS Maret 2025 ditetapkan sebesar Rp 609.160 per kapita per bulan.
- Rumah tangga miskin dengan rata-rata 4,72 anggota memiliki pengeluaran di bawah Rp 2.875.235 per bulan.
- Jumlah penduduk miskin di Indonesia tercatat 23,85 juta orang atau 8,47% dari total populasi.
- Angka kemiskinan BPS menunjukkan penurunan dari 8,57% pada September 2024.
๐ Perbedaan Standar Internasional
- Bank Dunia menggunakan standar kemiskinan 6,85 dollar AS per kapita per hari (PPP), atau sekitar Rp 1,23 juta per bulan.
- Dengan standar Bank Dunia, angka kemiskinan di Indonesia mencapai 60,3% penduduk atau sekitar 171,8 juta orang.
- Perbedaan standar ini menghasilkan angka kemiskinan yang jauh lebih tinggi menurut Bank Dunia dibandingkan BPS.
๐ฌ Metodologi BPS
- BPS menggunakan pendekatan kebutuhan dasar (cost of basic needs) berdasarkan konsumsi riil masyarakat Indonesia.
- Data dikumpulkan melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dari sekitar 345.000 rumah tangga.
- Garis kemiskinan BPS bervariasi di setiap wilayah tergantung pada harga barang dan pola konsumsi setempat.
Apa itu garis kemiskinan nasional menurut Badan Pusat Statistik (BPS)?
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Maret 2025, garis kemiskinan nasional ditetapkan sebesar Rp 609.160 per kapita per bulan. Ini adalah batas pengeluaran minimum yang diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non-makanan. Jika pengeluaran per kapita seseorang berada di bawah angka ini, maka orang tersebut digolongkan sebagai penduduk miskin.
Berapa jumlah penduduk miskin di Indonesia berdasarkan data BPS terbaru?
Berdasarkan data BPS Maret 2025, jumlah penduduk miskin di Indonesia tercatat sebanyak 23,85 juta orang. Angka ini setara dengan 8,47% dari total populasi Indonesia.
Bagaimana BPS menentukan garis kemiskinan di Indonesia?
BPS menggunakan pendekatan kebutuhan dasar (cost of basic needs) untuk menentukan garis kemiskinan. Metode ini menghitung pengeluaran minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan (seperti kalori) dan non-makanan (seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).
- Data dikumpulkan melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang melibatkan sekitar 345.000 rumah tangga.
- Pendekatan ini didasarkan pada konsumsi riil masyarakat Indonesia, yang berarti garis kemiskinan mencerminkan pola pengeluaran dan harga barang yang berlaku di Indonesia.
Mengapa terdapat perbedaan signifikan antara angka kemiskinan BPS dan Bank Dunia?
Terdapat perbedaan signifikan antara angka kemiskinan BPS dan Bank Dunia karena keduanya menggunakan standar dan metodologi yang berbeda dalam mengukur kemiskinan:
- BPS: Menggunakan pendekatan kebutuhan dasar berdasarkan konsumsi riil masyarakat Indonesia, dengan garis kemiskinan nasional Rp 609.160 per kapita per bulan.
- Bank Dunia: Menggunakan standar internasional yang lebih tinggi, yaitu 6,85 dollar AS per kapita per hari (PPP - Purchasing Power Parity), yang setara dengan sekitar Rp 1,23 juta per bulan. Standar ini dirancang untuk perbandingan antarnegara dan mencerminkan tingkat kemiskinan yang lebih ekstrem secara global.
Perbedaan standar ini menghasilkan angka kemiskinan yang sangat berbeda, di mana Bank Dunia mengidentifikasi sekitar 171,8 juta orang miskin (60,3%) di Indonesia, jauh lebih tinggi dari angka BPS.
Berapa standar garis kemiskinan yang digunakan oleh Bank Dunia untuk Indonesia?
Bank Dunia menggunakan standar garis kemiskinan sebesar 6,85 dollar AS per kapita per hari, yang diukur dengan paritas daya beli (PPP). Jika dikonversi ke mata uang Rupiah, standar ini setara dengan sekitar Rp 1,23 juta per bulan.
Dengan standar ini, Bank Dunia memperkirakan bahwa sekitar 60,3% penduduk Indonesia, atau sekitar 171,8 juta orang, berada di bawah garis kemiskinan.
Bagaimana tren perubahan jumlah penduduk miskin di Indonesia menurut BPS?
Menurut data BPS, jumlah penduduk miskin di Indonesia menunjukkan tren penurunan dalam beberapa waktu terakhir:
- Pada September 2024, persentase penduduk miskin tercatat sebesar 8,57%.
- Pada Maret 2025, persentase tersebut menurun menjadi 8,47%.
Ini menunjukkan adanya sedikit perbaikan dalam upaya pengentasan kemiskinan berdasarkan pengukuran BPS.
Apa arti garis kemiskinan BPS bagi rumah tangga dengan anggota rata-rata?
Untuk rumah tangga miskin dengan rata-rata 4,72 anggota, garis kemiskinan nasional BPS sebesar Rp 609.160 per kapita per bulan berarti bahwa total pengeluaran rumah tangga tersebut harus di bawah Rp 2.875.235 per bulan. Jika pengeluaran bulanan rumah tangga tersebut kurang dari angka ini, maka rumah tangga tersebut digolongkan sebagai rumah tangga miskin.
Apakah garis kemiskinan BPS sama di seluruh wilayah Indonesia?
Tidak, garis kemiskinan BPS tidak sama di seluruh wilayah Indonesia. BPS menjelaskan bahwa garis kemiskinan bervariasi di setiap wilayah. Hal ini disebabkan oleh dua faktor utama:
- Harga barang setempat: Harga kebutuhan pokok dan non-pokok dapat berbeda secara signifikan antar daerah.
- Pola konsumsi setempat: Kebiasaan dan preferensi konsumsi masyarakat di satu daerah mungkin berbeda dengan daerah lain, yang memengaruhi jenis dan jumlah barang yang dianggap sebagai kebutuhan dasar.
Oleh karena itu, garis kemiskinan disesuaikan untuk mencerminkan realitas ekonomi dan sosial di masing-masing wilayah.
Masih Seputar ekonomi
Kemenperin Siapkan Reformasi TKDN, Investasi Apple di RI Tetap On Track
sekitar 9 jam yang lalu

