
Kemnaker mencatat sekitar 30.000 pekerja terkena PHK hingga awal Juni 2025. Menaker enggan merilis data bulanan untuk menghindari pesimisme, memilih fokus pada penciptaan lapangan kerja baru melalui program pemerintah seperti KopDes Merah Putih. Data PHK akan divalidasi melalui BPJS Ketenagakerjaan. Pemerintah memberikan perlindungan JKP, namun ekonom menduga angka PHK riil lebih tinggi dari data yang dilaporkan.
๐ Fakta Utama PHK
- Jumlah pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mencapai sekitar 30.000 orang hingga minggu pertama Juni 2025, meningkat dari 26.455 orang pada 20 Mei 2025.
- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli enggan memberikan data PHK terbaru secara bulanan karena khawatir dapat menimbulkan pesimisme di masyarakat.
- Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan memprediksi jumlah korban PHK pada tahun 2025 dapat mencapai 280.000 orang.
- Ekonom Universitas Paramadina menduga jumlah korban PHK yang sebenarnya lebih besar dari data yang dilaporkan, terutama karena dominasi pekerja sektor informal.
๐๏ธ Respons & Kebijakan Pemerintah
- Pemerintah lebih memilih untuk fokus pada pembangunan optimisme terkait lapangan pekerjaan dan program penciptaan kerja baru.
- Data PHK akan terpusat dan mengacu pada data BPJS Ketenagakerjaan serta laporan dinas Ketenagakerjaan untuk validitas.
- Pemerintah terus berkoordinasi dengan berbagai kementerian untuk menciptakan lapangan kerja baru.
- Program Koperasi Desa/Kelurahan (KL/KopDes/Kel) Merah Putih diharapkan dapat menciptakan 2 juta lapangan kerja baru.
- Pemerintah memberikan perlindungan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dari BPJS Ketenagakerjaan sebagai jaring pengaman bagi pekerja.
๐ก Analisis & Rekomendasi
- Pekerja sektor informal yang kehilangan pekerjaan tidak terdata sebagai PHK, menyebabkan data resmi tidak mencerminkan kondisi sebenarnya.
- Sektor manufaktur dan ritel dinilai paling terdampak oleh gelombang PHK.
- Pemerintah perlu memastikan ketersediaan kredit bagi dunia usaha untuk mendukung keberlangsungan bisnis.
- Penting bagi pemerintah untuk memperbaiki iklim usaha guna mencegah peningkatan PHK lebih lanjut.
Berapa jumlah pekerja yang terkena PHK hingga awal Juni 2025?
Hingga minggu pertama Juni 2025, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat sekitar 30.000 pekerja terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Angka ini menunjukkan peningkatan dari data sebelumnya pada 20 Mei 2025, yang tercatat sebanyak 26.455 orang.
Mengapa Kementerian Ketenagakerjaan enggan merilis data PHK bulanan?
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan keengganannya untuk memberikan data PHK terbaru secara bulanan. Alasan utama di balik keputusan ini adalah kekhawatiran bahwa informasi tersebut dapat menimbulkan pesimisme di masyarakat. Menaker lebih memilih untuk fokus pada pembangunan optimisme terkait lapangan pekerjaan dan program pemerintah yang berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, daripada menyoroti data PHK secara berkala yang bisa berdampak negatif pada moral publik.
Bagaimana pemerintah memvalidasi data PHK yang tercatat?
Untuk memastikan validitas data PHK, pemerintah memusatkan dan mengacu pada dua sumber utama:
- Data BPJS Ketenagakerjaan: Ini menjadi rujukan utama karena BPJS Ketenagakerjaan memiliki catatan kepesertaan dan klaim yang terkait dengan status pekerjaan.
- Laporan dari Dinas Ketenagakerjaan: Dinas Ketenagakerjaan di daerah juga melaporkan kasus-kasus PHK yang terjadi di wilayahnya, yang kemudian dikonsolidasikan.
Dengan mengandalkan kedua sumber ini, pemerintah berupaya mendapatkan data yang akurat dan terverifikasi mengenai jumlah pekerja yang terkena PHK.
Program apa saja yang dilakukan pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja baru?
Pemerintah terus berkoordinasi dengan berbagai kementerian untuk menciptakan lapangan kerja baru. Salah satu program unggulan yang diharapkan dapat memberikan dampak signifikan adalah program Koperasi Desa/Kelurahan (KL/KopDes/Kel) Merah Putih. Program ini ditargetkan dapat menciptakan hingga 2 juta lapangan kerja baru. Selain itu, upaya penciptaan lapangan kerja juga dilakukan melalui perbaikan iklim usaha dan ketersediaan kredit bagi dunia usaha, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Apa itu program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dari BPJS Ketenagakerjaan?
Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) adalah program perlindungan sosial yang disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Program ini berfungsi sebagai jaring pengaman bagi pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). JKP memberikan manfaat berupa:
- Uang tunai: Bantuan finansial untuk membantu pekerja yang kehilangan pekerjaan.
- Akses informasi pasar kerja: Membantu pekerja menemukan lowongan pekerjaan baru.
- Pelatihan kerja: Meningkatkan keterampilan pekerja agar lebih siap bersaing di pasar kerja.
Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan finansial dan non-finansial kepada pekerja yang terdampak PHK, sehingga mereka dapat kembali produktif dan mendapatkan pekerjaan baru.
Berapa prediksi total jumlah korban PHK di tahun 2025?
Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan memprediksi bahwa jumlah korban PHK di tahun 2025 dapat mencapai angka yang signifikan, yaitu sekitar 280.000 orang. Prediksi ini menunjukkan adanya potensi peningkatan jumlah pekerja yang kehilangan pekerjaan sepanjang tahun tersebut.
Apakah ada kekhawatiran mengenai akurasi data PHK yang dilaporkan?
Ya, ada kekhawatiran mengenai akurasi data PHK yang dilaporkan. Ekonom Universitas Paramadina menduga bahwa jumlah korban PHK yang sebenarnya lebih besar dari data yang tercatat secara resmi. Hal ini terutama disebabkan oleh dominasi pekerja di sektor informal yang kehilangan pekerjaan. Pekerja informal seringkali tidak terdata dalam sistem resmi PHK, sehingga angka yang dilaporkan oleh pemerintah mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi riil di lapangan.
Sektor industri apa saja yang paling terdampak oleh PHK?
Berdasarkan analisis, sektor industri yang dinilai paling terdampak oleh gelombang PHK adalah sektor manufaktur dan ritel. Kedua sektor ini seringkali menjadi yang pertama merasakan dampak dari perlambatan ekonomi atau perubahan pola konsumsi, yang kemudian berujung pada pengurangan tenaga kerja.
Langkah-langkah apa yang perlu diambil pemerintah untuk mengatasi masalah PHK?
Untuk mengatasi masalah PHK dan dampaknya, pemerintah perlu mengambil beberapa langkah strategis, antara lain:
- Memastikan ketersediaan kredit bagi dunia usaha: Akses terhadap pembiayaan yang memadai dapat membantu perusahaan bertahan dan bahkan berkembang, sehingga mengurangi kebutuhan untuk melakukan PHK.
- Memperbaiki iklim usaha: Menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif, dengan regulasi yang jelas dan dukungan yang memadai, dapat menarik investasi dan mendorong pertumbuhan lapangan kerja baru.
- Meningkatkan koordinasi antar kementerian: Kolaborasi yang kuat antar lembaga pemerintah penting untuk merumuskan kebijakan yang komprehensif dalam penciptaan lapangan kerja dan perlindungan pekerja.
- Mengoptimalkan program penciptaan lapangan kerja: Seperti program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, untuk menyerap tenaga kerja yang terdampak PHK dan menciptakan peluang baru.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi angka PHK dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Masih Seputar ekonomi
Bapanas Waspadai Beras Oplosan Dijual Premium, Konsumen Rugi Kualitas
sekitar 1 jam yang lalu

