
Bapanas mempertimbangkan kenaikan HET beras medium karena HET saat ini dinilai terlalu rendah. Penyesuaian harga akan melibatkan berbagai pihak untuk menjaga keseimbangan harga. Sementara itu, Perpadi menyoroti temuan 212 merek beras yang diduga dioplos, yang disebabkan tekanan harga dan pasokan, bukan semata-mata niat curang.
🍚 Fakta Utama
- Badan Pangan Nasional (Bapanas) sedang mempertimbangkan kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium.
- Pertimbangan ini muncul sebagai respons terhadap permintaan pedagang dan pengamat yang menilai HET saat ini terlalu rendah.
- Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan penyesuaian HET akan melibatkan banyak pihak untuk mencapai harga yang wajar bagi petani, penggilingan, dan konsumen.
- Kenaikan HET berpotensi menyebabkan harga di tingkat konsumen melonjak, menjadi perhatian utama Bapanas.
- Saat ini, HET beras medium secara nasional adalah Rp12.500 per kilogram, sedangkan beras premium Rp14.900 per kilogram.
🌾 Isu Kualitas Beras
- Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) menyoroti temuan 212 merek beras yang diduga dioplos dan melanggar mutu.
- Menurut pengurus Perpadi Lampung, Tommy Gunawan, oplosan beras tidak selalu karena niat curang, tetapi juga akibat tekanan harga pasar dan pasokan yang tidak ideal.
- Tommy menekankan bahwa keragaman mutu beras tidak selalu berarti kesengajaan mengoplos dan menyayangkan jika temuan ini digeneralisasi sebagai penipuan oleh penggilingan.
- Penggilingan padi sering berada dalam posisi sulit akibat harga, pasokan dari tengkulak, dan regulasi yang berubah-ubah.
Apa itu HET beras dan berapa HET beras saat ini?
HET (Harga Eceran Tertinggi) adalah batas harga jual tertinggi yang ditetapkan pemerintah untuk komoditas tertentu, dalam hal ini beras. Tujuannya untuk menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen.
Saat ini, HET beras medium secara nasional adalah Rp12.500 per kilogram.
Sementara itu, HET untuk beras premium adalah Rp14.900 per kilogram.
Siapa yang sedang mempertimbangkan kenaikan HET beras medium?
Badan Pangan Nasional (Bapanas) adalah lembaga yang sedang mempertimbangkan kenaikan HET beras medium.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, telah menyatakan bahwa penyesuaian ini sedang dalam pembahasan.
Mengapa Badan Pangan Nasional (Bapanas) mempertimbangkan kenaikan HET beras medium?
Bapanas mempertimbangkan kenaikan HET beras medium sebagai respons terhadap permintaan dari pedagang dan pengamat.
Mereka menilai bahwa HET yang berlaku saat ini, yaitu Rp12.500 per kilogram, terlalu rendah.
Penyesuaian ini diharapkan dapat mencapai harga yang lebih wajar bagi semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok beras, mulai dari petani hingga konsumen.
Apa saja dampak potensial dari kenaikan HET beras medium?
Dampak utama yang menjadi perhatian adalah potensi melonjaknya harga beras di tingkat konsumen.
Meskipun bertujuan untuk memberikan harga yang wajar bagi petani dan penggilingan, kenaikan HET dapat secara langsung membebani daya beli masyarakat.
Oleh karena itu, Bapanas menyatakan bahwa penyesuaian ini akan melibatkan banyak pihak untuk menimbang berbagai perspektif dan meminimalkan dampak negatif.
Pihak mana saja yang akan dilibatkan dalam penyesuaian HET beras?
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa penyesuaian HET akan melibatkan banyak pihak.
Tujuannya adalah untuk mencapai harga yang wajar bagi:
- Petani: Agar mereka mendapatkan harga jual gabah yang menguntungkan.
- Penggilingan: Agar biaya operasional dan keuntungan mereka seimbang.
- Konsumen: Agar harga beras tetap terjangkau dan tidak membebani.
Keterlibatan berbagai pihak ini penting untuk menyeimbangkan kepentingan ekonomi dan sosial.
Apa temuan Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) terkait beras oplosan?
Perpadi menyoroti temuan adanya 212 merek beras yang diduga dioplos dan melanggar mutu.
Temuan ini mengindikasikan adanya praktik pencampuran beras dengan kualitas berbeda atau tidak sesuai standar yang ditetapkan.
Menurut Perpadi, apa penyebab terjadinya oplosan beras?
Menurut pengurus Perpadi Lampung, Tommy Gunawan, oplosan beras tidak selalu disebabkan oleh niat curang semata.
Penyebab lain yang ditekankan adalah:
- Tekanan harga pasar: Harga jual yang rendah atau tidak stabil dapat mendorong praktik oplosan untuk menekan biaya produksi.
- Pasokan yang tidak ideal: Ketersediaan pasokan gabah atau beras dengan mutu yang konsisten dan sesuai standar seringkali menjadi tantangan.
Hal ini menunjukkan kompleksitas masalah di lapangan yang dihadapi oleh penggilingan padi.
Bagaimana pandangan Perpadi terhadap tuduhan penipuan terkait oplosan beras?
Perpadi menyayangkan jika temuan oplosan beras digeneralisasi sebagai tindakan penipuan oleh penggilingan padi.
Menurut Tommy Gunawan, keragaman mutu beras tidak selalu berarti kesengajaan mengoplos.
Penggilingan padi seringkali berada dalam posisi sulit karena berbagai faktor, seperti:
- Harga: Fluktuasi harga gabah dan beras.
- Pasokan dari tengkulak: Kualitas dan kuantitas gabah yang diterima dari tengkulak tidak selalu ideal.
- Regulasi yang berubah-ubah: Peraturan pemerintah yang sering berganti dapat menyulitkan adaptasi.
Perpadi menekankan bahwa penggilingan seringkali menjadi korban dari kondisi pasar dan regulasi yang tidak mendukung.
Masih Seputar ekonomi
Kesepakatan Dagang AS-Indonesia: Tarif Impor RI Turun 19%, Komitmen Pembelian Besar Disepakati
sekitar 2 jam yang lalu