BPS: Beras dan Rokok Dominasi Pengeluaran Masyarakat Miskin RI
sekitar 10 jam yang lalu

Istana Khawatir Konflik Thailand-Kamboja Ganggu Impor Beras RI, Cadangan Fiskal Disiapkan
sekitar 10 jam yang lalu

Kesepakatan Tarif RI-AS: Harga Migas dan Pangan Diprediksi Turun, Ekspor RI Berpotensi Naik
sekitar 11 jam yang lalu

BPS: 23,85 Juta Penduduk Miskin Maret 2025, Standar Berbeda dengan Bank Dunia
sekitar 11 jam yang lalu

Indonesia-AS Sepakati Pemangkasan Tarif 19%, Harga Pangan dan Migas Diprediksi Turun
sekitar 12 jam yang lalu

Apindo: Kelas Menengah Indonesia Menyusut 9,5 Juta, Konsumsi Rumah Tangga Stagnan
sekitar 12 jam yang lalu
:quality(80)/https://asset.kgnewsroom.com/photo/pre/2024/09/01/5d07bfc8-62bd-4b4e-9fbf-c22814e6add1_jpg.jpg&output=webp&q=30&default=https://assetd.kompas.id/tj087saG51dJbEK3hTfs7hAW4GU=/fit-in/1024x963/filters:format(webp):quality(80)/https://asset.kgnewsroom.com/photo/pre/2024/09/01/5d07bfc8-62bd-4b4e-9fbf-c22814e6add1_jpg.jpg)
Rupiah Melemah di Tengah Negosiasi Tarif Global, KSSK Jaga Stabilitas Keuangan
sekitar 13 jam yang lalu

Rekor Terendah Kemiskinan Indonesia: BPS Catat 8,47%, Pakar Peringatkan Isu Struktural
sekitar 13 jam yang lalu

PPATK Blokir Rekening Dormant: Dana Nasabah Aman, Cegah Pencucian Uang
sekitar 14 jam yang lalu

Berita Terbaru

Tim Woodball Indonesia Juara Umum Malaysia Open 2025 dengan 6 Emas

Legislator Gerindra Desak Negara Tegas Usut Tuntas Perusakan Rumah Doa Padang Sarai

Indonesia Pimpin Diskusi Solusi Dua Negara Palestina di KTT PBB New York

Iklan Guess dengan Model AI di Vogue Picu Kontroversi Standar Kecantikan

Kemenkumham Tegaskan Wajib Bayar Royalti Musik Streaming di Ruang Komersial
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.