Penyaluran BSU Capai 82,69%, Kemenaker Ingatkan Waspada Penipuan Digital
sekitar 1 jam yang lalu

Trump Pangkas Tarif Impor RI Jadi 19%, Indonesia Beli Energi dan Pesawat AS
sekitar 1 jam yang lalu

BPS: Harga Beras Naik di 178 Daerah, Sumbang Inflasi Nasional
sekitar 4 jam yang lalu

Bandara Ngurah Rai Bali Tutup Dini Hari 10 Bulan untuk Perbaikan Runway
sekitar 4 jam yang lalu

Bapanas Kaji Kenaikan HET Beras Medium di Tengah Sorotan Mutu dan Oplosan
sekitar 4 jam yang lalu

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Bank Syariah Matahari, Targetkan Jadi Bank Umum
sekitar 18 jam yang lalu

MSCI Perketat Aturan Indeks, BREN Prajogo Pangestu Tetap Berpeluang Masuk
sekitar 18 jam yang lalu

212 Merek Beras Oplosan Beredar, Pengawasan Pangan Dipertanyakan
sekitar 18 jam yang lalu

Pemerintah Luncurkan Kopdes Merah Putih 21 Juli, Siapkan KUR Rp 3 Miliar Bunga 6 Persen
sekitar 21 jam yang lalu

Harga Minyak Tertekan Ancaman Sanksi AS ke Rusia dan Tarif Impor Trump
sekitar 21 jam yang lalu

Berita Terbaru

Menkeu AS Sarankan Jerome Powell Mundur dari Dewan The Fed untuk Hindari Kebingungan Pasar

Inflasi Inti AS Juni Naik Tipis, Tarif Trump Dipertanyakan

Emmy ke-77: 'Severance' Unggul 27 Nominasi, Colin Farrell Raih Nominasi Perdana

Museum Bruce Lee di Hong Kong Tutup Permanen Akibat Masalah Keuangan

Musk Tolak Merger Tesla-xAI, Ajukan Voting Investasi Pemegang Saham
Trending

Kongres PSI di Solo: Pilih Ketum via E-vote, Luncurkan Logo Baru

Sekolah Rakyat Prabowo Targetkan 100 Titik, Perkuat Ideologi dan Entaskan Kemiskinan

Sekolah Rakyat Resmi Beroperasi 14 Juli, Sasar Puluhan Ribu Siswa Miskin

Justin Bieber Lunasi Utang Rp510 Miliar ke Mantan Manajer Scooter Braun

Diplomasi Prabowo di Eropa: Bahas IEU-CEPA dan Hadiri Parade Militer Prancis
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.