Rupiah Melemah ke Rp16.287 per Dolar AS, Tertekan Inflasi AS dan Kebijakan BI
sekitar 2 jam yang lalu

BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,25 Persen pada Juli 2025
sekitar 2 jam yang lalu

Bulog Pastikan Beras SPHP Layak Konsumsi, Tersedia 1,3 Juta Ton Hingga Desember 2025
sekitar 5 jam yang lalu

Trump Umumkan Kesepakatan Dagang AS-Indonesia: Energi, Boeing, dan Tarif 19 Persen
sekitar 5 jam yang lalu

Minyak Brent Capai US$69, Harga Naik Didorong Permintaan AS-Tiongkok
sekitar 5 jam yang lalu

Bapanas Waspadai Beras Oplosan Dijual Premium, Konsumen Rugi Kualitas
sekitar 9 jam yang lalu

Penyaluran BSU Capai 82,69%, Kemenaker Ingatkan Waspada Penipuan Digital
sekitar 9 jam yang lalu

Trump Pangkas Tarif Impor RI Jadi 19%, Indonesia Beli Energi dan Pesawat AS
sekitar 9 jam yang lalu

BPS: Harga Beras Naik di 178 Daerah, Sumbang Inflasi Nasional
sekitar 12 jam yang lalu

Bandara Ngurah Rai Bali Tutup Dini Hari 10 Bulan untuk Perbaikan Runway
sekitar 12 jam yang lalu

Berita Terbaru

Perbati Gelar Seleknas Tinju Akhir Juli untuk SEA Games 2025

Amdal Kereta Gantung Rinjani Diproses KLHK, Investasi Proyek Capai Rp6,7 T

Prabowo Perintahkan BP Haji Berantas Kartel Penyelenggaraan Ibadah Haji

BUMD Merugi Triliunan, Kemendagri Diberi Kewenangan dan Usul UU Baru

Putin Abaikan Ultimatum Trump, Rusia Lanjutkan Serangan di Ukraina
Trending

Trump Tetapkan Tarif Impor RI 19%, Barang AS Bebas Bea Masuk

Kongres PSI di Solo: Pilih Ketum via E-vote, Luncurkan Logo Baru

Sekolah Rakyat Prabowo Targetkan 100 Titik, Perkuat Ideologi dan Entaskan Kemiskinan

Putin Abaikan Ultimatum Trump, Rusia Lanjutkan Serangan di Ukraina

Diplomasi Prabowo di Eropa: Bahas IEU-CEPA dan Hadiri Parade Militer Prancis
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.